6 Transfer Besar Yang Pernah Dilewatkan Manchester City

Bola.net - Bola.net - Sejak Sheikh Mansour mengambil alih pada tahun 2008, Manchester City telah membuat beberapa transfer besar dalam sepak bola. Sergio Aguero, Kyle Walker atau Kevin De Bruyne didatangkan dengan biaya mahal tapi mampu memberikan kontribusi yang besar untuk klub.

Meskipun begitu, City tidak selalu bisa mendapatkan pemain yang mereka inginkan. Terkadang pemain tidak silau dengan tawaran uang besar yang ditawarkan City.

Namun, juga pernah melewatkan kesempatan untuk mendapatkan pemain yang hebat selama beberapa tahun belakangan ini. Hal itu tentu saja membuat mereka menyesal kemudian.

Berikut ini enam transfer besar yang dilewatkan Manchester City seperti dilansir Sportskeeda.

Paul Pogba

Paul Pogba

Manchester United membiarkan Paul Pogba pindah ke Juventus dengan status bebas transfer pada tahun 2012.

Pogba kemudian mengembangkan potensinya di Turin dan menjadi superstar di sana setelah memenangkan banyak gelar bersama Juventus. Setan Merah kemudian harus memecahkan rekor transfer dunia senilai 89 juta pounds untuk memulangkan Pogba pada tahun 2016.

Namun, Pobga mungkin saja tidak perlu meninggalkan kota Manchester setelah kontraknya di Old Trafford berakhir. Mantan bos Manchester City Roberto Mancini mengaku sangat mengagumi gelandang Prancis tersebut tapi ia melewatkan kesempatan untuk merekrut Pogba.

"Dia adalah pemain yang sangat saya sukai. Dua tahun lalu, sebelum dia pergi ke Juventus, kami bisa merekrutnya untuk Manchester City dengan free transfer. Jujur saja, saya tidak ingat mengapa kami memutuskan untuk tidak melakukannya."

Alexis Sanchez

Alexis Sanchez

Sudah bukan rahasia lagi kalau Alexis Sanchez sangat dekat dengan Manchester City. Dia hampir bereuni dengan Josep Guardiola setelah bermain di bawah manajer Spanyol tersebut di Barcelona.

City mencoba untuk mendatangkan Sanchez pada bursa transfer musim panas 2017. Namun, mereka transfer tersebut mengalami kendala lantaran pemain Chile tersebut meminta gaji yang cukup besar.

Namun, tawaran dari Manchester United mampu memaksa Sanchez untuk mempertimbangkannya. United berhasil mendapatkan sang pemain pada bursa transfer Januari dan Sanchez menjadi pemain dengan gaji tertinggi di Premier League.

City mungkin tidak menyesal karena Sanchez kesulitan menampilkan performa terbaiknya di Old Trafford. Namun, Sanchez bisa dibilang salah satu talenta terbaik yang dilewatkan City.

Eden Hazard

Eden Hazard

Pada tahun 2012, Eden Hazard baru saja mengumumkan dirinya ke dunia sepakbola. Bermain untuk Lille di Ligue 1, Hazard tampil cukup menonjol di sana. Hal itu membuatnya diminati klub elit Premier League, termasuk Manchester City, Manchester United dan Chelsea.

Manchester City saat itu baru saja memenangkan gelar Premier League dengan cara yang dramstis. City kemudian mempunyai ambisi untuk mengumpulkan pemain terbaik di Eropa. City sangat difavoritkan untuk mendapatkan Hazard dan mengalahkan para persaingnya.

Hazard sendiri sudah menyatakan akan pindah ke Inggris saat menerima penghargaan pemain terbaik Ligue 1. "Saya akan pergi ke Manchester. Keputusannya akan segera diambil."

Namun, justru Chelsea yang berhasil mendapatkan Hazard. Disaat City tidak mau memenuhi permintaan gaji Hazard dan United tidak bisa meyakinkan dia untuk bergabung, Roman Abramovich memutuskan untuk maju. Enam tahun kemudian, City bisa dibilang melewatkan salah satu pemain yang menarik di Premier League.

Daniele De Rossi

Daniele De Rossi

Sejak Roberto Mancini datang ke Manchester City, Daniele de Rossi selalu menjadi transfer impiannya. Mancini sangat terobsesi dengan sang gelandang bertahan dan sering berkhayal menanganinya. Dia percaya rekan senegaranya itu akan sangat sempurna untuk mengisi lini tengah City.

Mancini benar-benar mengerahkan segalanya untuk mendapatkan De Rossi ke Manchester. Dia siap membayar lebih dari 30 juta pounds untuk De Rossi yang saat itu berusia 29 tahun dan juga bersedia menawarkan gaji sebesar 130 ribu pounds per minggu. Sayangnya, De Rossi tidak berminat untuk pindah karena rasa cintanya untuk Roma.

De Rossi sendiri mengatakan bahwa prospek bergabung dengan City sangat menarik. Terlebih dia bisa bertemu dengan pentolan grup Oasis - Gallagher bersaudara - yang merupakan penggemar fanatik City.

"Ada banyak pembicaraan tentang saya pindah ke Manchester City beberapa tahun yang lalu, tetapi saya tidak pernah ingin meninggalkan Roma," kata De Rossi.

"Yang paling menggembirakan saya tentang prospek itu, adalah kenyataan bahwa saya bisa bertemu dengan Gallagher bersaudara."

Paulo Dybala

Paulo Dybala

Paulo Dybala memulai karirnya di Eropa bersama Palermo. Penampilannya di sana cukup mengesankan sehingga membuat banyak klub besar tertarik termasuk Manchester City.

Dybala sendiri punya impian ingin bermain untuk Barcelona atau Manchester City. "Ketika saya bermain Playstation, saya selalu memilih Barcelona atau Manchester City. Saya bermimpi suatu hari bisa bermain dengan salah satu klub tersebut."

Dybala sekarang sudah berlabuh di Juventus dan City pasti harus mengeluarkan uang ratusan juta euro dari raksasa Italia untuk mendapatkan pemain Argentina tersebut. Namun, mereka pasti menyesal sudah membuang kesempatan untuk mendapatkan Dybala.

Ceritanya, direktur olahraga City Txiki Begiristain hendak mengajukan tawaran untuk mendapatkan tanda tangan Dybala. Namun manajer Manuel Pellegrini justru menyarankan City untuk mendatangkan Wilfried Bony.

Kaka

Kaka

Setelah kecewa dengan transfer Robinho dari Real Madrid, Manchester City memusatkan perhatian kepada pemain Brasil lainnya. Kaka berada di puncak permainannya pada saat itu, dan transfer yang melibatkan sang gelandang pasti nilainya akan sangat besar.

City sudah mengajukan tawaran yang nilainya tidak bisa ditolak AC Milan. Pemenang Ballon d'Or itu juga akan mendapat gaji fantastis yang akan membuatnya menjadi atlet dengan bayaran tertinggi di dunia saat itu.

Namun, transfer tersebut akhirnya tidak terwujud. Kaka menolak untuk pindah ke Inggris karena dia masih belum yakin dengan proyek jangka panjang City dan memutuskan bertahan di Milan.

Kaka akhirnya meninggalkan Italia dan bergabung dengan Real Madrid. Namun, sejak saat itu permainannya menurun dan City mungkin merasa sangat lega meski ambisinya untuk mendatangkan Kaka tidak berhasil.