
Bola.net - - menunjukkan permainan yang memberikan kehancuran dahsyat dalam pertandingan pertama mereka di Piala Dunia 2014. Sebaliknya, sang juara bertahan malah tampil loyo dan nyaris tanpa kreativitas.
Secara taktik, pertandingan antara Spanyol melawan Belanda berjalan seperti yang banyak diprediksikan. Spanyol lebih mendominasi penguasaan bola sementara Belanda mengandalkan serangan balik cepat. Dalam laga ini, serangan balik Belanda terbukti lebih efektif.
Spanyol unggul lebih dulu lewat penalti Xabi Alonso pada menit ke-26. Belanda menyamakan kedudukan lewat gol fantastis Robin van Persie menjelang babak pertama berakhir. Daley Blind mengirim umpan silang jauh yang diteruskan Van Persie dengan heading terbang yang membuat Casillas terpaku.
Pada babak kedua, Belanda mengamuk dan mencetak empat gol lewat (dua gol), De Vrij dan Van Persie lagi. Kekuatan dan kecepatan Belanda dalam melesatkan serangan balik membuat pertahanan Spanyol kocar-kacir.
Spanyol banyak melakukan kesalahan sendiri di lini belakang, termasuk blunder Iker Casillas. Berikut adalah analisis singkat jalannya pertandingan antara dua finalis Piala Dunia 2010 ini.
Statistik Pertandingan
- Penguasaan Bola: 64%
- Shot: 10
- On Target: 4
- Umpan Sukses: 87%
- Pelanggaran: 5
- Sepak Pojok: 4
- Dribble: 2
- Tekel: 22
- Offside: 5
- Kartu Kuning: 1
- Kartu Merah: 0
Belanda
- Penguasaan Bola: 36%
- Shot: 14
- On Target: 10
- Umpan Sukses: 80%
- Pelanggaran: 18
- Sepak Pojok: 1
- Dribble: 12
- Tekel: 27
- Offside: 5
- Kartu Kuning: 3
- Kartu Merah: 0
Penampilan Spanyol
Sepanjang babak pertama Spanyol, semua masih berjalan normal dan sesuai harapan Spanyol. La Roja bahkan nyaris unggul dua gol lewat David Silva sebelum kemudian gol cantik Van Persie tercipta.
Penampilan Spanyol pada babak kedua adalah bencana. Lini tengah Spanyol yang dikomandoi Xavi, Alonso dan Busquets tidak mampu menandingi kekuatan fisik dan kecepatan para gelandang Belanda. Spanyol menguasai pertandingan, tetapi ketika bola direbut Belanda, tak ada gelandang Spanyol yang bisa mengejar serangan balik lawan.
Situasi itu diperparah dengan duet Gerard Pique dan Sergio Ramos yang nampak nervous menghadapi kelincahan Belanda. Gol pertama Robben membuat Spanyol sadar bahwa Belanda tak butuh banyak sentuhan untuk mencetak gol. Efektivitas Robben nampaknya menimbulkan rasa kaget dan sedikit trauma bagi Spanyol.
Imbas gol kedua Belanda itu langsung terasa. Spanyol menjadi lebih berhati-hati dan terkesan takut menyerang total karena serangan balik Belanda yang destruktif. Hasilnya, kreativitas Spanyol menjadi terbatasi dan Diego Costa seperti menghilang dari pertandingan karena tak mendapatkan suplai bola dari tengah.
Ditambah dengan penampilan buruk lini pertahanan, Spanyol menjadi juara bertahan Piala Dunia yang mengalami kekalahan terburuk.
Penampilan Belanda
Belanda sudah tahu mereka tidak akan banyak mendapatkan bola. Rencana Belanda sederhana saja; memanfaatkan bola yang mereka miliki dengan sebaik-baiknya.
Rencana itu tentu lebih mudah diucapkan ketimbang dipraktekkan, namun Belanda benar-benar bisa mengimplementasikan rencana mereka dengan sempurna dalam laga ini. Belanda menunjukkan syarat utama tim yang menggunakan serangan balik; tidak pernah panik dalam situasi apa pun.
Para gelandang Belanda jelas kalah teknik dari Spanyol, tetapi mereka memanfaatkan keunggulan fisik mereka untuk terus menekan. Ketika lini tengah Spanyol bisa diredam, maka inti permainan mereka mati sudah. Tak ada lagi distribusi bola menawan atau umpan-umpan terobosan yang bisa dilakukan Xavi. Spanyol tak tahu cara bermain lain, mereka memang tidak menyiapkan alternatif permainan lainnya.
Belanda bisa menang juga karena para pemain besar mereka tampil menawan. Yang paling terlihat tentu saja adalah Robben dan Van Persie yang masing-masing mencetak dua gol.
Hasil Akhir Pertandingan
Spanyol memang menguasai bola, namun mereka hanya berputar-putar di lini tengah saja. Belanda seperti tak lelah mengejar setiap pemain Spanyol yang menguasai bola. Ngototnya pemain Belanda yang juga tak takut bermain sedikit kasar nampaknya membuat para pemain Spanyol menjadi tak nyaman.
Selain itu, Belanda juga tak segan melepas tembakan setiap mereka mendapat kesempatan. Setiap kali mendapat bola, Belanda akan langsung menusuk baik lewat dribel Robben atau umpan panjang ke Van Persie.
Ketika kepercayaan diri Belanda semakin naik, Spanyol justru seperti bermain ogah-ogahan. Para pemain Belanda akan mengejar bola ke mana pun, bahkan jika kesempatan untuk merebut bola itu sangat kecil. Fighting spirit ini bisa dijaga Belanda sepanjang pertandingan.
Belanda bisa mencetak banyak gol bukan karena Spanyol sudah menyerah, tetapi karena mereka memang 'serakah'. belanda seperti tidak pernah puas dan terus mengejar gol meski kemenangan sudah hampir bisa dipastikan.
Spanyol tak akan bisa banyak komplain dengan hasil ini. Mereka tidak bertarung cukup keras untuk sekadar meraih hasil imbang. Sementara itu, Belanda memang layak menang dengan perjuangan tanpa henti sejak awal sampai akhir.
Pada intinya, Belanda bisa menang karena strategi yang tepat dan mental bertanding yang hebat. Semua elemen tim Belanda patut mendapat pujian atas kemenangan ini.
Man of the Match
Namun peran Robben lebih dari sekadar jumlah gol saja. Pertahanan Spanyol tak bisa menghadapi kecepatan dan kelincahan Robben di sepertiga lapangan mereka.
Robben bahkan dengan mudahnya mempermainkan Casillas, Pique dan Ramos dalam penciptaan gol-golnya. Pagi ini, Robben tak terhentikan.
Flop of the Match
Kesalahan terbesar Casillas tentu saja adalah ketika bola yang dikuasainya dicuri Van Persie dan berbuah gol. Menerima umpan biasa, Casillas tidak bisa mengontrol bola dengan sempurna dan Van Persie merebutnya untuk mencetak gol keempat Belanda.
Keraguan mengenai kesiapan Casillas kembali menyeruak dengan penampilannya kali ini. Meski juara Copa del Rey dan Liga Champions, Casillas nyaris tak tampil di La Liga musim lalu.
Laga Berikutnya
Spanyol sudah menunjukkan bahwa mereka bisa bangkit dari kekalahan di awal turnamen sebelumnya. Namun mereka belum pernah kalah setelak ini, jadi patut disimak apakah la Roja akan bisa menuntaskan tugas wajib mengalahkan Chile nanti.
Mental tanding Belanda pastinya akan melonjak tajam dengan kemenangan ini. Mereka tentu akan memiliki semangat tinggi saat menghadapi underdog Grup B Australia dalam pertandingan selanjutnya.
Awal sempurna ini tentu akan menjadi modal siginifikan bagi Belanda untuk tampil bagus di turnamen kali ini. Setidaknya mereka tidak mengulang penampilan buruk di Euro 2012 lalu. Ini adalah Belanda baru, dan pesan itu tentu sudah tersampaikan ke seluruh kontestan Piala Dunia dengan kemenangan ini.
Advertisement
Berita Terkait
-
Piala Dunia 13 Juni 2014 21:56
-
Bolatainment 13 Juni 2014 21:16
-
Piala Dunia 13 Juni 2014 20:15
-
Piala Dunia 13 Juni 2014 18:05
-
Piala Dunia 13 Juni 2014 14:56
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 19 Maret 2025 23:55
-
Liga Inggris 19 Maret 2025 23:43
-
Liga Inggris 19 Maret 2025 23:03
-
Tim Nasional 19 Maret 2025 22:57
-
Bulu Tangkis 19 Maret 2025 22:45
-
Tim Nasional 19 Maret 2025 21:26
MOST VIEWED
- Deretan Puasa Gelar Terlama di Inggris dan Momen Berakhirnya
- 5 Pengganti Realistis Virgil van Dijk di Liverpool, Siapa yang Bisa Mengisi Posisinya?
- Arne Slot Bisa Belajar! 4 Manajer Hebat yang Bangkit Setelah Kalah di Final Carabao Cup Pertamanya
- Slot & Arteta Berikutnya? 4 Manajer yang Pernah Finis di Atas Pep Guardiola
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...