Analisis dan Prediksi Piala Dunia 2018: Grup D

Analisis dan Prediksi Piala Dunia 2018: Grup D
Lionel Messi (c) AFP

Bola.net - Bola.net -

Argentina (lihat profil tim)

Islandia (lihat profil tim)

Kroasia (lihat profil tim)

Nigeria (lihat profil tim)

JADWAL PERTANDINGAN

16 Juni 20:00 WIB - Argentina vs Islandia

17 Juni 02:00 WIB - Kroasia vs Nigeria

22 Juni 01:00 WIB - Argentina vs Kroasia

22 Juni 22:00 WIB - Nigeria vs Islandia

27 Juni 01:00 WIB - Nigeria vs Argentina

27 Juni 01:00 WIB - Islandia vs Kroasia.

Islandia (c) AFPIslandia (c) AFP

ANALISIS KEKUATAN

Juara dunia 1978 dan 1986 Argentina lolos ke Rusia 2018 dengan cara yang kurang meyakinkan.

Argentina finis peringkat tiga di belakang Brasil dan Uruguay di kualifikasi Amerika Selatan. Di balik itu adalah tujuh hasil imbang dan empat kekalahan dari 18 pertandingan. Untuk ukuran Argentina, itu jelas berada di bawah standar terbaik mereka.

Meski begitu, tim yang diperkuat oleh Lionel Messi tetap tak bisa diremehkan.

Dengan sepakbola menyerang yang diusung pelatih Jorge Sampaoli, ditunjang pemain-pemain berkualitas di setiap lini, kiprah Argentina masih sangat layak dinantikan. Semoga saja kegagalan di turnamen-turnamen sebelumnya tak menghantui mereka.

Perkenalkan, sang pembunuh raksasa. Di babak 16 besar EURO 2016, tim dari negara dengan populasi hanya 330 ribu ini mempermalukan Inggris 2-1. Mereka dihentikan tuan rumah Prancis dengan skor 2-5 di perempat final.

Islandia menunjukkan bahwa sensasi di EURO bukanlah kebetulan. Dengan talenta dan determinasi yang sama, Islandia lolos ke Piala Dunia 2018 setelah menjuarai grup yang dihuni Krosia dan Ukraina.

Islandia akan tampil di Piala Dunia pertamanya, sebagai negara dengan populasi terendah yang pernah mencapainya.

Kalah bersaing melawan Islandia di babak kualifikasi, Kroasia pun harus menempun jalur play-off. Drawing mempertemukan Kroasia dengan Yunani. Mereka menang agregat 4-1 dan lolos ke Rusia 2018.

Di putaran utama kali ini, Kroasia berada satu grup lagi dengan Islandia. Kroasia tentu mengharapkan hasil yang berbeda.

Di atas kertas, Kroasia merupakan satu dari dua tim terkuat di grup ini, selain Argentina. Kroasia memiliki skuat penuh talenta yang memperkuat klub-klub top Eropa, seperti Luka Modric, Ivan Rakitic, Ivan Perisic hingga Mario Mandzukic.

Kroasia butuh pemain-pemainnya itu untuk membawa performa di level klub ke panggung paling akbar di pentas internasional.

Gernot Rohr, pelatih 64 tahun asal Jerman, membawa Nigeria jadi tim pertama yang lolos dari kualifikasi zona Afrika. Nigeria lolos dari grup berat yang dihuni Zambia, Kamerun dan Aljazair.

Nigeria punya kualitas di lini serang, karena memiliki pemain-pemain seperti Alex Iwobi, Kelechi Iheanacho dan Ahmed Musa. Tim yang rata-rata usianya cukup muda ini ditunjang John Obi Mikel sebagai kaptennya.

Nigeria sudah menampilkan permainan-permainan hebat. Termasuk di antaranya adalah menghajar Kamerun 4-0 di kualifikasi dan meraih comeback win 4-2 dalam uji coba melawan Argentina pada November 2017.

Luka Modric (c) AFPLuka Modric (c) AFP

Siapa dua tim yang akan lolos dari Group of Death ini? Satu favoritnya tentu saja Argentina.

Namun untuk bisa juara grup, Argentina sepertinya harus berusaha sangat keras. Kroasia, Islandia dan Nigeria bukan cuma pelengkap.

Tiga tim ini sama-sama berpotensi mengganggu ketenangan Argentina, terutama Kroasia.

Prediksi lolos babak 16 besar: Argentina, Kroasia.

Nigeria (c) AFPNigeria (c) AFP

FAKTA & STATISTIK

  • Islandia dan Kroasia sudah bertemu enam kali di kualifikasi Piala Dunia dalam delapan tahun terakhir. Kroasia unggul head-to-head dengan empat kemenangan. Namun Islandia memenangi pertemuan terakhir dengan skor 1-0 pada Juni 2017.
  • Nigeria dan Islandia baru pernah berhadapan sekali, yakni dalam uji coba pada tahun 1981 silam. Waktu itu, Nigeria dikalahkan Islandia 0-3.
  • Argentina belum pernah berhadapan dengan Islandia sebelumnya, sementara Kroasia dan Nigeria juga akan berhadapan untuk pertama kalinya.
  • Argentina dan Nigeria sudah empat kali bertanding di fase grup Piala Dunia. Argentina memenangi keempatnya, yakni 2-1 pada 1994, 1-0 pada 2002, 1-0 pada 2010 dan 3-2 pada 2014.