7 Manajer Premier League yang Meninggalkan Fondasi Kuat untuk Sukses di Klub: Klopp, Mourinho, Siapa Lagi?

7 Manajer Premier League yang Meninggalkan Fondasi Kuat untuk Sukses di Klub: Klopp, Mourinho, Siapa Lagi?
Jurgen Klopp memberikan pidato perpisahan untuk fans Liverpool di Anfield, Minggu (19/05/2024). (c) AP Photo/Jon Super

Bola.net - Meninggalkan klub Premier League dalam kondisi yang sehat dan siap untuk sukses bukanlah tugas yang mudah. Banyak manajer besar yang harus berjuang keras untuk meninggalkan warisan yang bisa diteruskan oleh penerus mereka.

Sir Alex Ferguson dan Arsene Wenger adalah contoh manajer yang meninggalkan tim yang memerlukan banyak pekerjaan. Ferguson meninggalkan Manchester United dalam kondisi yang membutuhkan waktu lama untuk pulih, sementara Wenger harus menghadapi proses pembangunan kembali yang panjang di Arsenal.

Namun, ada juga manajer-manajer yang berhasil meninggalkan fondasi kuat untuk penerusnya. Mereka memastikan bahwa tim yang mereka tinggalkan bisa berkembang lebih jauh dan meraih kesuksesan di masa depan.

Berikut adalah tujuh manajer Premier League yang sukses meninggalkan dasar yang kuat bagi tim mereka untuk terus bersaing di puncak.

1 dari 7 halaman

1. Jurgen Klopp

1. Jurgen Klopp

Jurgen Klopp usai laga Liverpool vs Wolverhampton di Anfield, Minggu (19/05/2024). (c) AP Photo/Jon Super

Arne Slot, pengganti Klopp di Liverpool, mengakui bahwa keberhasilan tim sangat dipengaruhi oleh kualitas pemain yang ada. Ia menambahkan bahwa tidak ada manajer yang bisa sukses tanpa pemain berkualitas, apalagi di Premier League di mana semua tim memiliki pemain yang bagus.

Slot juga menyebutkan bahwa perpisahan Klopp membantunya memulai dengan baik. Tindakan Klopp yang memimpin chant nama Slot di stadion memberikan dukungan yang sangat berarti bagi awal kariernya.

Meskipun belum meraih trofi bersama Liverpool, Slot telah membawa tim tampil gemilang di Premier League dan Liga Champions. Liverpool berada dalam kondisi luar biasa saat ini, dan transisi kepelatihan yang mulus mengingatkan kita pada masa-masa Bill Shankly dan Bob Paisley.

2 dari 7 halaman

2. David Moyes

2. David Moyes

Manajer West Ham David Moyes. (c) AP Photo/Kin Cheung)

David Moyes, seorang pelatih asal Skotlandia dengan reputasi agak serius, berhasil membawa Everton menjadi tim solid di era Barclays. Tim ini selalu bersaing memperebutkan posisi Eropa, meskipun tak pernah spektakuler.

Setelah lebih dari satu dekade sukses di Goodison Park, Moyes mendapatkan kesempatan besar saat Sir Alex Ferguson mundur dari Manchester United pada 2013. Meski Ferguson meninggalkan sedikit kekacauan di Manchester, Everton dalam kondisi baik untuk bersaing di posisi empat besar di bawah Roberto Martinez.

Martinez memadukan gaya bermain ofensif dengan pertahanan solid yang telah dibangun Moyes. Everton mencatatkan 72 poin di Premier League pada musim 2013/2014, melampaui Manchester United yang dikelola Moyes pada tabel klasemen.

3 dari 7 halaman

3. George Graham

Leeds United di bawah George Graham dikenal sebagai tim yang membosankan pada pertengahan 90-an. Namun, fokusnya pada struktur pertahanan yang kokoh dan prioritas menjaga gawang tetap bersih menjadi dasar yang kuat bagi kesuksesan tim di masa depan.

Graham membuat beberapa pembelian yang bagus, seperti Jimmy Floyd Hasselbaink dan Alf-Inge Haaland, namun pertahanan yang terorganisir dengan sangat baik adalah fondasi utama tim. Ia mengubah Leeds menjadi tim berkualitas sebelum akhirnya pindah ke Tottenham pada Oktober 1998.

Saat itu, Leeds memiliki sejumlah pemain muda berbakat yang muncul pada waktu yang tepat. Investasi besar dari Peter Ridsdale semakin menyempurnakan fondasi yang telah dibangun Graham, memberikan David O’Leary kesempatan untuk berkembang sebagai pelatih muda di Elland Road.

4 dari 7 halaman

4. Jose Mourinho

4. Jose Mourinho

Ekspresi Jose Mourinho dalam laga Liga Europa antara Fenerbahce vs Manchester United, Jumat (25/10/2024). (c) AP Photo/Francisco Seco

Mourinho dikenal dengan gaya kepelatihan yang keras, terutama di tahun-tahun terakhir kariernya. Meski demikian, gaya tersebut memiliki dasar yang kuat.

Setelah dipecat oleh Roman Abramovich pada 2007, Mourinho meninggalkan Chelsea dalam suasana yang buruk. Namun, ia meninggalkan skuad yang luar biasa, yang terus meraih trofi setelah kepergiannya.

Lihat saja tim yang memenangkan Liga Champions pada 2012. Meskipun Chelsea berganti enam manajer dalam lima tahun setelah kepergiannya, banyak pemain yang dibeli berhasil atau dibentuk oleh Mourinho.

5 dari 7 halaman

5. Nigel Adkins

Pemecatan Nigel Adkins oleh Southampton pada 2013 menuai banyak kecaman, meski ia berhasil menjaga tim yang baru dipromosikan tetap jauh dari zona degradasi. Penunjukan Mauricio Pochettino yang kurang dikenal dari Espanyol awalnya tak banyak meredakan ketidakpuasan penggemar.

Namun, perlahan Pochettino terbukti menjadi pilihan yang jauh lebih baik. Adkins meninggalkan skuad yang penuh dengan talenta muda seperti Luke Shaw, pemain andalan seperti Adam Lallana, dan pencetak gol handal Rickie Lambert.

Fondasi yang dibangun Adkins terbukti solid. Pemain-pemain tersebut menjadi kunci kesuksesan Southampton di masa depan.

6 dari 7 halaman

6. Graham Potter

6. Graham Potter

Manajer Chelsea Graham Potter. (c) AP Photo/David Cliff

Graham Potter mengubah Brighton dari tim yang terancam degradasi dan tidak menarik untuk ditonton di bawah Chris Hughton, menjadi tim bergaya dengan banyak talenta muda. Ketika ia meninggalkan Brighton untuk Chelsea pada September 2022, Seagulls bahkan sempat bersaing untuk posisi Liga Champions.

Brighton juga memiliki pemain seperti Moises Caicedo, Alexis Mac Allister, dan Leandro Trossard yang mulai menarik perhatian klub-klub besar. Meskipun Potter pergi, Brighton tetap berhasil finis di posisi keenam pada 2022-23.

Semua kesuksesan itu berkat fondasi yang telah dibangun oleh Potter. Warisan manajerialnya tetap membekas di tim ini.

7 dari 7 halaman

7. Rafael Benitez

7. Rafael Benitez

Pelatih Everton, Rafael Benitez (c) AP Photo

Meskipun gaya permainan Benitez terkadang membosankan, ia berhasil menjaga Newcastle tetap bertahan di Premier League pada akhir 2010-an dengan anggaran terbatas dan skuad yang terbatas pula. Benitez mampu mengelola tim dengan baik meski menghadapi banyak tantangan.

Namun, pelatih asal Spanyol ini berhasil mendatangkan beberapa pemain cerdas seperti Miguel Almiron, Jacob Murphy, Martin Dubravka, dan Fabian Schar. Pemain-pemain ini kelak berperan penting dalam kesuksesan Newcastle di bawah asuhan Eddie Howe.

Keputusan transfer yang cermat ini menjadi fondasi yang solid bagi tim di masa depan. Benitez telah meninggalkan warisan yang signifikan bagi klub.

Sumber: Planet Football