7 Alasan Sakho Pantas Jadi Idola Semua Fans Sepakbola

7 Alasan Sakho Pantas Jadi Idola Semua Fans Sepakbola
Mamadou Sakho (c) Bolanet

Bola.net - Bola.net - Tampilannya sangar, tubuhnya tinggi besar dan berotot, namun memiliki hati yang lembut dan pribadi yang ceria plus penuh loyalitas. Itulah gambaran seorang Mamadou Sakho.

Saat ini, tak cukup banyak pemain yang bisa dijadikan idola atau panutan oleh para anak kecil, remaja dan maupun fans yang sudah dewasa. Hal tersebut tak lepas dari perangai dan aksi-aksi yang mereka tunjukkan di dalam maupun di luar lapangan.

Namun jika kita dipaksa untuk bisa menunjuk satu nama yang pantas dijadikan idola oleh fans sepakbola di seluruh dunia dan lintas usia, maka bek Liverpool ini, Mamadou Sakho, layak dikedepankan. Defender asal Prancis yang pernah membela ini layak dijadikan panutan bagi semua orang berkat aksi-aksinya baik di dalam maupun luar lapangan.

Simak beberapa alasan mengapa semua fans bola, tak hanya Liverpool saja, pantas menyukai defender Prancis kelahiran 13 Februari 1990 tersebut.

1 dari 7 halaman

Mengajar Bahasa Prancis

Mengajar Bahasa Prancis

Sakho sempat muncul secara tiba-tiba pada sebuah sekolah dasar bernama All Saints Primary School di kota Liverpool pada April 2015 lalu. Ia mengunjungi sekolah tersebut di akhir musim kompetisi 2014-15.

Di sekolah tersebut, Sakho meluangkan waktunya untuk mengajar bahasa Prancis selama dua sesi pada anak-anak di sekolah tersebut. Ia juga mengajak anak-anak itu bernyanyi dalam bahasa Prancis.

Sebelum bertandang ke sekolah itu, Sakho juga sempat berkunjung ke beberapa sekolah dasar lainnya di kota Liverpool. Ia melakukan kunjungan tersebut setidaknya sepekan sekali.

2 dari 7 halaman

Peduli Pada Balita

Peduli Pada Balita

Eks defender PSG ini pernah mengunjungi Zoe's Place dan memberikan donasi sejumlah uang plus kado untuk tempat tersebut.

Zoe's Place sendiri merupakan tempat penampungan dan perawatan bagi balita-balita yang sekarat di kota Liverpool. Sakho tak datang sendiri, namun juga bersama keluarganya.

Sakho sendiri sepertinya ingin meneruskan langkah mantan skipper Liverpool, Steven Gerrard, yang secara rutin juga sering memberikan donasi bagi rumah sakit tersebut.
3 dari 7 halaman

Peduli Pada Kaum Tunawisma

Peduli Pada Kaum Tunawisma

Pada Februari 2015 lalu, Sakho ikut turun tangan dalam proyek amal bagi para tunawisma di kota Liverpool. Ia ikut dalam kegiatan 'An Hour for Others' alias Satu Jam Bagi Orang Lain.

Menurut laporan yang dilansir oleh Liverpool Echo, dalam kegiatan amal tersebut Sakho ikut melukis dan melakukan beberapa hal lainnya. Banyak fans The Reds yang kemudian mengabadikan momen tersebut dan ada sebagian yang membagikannya secara online.
4 dari 7 halaman

Melatih Orang-orang Yang Mengalami Kebutaan

Melatih Orang-orang Yang Mengalami Kebutaan

Selain bergerak melakukan amal dengan inisiatif sendiri, Sakho juga kerap ikut terlibat dalam program amal yang diadakan oleh Liverpool. Salah satunya ketika ikut dalam program melatih para individu-individu yang mengalami kebutaan yang tergabung dalam skuat Merseyside Blind FC.

Para individu-individu yang tak beruntung itu diundang datang ke camp latihan Liverpool di Melwood pada Februari 2015 lalu. Kegiatan itu sendiri merupakan bagian dari kampanye global Standard Chartered bertajuk Seeing is Believing.

5 dari 7 halaman

Menghibahkan Jersey Pada Fans

Menghibahkan Jersey Pada Fans

Hal yang satu ini cukup jamak dilakukan oleh para pemain yang memang sangat menghargai para fans klub yang dibelanya. Para pemain itu tak segan untuk memberikan jersey yang dipakainya dalam sebuah pertandingan pada salah satu fans yang menyaksikan laga tersebut.

Sakho sendiri pernah memberikan jerseynya pada seorang bocah kecil pendukung Liverpool yang ikut dalam laga away kontra Crystal Palace di ajang Piala FA di awal tahun lalu. Pertandingan itu sendiri berakhir dengan keceriaan karena The Reds berhasil menang.

Hal tersebut kembali dilakukannya ketika Liverpool kembali bersua Palace di bulan Maret kemarin kala The Reds menang 2-1. Ia memberikan jerseynya pada seorang gadis cilik di luar stadion.

6 dari 7 halaman

Kegiatan Amal di Senegal

Kegiatan Amal di Senegal

Saat banyak pemain memanfaatkan waktu jeda antar musim dengan berlibur, Sakho mengisinya dengan beramal. Tak tanggung-tanggung, pada Juni 2015 lalu ia langsung terbang ke Senegal untuk melaksanakan niat mulianya tersebut.

Sakho memiliki yayasan amal sendiri bernama AMSAK. Pada saat itu, Sakho mengunjungi Tambacounda, yakni kota terbesar timur Senegal. Di sana ia mendistribusikan berton-ton bahan makanan dan minuman seperti beras, gula dan susu.

Tak hanya membagikan suplai makanan dan minuman, di sana ia juga menyempatkan diri bertemu Presiden Senegal, Macky Sall. Ia bertemu orang nomor satu di negara tersebut untuk membeberkan rencananya membangun pusat olahraga dan kebudayaan di Tambacounda.
7 dari 7 halaman

Berdedikasi & Pantang Menyerah

Berdedikasi & Pantang Menyerah

Sakho memang belum lama pindah ke Anfield dari PSG. Ia baru sekitar tiga tahunan berada di klub Merseyside tersebut. Namun ia menunjukkan bahwa ia sepertinya sangat mencintai Liverpool dan mau berjuang mati-matian di atas lapangan demi klubnya itu.

Hal tersebut ia tunjukkan pada semua fans kala membela Liverpool lawan Manchester City di pentas final Capital One Cup, akhir Februari kemarin. Saat laga berjalan belum sampai satu babak, kepalanya berbenturan dengan Emre Can. Demi mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan Jurgen Klopp akhirnya menariknya keluar dan menggantikannya dengan Kolo Toure.

Namun Sakho sempat bersikeras ingin tetap bermain. Pada akhirnya ia tetap diganti dan setelah duduk di bench ia terlihat sangat sedih dan menangis di balik jaket. Hal tersebut menunjukkan bahwa ia memiliki semangat dan dedikasi luar biasa dalam membela klubnya.

Setiap klub pasti ingin memiliki pemain yang bertipe seperti Sakho ini.