8 Pertanyaan Untuk Babak 16 Besar UCL 2013/14

8 Pertanyaan Untuk Babak 16 Besar UCL 2013/14

Bola.net - - Drawing untuk babak 16 besar Liga Champions 2013/14 telah selesai digelar oeh UEFA. Hasilnya seperti berikut:

Manchester City vs Barcelona
Olympiakos vs Manchester United
AC Milan vs Atletico Madrid
Bayer Leverkusen vs PSG
Galatasaray vs Chelsea
Schalke vs Real Madrid
Zenit St Petersburg vs Borussia Dortmund
Arsenal vs Bayern Munich

Setelah mengetahui hasilnya, muncul sejumlah pertanyaan besar di benak para pecinta sepak bola. Berikut delapan di antaranya.

1 dari 8 halaman

Messi Atau Aguero?

Messi Atau Aguero?

Siapa yang lebih ingin Anda lihat aksinya di perempat final nanti? Lionel Messi atau Sergio Aguero?

Salah satu dari dua bintang Argentina ini harus 'mengalah' karena drawing mempertemukan Barcelona dengan Manchester City.

Artinya, Messi dan Aguero bakal face-to-face guna memperebutkan hak lolos ke putaran berikutnya. Pilihan yang cukup sulit.

Keduanya adalah pemain hebat. Di Liga Champions musim ini, Messi sudah mencetak enam gol dalam tiga penampilan untuk Barcelona. Sementara itu, Aguero yang sedang on form telah menyumbang enam gol dan dua assist dalam enam laga bersama The Citizens. Saat ini, keduanya masih sama-sama menepi akibat cedera. Namun, mereka diyakini bakal fit 100 persen untuk laga dua leg  bulan Februari dan Maret mendatang.

Barcelona dan City pun telah menunjukkan kelasnya. Sangat disayangkan mereka sudah harus bentrok di fase knockout awal.

Duel kedua kubu pun sebenarnya lebih dari sekadar Messi vs Aguero. Namun, tak diragukan lagi, itulah tajuk utamanya.
2 dari 8 halaman

United Lolos Dengan Mudah?

United Lolos Dengan Mudah?

Manchester United disebut sangat beruntung karena 'cuma' mendapat Olympiakos sebagai lawan di babak 16 besar. Red Devils bahkan diyakini bakal lolos dengan mudah.

Kalau disuruh memilih antara AC Milan, Galatasaray, Schalke, Zenit atau Olympiakos, maka dua nama terakhir pastilah jadi opsi yang terbaik. United mendapatkan salah satunya.

Olympiakos memang tak setenar tiga nama pertama. Namun, jika bisa mempertahankan sang top scorer Kostas Mitroglou di bursa transfer Januari, wakil Yunani itu dapat menjadi ancaman tersendiri bagi United.

Menarik ditunggu bagaimana David Moyes, di fase knockout Liga Champions perdananya, memimpin United untuk melewati hadangan Olympiakos untuk satu tiket ke babak perempat final.
3 dari 8 halaman

Akankah Muntari Sesali Ucapannya?

Akankah Muntari Sesali Ucapannya?

Gelandang AC Milan asal Ghana, Sulley Muntari, mengatakan bahwa Atletico Madrid merupakan "tim terlemah" dari semua yang ada di pot 1.

Diundinya Milan untuk bertemu dengan Atletico pun menjadi kesempatan bagi Muntari untuk membuktikan ucapannya tersebut.

Sekilas tentang Atletico. Mereka adalah penghuni peringkat dua klasemen sementara La Liga dengan poin setara Barcelona. Jumlah golnya di liga (43) dan Liga Champions (15) lebih unggul daripada Milan (25, 8). Atletico belum pernah menjuarai turnamen ini, sedangkan Milan sudah tujuh kali.

Milan memang jauh lebih berpengalaman. Meski tersendat di Serie A, mereka seolah punya DNA juara ketika tampil di Eropa. Lolos dari grup neraka yang juga dihuni Barcelona, Ajax dan Celtic adalah buktinya.

Akankah Milan lolos ke perempat final atau justru Muntari yang menyesal karena sudah salah 'memilih' lawan? Kita nantikan saja.
4 dari 8 halaman

Bisakah Leverkusen Menjegal PSG?

Bisakah Leverkusen Menjegal PSG?

Pada edisi sebelumnya, PSG hampir menciptakan kejutan sensasional dengan memaksa Barcelona memeras keringat di babak perempat final. Sayang, sang rakasa Prancis tak berhasil melewati Blaugrana.

Untuk sampai pada babak tersebut, PSG terlebih dahulu menyingkirkan wakil Spanyol lainnya, Valencia, di babak 16 besar. Pada edisi kali ini, Bayer Leverkusen lah yang jadi lawan.

Leverkusen bukan lawan mudah. Meski kalah bersaing dengan Manchester United di fase grup, fakta bahwa Leverkusen merupakan penghuni tangga kedua klasemen sementara Bundesliga di bawah Bayern Munich tentu tak bisa dikesampingkan.

PSG sendiri tak diragukan ingin setidaknya menyamai pencapaian mereka musim lalu. Untuk itu, Leverkusen harus ditundukkan.

Sanggupkah anak-anak asuh Sami Hyypia memadamkan ambisi Zlatan Ibrahimovic dan kawan-kawan? Menarik untuk ditunggu.
5 dari 8 halaman

Sanggupkah Drogba Lukai Chelsea?

Sanggupkah Drogba Lukai Chelsea?

Begitu Chelsea dipertemukan dengan Galatasaray, perhatian langsung tertuju pada sosok Didier Drogba.

Striker Pantai Gading itu adalah pemain yang memberi kontribusi luar biasa saat Chelsea menjuarai Liga Champions 2011/12. Di final melawan Bayern Munich waktu itu, dia mencetak gol penyama kedudukan dan menjadi penentu kemenangan The Blues dalam adu penalti hingga keluar sebagai juara.

'Pulang' ke Stamford Bridge nanti, rasanya Drogba bakal mendapat sambutan hangat dari publik tuan rumah. Lalu, apa yang bakal dilakukan Drogba?

Sebagai seorang profesional, tentu dia akan memberikan yang terbaik untuk membantu Galatasaray menyingkirkan Chelsea, seperti yang diperlihatkannya saat membuat Juventus patah hati di matchday pemungkas Grup B beberapa waktu lalu. Namun, Jose Mourinho pasti takkan membiarkan The Blues menjadi korban pemain didikannya itu.
6 dari 8 halaman

Berapa Gol Madrid?

Berapa Gol Madrid?

Tanpa bermaksud meremehkan Schalke, tapi Real Madrid diyakini banyak orang bakal tak terhadang dalam langkahnya menuju perempat final.

Namun, bagaimana cara mereka mewujudkannya? Lebih tepatnya, berapa gol dan keunggulan agregat yang bakal diukir sang pemburu La Decima?

Itu cukup wajar kalau melihat betapa Madrid sangat superior di fase grup. Total 20 gol mereka lesakkan dalam enam pertandingan untuk menjuarai Grup B yang juga ditempati Galatasaray, Juventus dan FC Copenhagen.

Pada matchday pertama, Madrid bahkan sukses 'menjarah' rumah Galatasaray, yang terkenal jago kandang, dengan kemenangan 6-1. Sementara itu, meski punya amunisi baru bernama Kevin-Prince Boateng, Schalke dinilai belum selevel Madrid.

Sulit bagi Schalke menghentikan Madrid, apalagi kalau top scorer Cristiano Ronaldo sedang on-fire.
7 dari 8 halaman

Zenit Tak Pantas Masuk 16 Besar?

Zenit Tak Pantas Masuk 16 Besar?

'Zenit tak pantas masuk babak 16 besar.'

Itulah anggapan banyak pihak setelah melihat bagaimana cara sang wakil Rusia lolos dari fase grup.

Ya, Zenit memang melenggang mendampingi Atletico Madrid dengan keunggulan hanya satu poin atas Porto dan Austria Vienna di Grup G. Poin Zenit bahkan cuma 6.

Raihan 6 poin itu pun pasti sanggup membuat Napoli sakit hati. Pasalnya, Napoli sendiri tersingkir dari Grup F meski mereka mengumpulkan 12 poin, dua kali lipat dibandingkan Zenit.

Keraguan publik itu bisa menjadi motivasi bagi Zenit untuk mencoba menembus perempat final. Lawannya, runner-up musim lalu dan juara Grup F, Borussia Dortmund.

Kalau Zenit bisa melewati Dortmund, keraguan itu akan hilang.

Kalau gagal, publik akan memaklumi karena kualitas Dortmund memang dianggap setingkat lebih baik.

Jika sampai tersingkir secara memalukan dengan agregat yang sangat telak, maka kalimat pembuka di bagian atas pun akan mendapatkan penegasannya.
8 dari 8 halaman

Arsenal Selesai Sampai di Sini?

Arsenal Selesai Sampai di Sini?

Arsenal lolos dari 'group of death' meski dikalahkan Napoli 0-2 pada laga pemungkas. Namun, The Gunners harus rela finis sebagai runner-up grup dan menerima risiko bertemu lawan kuat di fase knockout. Skenario buruk itu jadi kenyataan.

Dari semua calon lawan yang ada, Arsenal justru dipasangkan dengan juara bertahan Bayern Munich.

Pasukan Arsene Wenger memang lebih kuat dibandingkan ketika disingkirkan Bayern lewat aturan gol tandang dalam agregat 3-3 di babak yang sama musim lalu. Mereka bahkan masih memimpin klasemen sementara Premier League meski baru saja dipermak Manchester City 3-6.

Kekalahan itu sendiri membuat kredibilitas Arsenal sebagai kandidat juara liga dipertanyakan. Kelolosan mereka ke babak 16 besar Liga Champions pun dipandang beberapa pihak lebih karena faktor keberuntungan. Andai Napoli menambah satu gol lagi dalam laga penentuan di San Paolo, Arsenal pasti sudah terlempar ke Liga Europa.

Namun. seperti disebutkan di atas, Arsenal sekarang dengan Mesut Ozil dan Aaron Ramsey-nya lebih kuat daripada musim lalu. Itu bisa jadi alasan untuk menjagokan mereka.

Hanya saja, sejak diarsiteki Josep Guardiola, kekuatan Bayern juga telah meningkat dengan pesat dibandingkan musim sebelumnya.

Apakah itu berarti langkah Arsenal hanya sampai di sini? Di atas kertas, itulah perkiraannya. Namun ini sepak bola.

Tidak ada yang pasti. Semua akan terjawab hanya setelah wasit meniup peluit panjang. Jadi, kita nikmati saja perjuangan mereka.