7 Pemain Yang Bersinar Setelah Berganti Posisi

7 Pemain Yang Bersinar Setelah Berganti Posisi
Gareth Bale (c) AFP

- Mengubah posisi pemain bisa menjadi keputusan yang sang beresiko. Jika gagal, manajer bisa dituding salah dalam memperlakukan sang pemain.

Namun jika berhasil, manajer akan dianggap sebagai pahlawan karena bisa mengeluarkan kemampuan terbaik sang pemain. Ada banyak pemain yang karirnya semakin bersinar setelah bermain dengan peran barunya.

Berikut ini 7 pemain yang bersinar setelah berganti posisi seperti dilansir FTB90.

1 dari 7 halaman

Gareth Bale

Gareth Bale

Gareth Bale

Meskipun saat ini sedang mengalami kesulitan karena cedera yang terus-menerus, sulit rasanya membayangkan bahwa bintang Real Madrid dan winger asal Wales ini pernah menjadi fullback di Tottenham.

Direkrut oleh Spurs pada tahun 2007 setelah menjalani musim yang sukses bersama Southampton, Bale yang berusia 17 tahun menjalani masa sulit di klub London utara. Harry Redknapp memberinya kesempatan bermain di sayap kiri setelah Benoit Assou-Ekotto mengklaim posisi bek kiri di klub.

Bale kemudian menjadikan dirinya sebagai winger yang berbahaya di Spurs. Setelah mencetak 21 gol dari 33 pertandingan di Premier League bersama Tottenham di musim 2012/13, Bale bergabung dengan raksasa La Liga dengan memecahkan rekor transfer dunia sebesar 86 juta pounds.
2 dari 7 halaman

Victor Moses

Victor Moses

Victor Moses

Sulit membayangkan bahwa pemain internasional Nigeria ini baru berusia 27 tahun, mengingat dia sudah lama bermain di Premier League dan cukup banyak klub yang dibelanya.

Secara konsisten dipinjamkan oleh Chelsea dan tidak menjadi pemain reguler di sejumlah klub termasuk Stoke City, Liverpool dan West Ham, baru setelah musim perdana Antonio Conte, Moses mendapatkan posisi yang mapan di Stamford Bridge.

Bermain sebagai gelandang serang dalam sebagian besar karirnya, Conte dengan hebatnya mengubah Moses menjadi fullback selama musim 2016/17 dan mendapatkan pujian yang hebat. Moses bersinar di daerah pertahanan dan sebagian besar dianggap sebagai pemain penting saat tim memenangkan gelar.
3 dari 7 halaman

Thierry Henry

Thierry Henry

Thierry Henry

Sebelum mencapai kesuksesan sebagai striker Arsenal, pemain Prancis itu bermain sebagai pemain sayap untuk AS Monaco dan Juventus, mencetak hanya beberapa gol per musim di kedua klub tersebut.

Setelah melatih Henry muda di Monaco - dan menjadi orang yang bertanggung jawab menggesernya ke posisi sayap - Arsene Wenger kembali bekerja sama dengan merekrut Henry ke Arsenal pada tahun 1999.

Manajer The Gunners kemudian menggeser Henry ke posisi yang diinginkannya dengan bermain di tengah dan membantunya menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa klub dengan total 228 gol.
4 dari 7 halaman

Bastian Schweinsteiger

Bastian Schweinsteiger

Bastian Schweinsteiger

Dikenal sebagai salah satu gelandang bertahan terbaik dalam sepakbola saat masa jayanya, Schweinsteiger memulai karirnya di Bayern Munchen sebagai pemain sayap kiri yang punya insting gol dan ahli dalam mengambil set-piece.

Namun, Louis van Gaal melihat sesuatu yang berbeda dari pemain Jerman dan ia kemudian  menjadi gelandang box-to-box terbaik untuk klub maupun negaranya.

Kemampuan Schweinsteiger rmembantunya mendapatkan banyak penghargaan dan dia dianggap sebagai pemain penting dalam kemenangan di final Piala Dunia 2014 saat melawan Argentina.
5 dari 7 halaman

Mousa Dembele

Mousa Dembele

Mousa Dembele

Gelandang bertahan Dembele tidak dikenal karena ketajamannya mencetak gol di Tottenham, jadi penggemar Spurs mungkin terkejut saat mengetahui bahwa pemain internasional Belgia itu menghabiskan sebagian besar awal karirnya sebagai striker atau gelandang serang.

Dembelee muda awalnya bermain sebagai striker untuk tim Eredivisie Willem II dan AZ, sampai ia menemukan kesuksesan sebagai gelandang box-to-box di Tottenham, via dua musim di Fulham.
6 dari 7 halaman

Vincent Kompany

Vincent Kompany

Vincent Kompany

Kompany dianggap sebagai salah satu bek tengah terbaik yang pernah ada di Manchester City, namun pemain Belgia tersebut awalnya direkrut dari Hamburg dengan nilai sekitar 6 juta pounds sebagai gelandang bertahan.

Kompany akhirnya bersinar ketika bermain di jantung pertahanan, sehingga mampu membantu City merebut gelar Premier League pertama mereka di tahun 2012.
7 dari 7 halaman

Dion Dublin

Dion Dublin

Dion Dublin

Mungkin dianggap sebagai atribut yang agak aneh saat ini, pemain diminta untuk memainkan peran sebagai striker dan bek tengah.

Salah satu pemain yang bisa melakukan transisi dengan mulus dengan kedua posisi tersebut adalah Dion Dublin, yang memulai karirnya sebagai bek tengah dengan Norwich City, namun namanya tenar di Cambridge United sebagai striker.

Dia kemudian mampu mencetak gol saat bermain untuk tim seperti Manchester United, Coventry City dan Aston Villa.