6 Pelajaran Menarik Dari Keberhasilan Barca Mendepak Man City

6 Pelajaran Menarik Dari Keberhasilan Barca Mendepak Man City
Luis Suarez berduel dengan Vincent Kompany dalam laga semalam (c) AFP

Bola.net - Bola.net - Juara bertahan Premier League, Manchester City akhirnya dipastikan angkat koper di babak 16 besar Liga Champions setelah kalah 0-1 saat bertanding ke Camp Nou untuk menghadapi tuan rumah Barcelona (18/03). Gol tunggal Ivan Rakitic melengkapi ketertinggalan agregat 1-3 yang dialami City dalam dua leg pertandingan.

Ini merupakan kali keempat City kalah dalam duel kontra Barca dalam dua musim terakhir. Dua musim beruntun, mereka harus puas didepak sang raksasa Catalan di babak 16 besar Liga Champions.

Laga semalam sendiri diwarnai sejumlah aksi menarik, mulai dari primanya penampilan kiper City, Joe Hart dalam mengamankan gawangnya, pergerakan brilian Lionel Messi dalam mengacak-acak pertahanan City, hingga puncaknya adalah saat kiper Barca, Marc-Andre Ter Stegen mematahkan penalti Sergio Aguero.

Untuk mengingat kembali laga seru yang berlangsung di Camp Nou kemarin, berikut Bolanet sajikan enam pelajaran yang bisa dipetik dari kekalahan City atas Barca.

1 dari 6 halaman

Untung Ada Joe Hart

Untung Ada Joe Hart

Untung Ada Joe Hart

Joe Hart menunjukkan kualitas terbaiknya sebagai seorang penjaga gawang terbaik yang dimiliki Inggris. GElandang Andres Iniesta, kiper Marc Andre Ter Stegen dan juga striker Lionel Messi memuji performa apik Hart, yang tampil bagaikan tembok dalam laga semalam.

Total Hart melakukan sepuluh penyelamatan di Camp Nou, rekor penyelamatan terbanyak yang dilakukan oleh seorang kiper di Liga Champions musim ini. Jika saja Hart tak tampil dalam performa seperti semalam, bisa jadi Barca menang dengan skor yang jauh lebih telak.

Laga ini bisa jadi akan dikenang sebagai salah satu penampilan terbaik dalam karir eks kiper Birmingham City ini. Namun yang lebih penting adalah bagaimana agar Hart bisa memelihara konsistensinya agar tak kembali menurun, hal yang membuatnya sempat tergeser oleh Costel Pantilimon musim lalu.
2 dari 6 halaman

Messi Tak Butuh Gol Untuk Jadi Pemain Terbaik

Messi Tak Butuh Gol Untuk Jadi Pemain Terbaik

Messi Tak Butuh Gol Untuk Jadi Pemain Terbaik

Lionel Messi tidak mencetak gol dalam laga kontra City, namun pemain asal Argentina ini disebut sebagai pemain terbaik yang tampil di Camp Nou dalam laga semalam. Mulai dari Joe Hart dan Manuel Pellegrini di kubu CIty, sampai Luis Enrique, Ivan Rakitic, dan Josep Maria Bartomeu di kubu Barca sepakat bahwa Messi merupakan penampil terbaik dalam laga semalam.

Messi tidak hanya berperan dalam mendistribusikan assist bagi gol tunggal Ivan Rakitic, namun pergerakannya sepanjang laga juga terbukti mampu membuat kacau pertahanan City.

Biro statistik Squawka mencatat bahwa Messi menciptakan lima peluang bersih bagi rekan setimnya, termasuk yang berbuah gol melalui Rakitic. Sepanjang laga ia tercatat melepaskan delapan tembakan, tiga di antaranya on target.

Aksi individuya dalam mengelabuhi lini belakang City juga sangat efektif, dengan total melakukan sebelas dribble sukses dari 16 percobaan. Dua di antaranya dilakukan dengan cara nutmeg cantik terhadap James Milner dan Fernandinho.

Karena itulah, tak heran jika La Pulga disebut sebagai faktor penentu keberhasilan Barca lolos ke perempat final.
3 dari 6 halaman

Kompany, Kapten Yang Jadi Kart

Kompany, Kapten Yang Jadi Kart

Kompany, Kapten Yang Jadi Kartu Mati

Kualitas Vincent Kompany sebagai salah satu bek tengah terbaik dunia memang tidak perlu diragukan lagi. Namun harus diakui bahwa musim ini ia menjadi salah satu kartu mati bagi Manchester City. Gelandang QPR, Joey Barton menyebut bahwa Kompany sulit kembali ke performa terbaik setelah cedera karena kecepatannya menurun akibat tubuhnya yang semakin gempal.

Ia beberapa kali menjadi kambing hitam dalam gol-gol mudah yang masuk ke gawang City. Akhir pekan lalu, City tumbang 0-1 di tangan klub lemah Burnley berkat gol George Boyd memanfaatkan clearance Kompany yang sedikit sembrono. Dalam laga leg pertama kontra Barca di Etihad Stadium, gol pembuka Luis Suarez juga tercipta karena Kompany gagal membaca arah bola dengan baik.

Pada laga semalam, Kompany juga dianggap menjadi titik lemah di sektor pertahanan, yang membuat Barca dengan mudah menciptakan peluang demi peluang di daerah pertahanan City. Jika bukan karena kiper Joe Hart tampil cemerlang, bukan tidak mungkin City akan kalah dengan skor yang jauh lebih besar.

Beberapa waktu lalu, pemain asal Belgia ini juga sempat terlibat konflik dengan rekan setimnya sendiri, Fernandinho dalam laga kontra Liverpool. Hal ini membuat manajer Manuel Pellegrini dengan tegas menggeser sang kapten ke bangku cadangan.

Jika tak kunjung kembali ke performa terbaik, bukan tidak mungkin Kompany akan membuat timnya kehilangan peluang untuk bersaing di jalur juara Premier League musim ini.
4 dari 6 halaman

Klub Premier League Makin Ompong di Liga Champions

Klub Premier League Makin Ompong di Liga Champions

Klub Premier League Makin Ompong di Liga Champions

Premier League memang terus diklaim sebagai kompetisi paling bergengsi di dunia, namun prestasi wakil-wakil mereka di Liga Champions semakin tahun semakin mengkhawatirkan.

Manchester City menjadi tim terakhir yang terdepak setelah kalah agregat 1-3 atas Barcelona dalam laga semalam (18/03). Kemarin, Arsenal juga terdepak akibat kalah gol tandang dalam agregat imbang menghadapi wakil Prancis, AS Monaco.

Sepekan sebelumnya, Chelsea didepak PSG juga dengan aturan gol tandang setelah melalui babak perpanjangan waktu. Satu wakil lainnya, Liverpool malah tidak lolos dari fase grup.

Hal ini membuat Premier League mengulang torehan buruk musim 2012-13, dengan tidak menyisakan satu wakil pun di babak perempat final. Dalam empat musim terakhir, total hanya tiga kali klub Inggris lolos ke babak delapan besar. Ironisnya, jumlah tersebut sama dengan total klub Premier League yang lolos ke perempat final di edisi 2010-11.

Manajer City, Manuel Pellegrini menuding bahwa tradisi laga Boxing Day membuat klub-klub asal Inggris kelelahan dan gagal bersaing dengan optimal di fase knockout. Namun sepertinya akan sangat sulit bagi FA untuk melakukan perubahan terhadap jadwal, mengingat Boxing Day sudah menjadi tradisi selama sekian dekade.
5 dari 6 halaman

Kehadiran Guardiola Memicu Prasangka

Kehadiran Guardiola Memicu Prasangka

Kehadiran Guardiola Memicu Prasangka

Kehadiran sosok pelatih Bayern Munich yang sempat membawa Barcelona berjaya di Eropa dekade lalu, Josep Guardiola menyaksikan laga antara Barca kontra City menjadi isu hangat media Spanyol. Kehadiran Guardiola menyaksikan laga Barca memicu beberapa spekulasi liar, salah satunya adalah kemungkinan sang pelatih ditarik kembali sebagai pelatih menggantikan Luis Enrique.

Guardiola merupakan salah satu nama pelatih yang diusung oleh Joan Laporta dalam kampanyenya untuk menjadi presiden baru Barca. Kehadiran Guardiola di stadion sedikit banyak menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi pelatih Barca saat ini, Luis Enrique dan juga presiden Josep Maria Bartomeu.

Sementara isu lain menyebut bahwa Guardiola tengah memantau permainan Barca, yang kemungkinan akan dihadapi oleh timnya di babak perempat final nanti. Kepada media, Guadiola mengatakan bahwa Bayern akan sangat siap seandainya diundi bertemu Barca di babak delapan besar.

Namun bisa jadi semua spekulasi tersebut terlalu berlebihan, mengingat sebagai seorang Cules, hadir di Camp Nou menyaksikan langsung pertandingan Barca adalah hal yang wajar bagi Guardiola. Pria yang identik dengan kepala plontos ini mengaku senang melihat permainan Barca dan juga Lionel Messi yang cukup bagus kala mengalahkan City semalam.
6 dari 6 halaman

Akhir Karir Pellegrini Bersama City?

Akhir Karir Pellegrini Bersama City?

Akhir Karir Pellegrini Bersama City?

Sebelum kekalahan di Camp Nou semalam, posisi Manuel Pellegrini sebagai manajer City memang sedang dalam posisi tidak aman karena dianggap bertanggung jawab atas performa buruk timnya. Kekalahan 0-1 dari Burnley pekan lalu tidak hanya jarak dengan City melebar menjadi enam poin, tapi posisi City di peringkat kedua juga menjadi terancam oleh Arsenal dan Manchester United, yang masing-masing hanya berjarak satu dan dua poin.

Hal ini tentu cukup mengecewakan fans dan juga petinggi City, mengingat sebenarnya pada pergantian tahun The Citizens sempat memiliki poin sama dengan Chelsea. Namun setelah itu City tak pernah benar-benar punya peluang untuk menyalip City dan terus tertinggal dengan jarak poin yang cukup lebar.

Di Liga Champions sendiri, Pellegrini dianggap gagal untuk meracik taktik terbaik dalam empat laga kontra Barca di dua musim terakhir. City selalu kalah di empat laga tersebut, baik saat Gerardo Martino masih menjadi pelatih maupun kini saat digantikan Luis Enrique. Empat kekalahan tersebut membuat City gagal melaju lebih jauh dari perdelapan final di dua edisi Liga Champions terakhir.

Seandainya gagal mempertahankan gelar juara yang mereka raih musim lalu, bukan tidak mungkin Pellegrini akan benar-benar diberhentikan di akhir musim. Agen Pellegrini, Jesus Martinez sendiri sudah mengisyaratkan bahwa kliennya sudah mempertimbangkan tawaran Napoli untuk menjadi pelatih menggantikan Rafael Benitez musim depan.

City sendiri dikabarkan sudah menyiapkan sejumlah nama yang disiapkan sebagai pengganti Pellegrini musim depan, di antaranya adalah Josep Guadriola dan Diego Simeone.