5 Pelatih yang Tunjukkan Kelasnya Setelah Gagal di Premier League: Rangnick Terbang Tinggi Bareng Austria

5 Pelatih yang Tunjukkan Kelasnya Setelah Gagal di Premier League: Rangnick Terbang Tinggi Bareng Austria
Ralf Rangnick ketika melatih Timnas Austria di Euro 2024 (c) AP Photo/Petr David Josek

Bola.net - Premier League terkadang bukanlah tempat yang ramah bagi para pelatih. Tidak sedikit pelatih yang diberhentikan di tengah jalan akibat performa klub yang tidak sesuai harapan.

Josep Guardiola adalah salah pelatih yang mampu menaklukkan Premier League. Dia telah sukses membawa Manchester City merengkuh banyak gelar termasuk enam trofi Premier League.

Namun, tidak semua pelatih bisa seperti Guardiola setelah mengambil alih klub Premier League. Ada banyak yang gagal mengangkat performa timnya sehingga berujung pada pemecatan.

Gagal di Premier League tentu saja bukan berarti bencana. Tercatat sejumlah pelatih berhasil bangkit dari masa-masa sulit di Premier League.

Berikut ini lima pelatih yang mampu menunjukkan kelasnya Setelah gagal di Premier League.

1 dari 5 halaman

1. Ralf Rangnick

1. Ralf Rangnick

Pelatih Timnas Austria, Ralf Rangnick (c) AP Photo/Sunday Alamba

Kiprah Ralf Rangnick sebagai manajer interim Manchester United tidak bisa dibilang bagus. Dia juga berselisih dengan Cristiano Ronaldo.

Rangnick hanya bekerja selama enam bulan di Old Trafford. Pria asal Jerman itu kemudian mampu membangkitkan reputasinya setelah menangani Austria.

Austria tampil cukup bagus di Euro 2024. Mereka berhasil melaju ke fase gugur sebagai juara Grup D dengan mengungguli Prancis dan Belanda.

2 dari 5 halaman

2. Unai Emery

2. Unai Emery

Manajer Aston Villa Unai Emery. (c) AP Photo/Armin Durgut

Unai Emery sekarang meraih kesuksesan besar bersama Aston Villa. Meskipun begitu, Emery sebelumnya pernah gagal saat menangani Arsenal.

Emery dipecat Arsenal pada November 2019 karena performa buruk klub. Setelah itu, Emery kembali ke Spanyol dengan menangani Villarreal.

Emery membawa Villarreal meraih juara Liga Europa 2020/2021. Itu merupakan trofi utama pertama dalam sejarah klub dan mengalahkan Manchester United di final.

3 dari 5 halaman

3. Carlos Carvalhal

Carlos Carvalhal hanya bekerja selama enam bulan di Premier League. Dia tidak mampu menyelamatkan Swansea City dari degradasi setelah timnya finis di peringkat terbawah pada musim 2017/2028.

Setelah itu, Carvalhal kembali ke Portugal. Dia berhasil memimpin klub kecil Rio Ave lolos ke kualifikasi Liga Europa di tempat kelima, dengan perolehan poin terbaik mereka 55.

Carvalhal meraih kesuksesan yang lebih besar setelah menangani Braga. Mereka meraih gelar Taca de Portugal dan mencapai final Taca da Liga dan Supertaca Candido de Oliveira.

4 dari 5 halaman

4. Louis van Gaal

4. Louis van Gaal

Pelatih Belanda di Piala Dunia 2022, Louis van Gaal (c) AP Photo/Natacha Pisarenko

Louis Van Gaal tidak sepenuhnya gagal di Premier League. Dia berhasil membimbing Manchester United kembali ke Liga Champions setelah tampil buruk di bawah asuhan David Moyes.

Namun, Van Gaal dipecat Manchester United setelah memenangkan FA Cup. Dia akhirnya kembali ke Timnas Belanda untuk terakhir kalinya.

Van Gaal membuat Belanda cukup kompetitif dan lebih meyakinkan daripada di bawah asuhan Ronald Koeman saat ini. Mereka mencatatkan rekor tidak pernah kalah dalam pertandingan Piala Dunia.

5 dari 5 halaman

5. Luiz Felipe Scolari

5. Luiz Felipe Scolari

Luiz Felipe Scolari (c) AFP

Luiz Felipe Scolari tidak bertahan semusim penuh di Chelsea karena dipecat. Scolari kemudian tidak pernah bekerja di klub liga utama Eropa sejak saat itu.

Scolari kemudian mengangkat trofi di Uzbekistan, Tiongkok, dan Brasil. Dia juga dinobatkan sebagai Pelatih Terbaik Brasileirao setelah membawa Palmeiras meraih gelar liga pada tahun 2018.

Scolari merupakan salah satu pelatih paling berprestasi dalam sejarah sepak bola. Dia pernah membawa Brasil memenangkan Piala Dunia dan Piala Konfederasi.

Sumber: Planet Football