7 Alasan Zidane Bisa Bawa Madrid Juara Liga Champions

7 Alasan Zidane Bisa Bawa Madrid Juara Liga Champions
Zinedine Zidane. (c) AFP

Bola.net - Bola.net - Perjalanan Real Madrid musim ini sangat berwarna. Setelah memecat Carlo Ancelotti pada akhir musim lalu, para petinggi Madrid menujuk Rafael Benitez sebagai juru taktik baru Los Blancos.

Kinerja Benitez sebenarnya tidak terlalu buruk pada beberapa bulan awal. Namun ia tak pernah bisa nyaman menjalankan tugasnya karena sejak awal selalu mendapatkan tentangan dari pendukung Madrid sendiri.

Benitez pun dipecat pada awal tahun setelah Madrid mendapatkan hasil imbang 2-2 melawan Valencia dan Madrid terpaut lima poin dari Barcelona. Zinedine Zidane yang kala itu menjabat sebagai pelatih Castilla pun ditunjuk dengan harapan agar musim Madrid bisa berubah menjadi lebih baik.

Harus diakui bahwa kinerja Zidane memang belum optimal, ia kesulitan membuat Madrid tampil konsisten. Namun setelah kekalahan 0-1 dari Atletcio, Madrid selalu meraih kemenangan dalam 12 pertandingan terakhir di La Liga.

Madrid akhirnya hanya finis di peringkat dua klasemen akhir, terpaut satu poin dari Barcelona. Tapi pencapaian itu cukup bagus mengingat mereka sempat tertinggal 12 poin pada jornada 26.

Bukan cuma itu, Madrid juga berhasil melaju mulus di Liga Champions. Mereka bahkan menjadi juara dan membawa pulang La Undecima, trofi Liga Champions kesebelas.

Berikut adalah beberapa faktor yang menjadi alasan kesuksesan Zidane selama menangani Real Madrid.

1 dari 7 halaman

Hubungan Baik Dengan Pemain

Hubungan Baik Dengan Pemain

Zidane sepertinya sudah belajar banyak dari Carlo Ancelotti, mantan bosnya dua tahun silam. Ia bisa membawa harmoni ke dalam skuat Real Madrid yang sebelumnya sempat diliputi masalah di era Rafael Benitez.

Zidane sendiri selalu mengatakan pentingnya untuk selalu dekat dengan pemain. "Seorang pelatih harus dekat dengan pemainnya. Pelatih juga harus selalu menjalin hubungan positif dengan semua pemain."
2 dari 7 halaman

Pesan Tegas

Pesan Tegas

Zidane bukanlah sosok yang suka berbelit-belit. Ia tidak mudah terbuai dengan berbagai statistik yang kadang dijadikan acuan utama oleh para pelatih lainnya.

Zidane menyadari bahwa setelah berbagai masalah yang muncul pada era Benitez, semua pemain Madrid butuh arahan tegas dari sang pelatih. Zidane menegaskan bahwa Madrid hanya akan melakukan passing simpel dan bola dari kaki ke kaki.

Pesan sederhana dan tegas ini bisa diterima dengan baik oleh para pemain. "Gaya kepelatihan saya adalah bermain cepat dari belakang dan mempertahankan penguasaan bola. Kami akan selalu bermain dengan Trio BBC"
3 dari 7 halaman

Jaga Kondisi Fisik

Jaga Kondisi Fisik

Salah satu perhatian utama pertama Zidane setelah ditunjuk menjadi pelatih adalah kondisi fisik para pemain Madrid. "Saya tidak khawatir dengan kualitas para pemain saya, tapi kami harus meningkatkan kondisi fisik kami," cetus Zidane kala itu.

Saat Benitez pergi, sebagian besar staf kepelatihan juga ikut hengkang. Zidane pun mengajak Bernardo Requena dan Hamidou Msaidie. Penunjukan mereka terbukti berdampak bagus pada hasil-hasi pertandingan Madrid.
4 dari 7 halaman

Memainkan Casemiro

Memainkan Casemiro

Zidane tidak langsung memberikan kesempatan bermain kepada Casemiro. Gelandang jangkar asal Brasil itu seakan terlupakan, seperti pada era Benitez. Pada delapan laga awal Zidane sebagai pelatih Madrid, Casemiro cuma dimainkan 21 menit.

Lalu Casemiro mendapatkan kesempatan bermain saat menghadapi Levante. Ia tidak menyia-nyiakan kesempatan itu dan tampil bagus. Dia selanjutnya terus dimainkan untuk menjadi penyeimbang permainan Madrid.

Kehadiran Casemiro di lapangan memberikan kebebasan kepada Toni Kroos dan Luka Modric untuk berkreasi penuh. Menurut Gareth Bale, Casemiro sudah menjadi seorang Makelele bagi tim Madrid.
5 dari 7 halaman

Perhatian Khusus Untuk Bale

Perhatian Khusus Untuk Bale

Gareth Bale adalah salah satu pemain kesayangan Rafael Benitez. Selama memimpin Madrid, Benitez selalu memberikan apa yang diinginkan Bale - dalam hal sepakbola tentunya. Zidane  tahu bahwa Bale sangat kecewa dengan pemecatan Benitez.

Zidane memberikan perhatian ekstra kepada Bale, meyakinkan bintang asal Wales itu bahwa semua orang harus memberikan yang terbaik demi tim. Nampaknya Bale bisa menerima pendekatan Zidane itu dengan baik.

Bale mampu menunjukkan kinerja yang sangat bagus selama ditangani Zidane. Bukan cuma saat menyerang, Bale juga jadi rajin membantu pertahanan, seperti yang ditunjukkannya dalam pertandingan final di Milan.
6 dari 7 halaman

Formasi 4-3-3

Formasi 4-3-3

Sejak awal Zidane selalu berbicara jelas, tegas dan tidak berbelit-belit kepada siapa pun. Media, pemain dan fans mendapatkan gambaran yang jelas tentang apa yang diinginkan dan akan dilakukan oleh Zidane.

"Saya akan memainkan 4-3-3 dengan trio BBC di depan," tegas Zidane. Namun meski jika ada anggota trio BBC yang tak bisa bermain, Zidane tetap menggunakan formasi yang sama.

Keputusan itu bukan tanpa resiko. Akibat ketegasannya itu, Zidane harus rela sering mencadangkan pemain sekelas Isco dan James Rodriguez. Namun pada akhirnya, formasi pilihan Zidane memberikan hasil bagus bagi Madrid.
7 dari 7 halaman

Carvajal, Bukan Danilo

Carvajal, Bukan Danilo

Rafael Benitez, entah mendapatkan tekanan dari dari direksi Madrid atau tidak, memaksa menjadikan Danilo sebagai bek kanan utama Madrid. Cukup wajar mengingat Madrid harus membayar 31,5 juta euro untuk pemain asal Brasil itu.

Namun kinerja Danilo tidak terlalu bagus, untuk standar Madrid. Zidane melihat hal itu dan segera memasukkan Dani Carvajal sebagai starter. Carvajal lebih tangguh dalam aspek defensif dan juga instrumental dalam kemenangan Madrid di Camp Nou.

Saat Carvajal ditarik keluar di final Liga Champions dan diganti dengan Danilo, irama permainan Madrid menjadi terganggu. Pertahanan Madrid menjadi terlihat rapuh dan Carrasco menghajar Danilo habis-habisan.