8 Pencoretan dan Pengunduran Diri Paling Mengejutkan di Piala Dunia

8 Pencoretan dan Pengunduran Diri Paling Mengejutkan di Piala Dunia

Bola.net - - Semua pemain sepakbola di dunia pasti mengidamkan tampil di gelaran terakbar bernama Piala Dunia. Namun nyatanya tak semua pemain yang terpilih menjadi bagian tim nasional negaranya di Piala Dunia 'memanfaatkannya' dengan baik.

Tengok saja di beberapa edisi Piala Dunia sebelumnya. Ada nama Johan Cruyff di Piala Dunia 1978, Ruud Gullit pada 1994 atau kasus Roy Keane yang menghebohkan pada 2002.

Nama-nama tersebut hanya segelintir pemain yang terpilih pergi ke Piala Dunia namun tak harus 'melupakan' mimpinya karena beberapa hal.

Berikut seperti dilansir Bleacherreport, delapan pengunduran diri atau pencoretan pemain dari tim nasional yang paling mengejutkan.

1 dari 8 halaman

Pele

Pele

Tim Nasional: Brasil (92 penampilan/77 gol)

Banyak orang bilang bahwa satu-satunya cara menghentikan Pele adalah dengan melanggarnya. Dan itulah yang dilakukan para lawan Brasil di Piala Dunia 1966. Pele menjadi sasaran empuk para pemain lawan dan dihajar habis-habisan. Imbasnya, Pele ngambek dengan menyatakan tak mau tampil di Piala Dunia lagi. Namun pada Piala Dunia selanjutnya, Brasil sukses membujuknya kembali dan Brasil pun sukses menjadi juara untuk ketiga kalinya.
2 dari 8 halaman

Johan Cruyff

Johan Cruyff

Tim Nasional: Belanda (48 penampilan/33 gol)

Sebagai andalan Belanda, Cruyff justru menolak tampil membela Belanda untuk Piala Dunia 1978 sebagai bentuk protes atas kediktatoran militer tuan rumah Argentina. Belakangan diketahui bahwa Cruyff mundur karena keluarganya mendapat ancaman penculikan.
3 dari 8 halaman

Willie Johnston

Willie Johnston

Tim Nasional: Skotlandia (21 penampilan/0 gol)

Pendukung Skotlandia begitu yakin bahwa mereka akan menjuarai Piala Dunia 1978. Pasalnya, saat itu Skotlandia memiliki pemain hebat macam Kenny Daglish, Archie Gemmil dan Wille Johnston. Namun mimpi tersebut pudar setelah Jonston dinyatakan positif doping usai melakoni laga perdana melawan Panama. Hasilnya bisa ditebak, Skotlandia berantakan
4 dari 8 halaman

Diego Maradona

Diego Maradona

Tim Nasional: Argentina (91 penampilan/34 gol)

Banyak orang yakin bahwa selebrasi Maradona saat membobol gawang Yunani di Piala Dunia 1994 mencurigakan. Keesokan harinya, Maradona diumumkan positif menggunakan doping dan harus dicoret serta dipulangkan. Argentina yang melangkah gagah di fase grup pun akhirnya melempem sebelum tersingkir di 16 besar.
5 dari 8 halaman

Ruud Gullit

Ruud Gullit

Tim Nasional: Belanda (66 penampilan/ 17 gol)

Jelang Piala Dunia 1994, Gullit kembali berseteru dengan pelatih Dick Advocaat. Kali ini soal taktik yang dinilai tak pas. Gullit akhirnya memutuskan mundur hanya beberapa pekan sebelum putaran final dimulai. Gullit pun setelah itu tak pernah lagi membela Belanda di Piala Dunia.
6 dari 8 halaman

Roy Keane

Roy Keane

Tim Nasional: Rep. Irlandia (67 penampilan/9 gol)

Penampilan cemerlang Keane disebut banyak pihak sebagai salah satu kunci lolosnya Rep Irlandia ke Piala Dunia 2002. Namun pertengkarannya dengan pelatih Mick McCarthy saat tim sudah tiba di Jepang membuat Keane akhirnya dipulangkan.
7 dari 8 halaman

Zlatko Zahovic

Zlatko Zahovic

Tim Nasional: Slovenia (80 penampilan/35 gol)

Zahovic adalah pemain Slovenia paling dikenal di Piala Dunia 2002. Tapi perselisihannya dengan pelatih Srecko Katanec setelah kalah dari Spanyol di laga pertama membuat nama Zahovic dicoret. Slovenia pun kandas di penyisihan grup.
8 dari 8 halaman

Wayne Bridge

Wayne Bridge

Tim Nasional: Inggris (38 penampilan/1 gol)

Kabar perselingkuhan John Terry dengan mantan kekasihnya, Vanessa Perroncel membuat bek kiri tersebut memutuskan tak mau kembali bermain untuk timnas Inggris lagi yang tengah bersiap menyongsong Piala Dunia 2010. Alasannya, mantan pemain Manchester City dan Chelsea ini tak siap mental berada satu tim dengan seseorang yang dia nilai telah menusuknya dari belakang.