
Bola.net - Bola.net - AC Milan era baru besutan pelatih anyar Sinisa Mihajlovic telah mengetahui jadwal pertandingan mereka di Serie A 2015/16.
Dua musim terakhir, Milan selalu gagal finis di zona Eropa. Musim ini kegagalan serupa tak boleh terulang. Oleh karena itu, Milan sudah melakukan sejumlah perombakan.
FIlippo Inzaghi digantikan Mihajlovic di kursi pelatih. Beberapa pemain yang tidak masuk rencana Mihajlovic telah dilepas. Milan juga sudah mendatangkan amunisi-amunisi anyar berkualitas.
Advertisement
Target Milan adalah kembali ke papan atas dan finis setidaknya di tiga besar. Untuk itu, Milan perlu terlebih dahulu melalui tantangan-tantangan di putaran pertama.
Dari semua pertandingan di putaran pertama, lima ini dianggap sebagai yang kunci atau yang paling krusial dan bisa menentukan sukses atau tidaknya Milan mewujudkan misi mereka kembali ke tiga besar Serie A. Simak ulasannya berikut.
Fiorentina - Giornata 1
Hasil positif di kandang tim sekuat Fiorentina, yang musim lalu finis peringkat 4 atau enam tingkat di atas Milan (10), bisa menjadi suntikan moral yang sangat berharga bagi pasukan Sinisa Mihajlovic untuk mengarungi musim 2015/16.
Laga ini sendiri bisa dibilang sebagai laga antara dua tim yang sedang memasuki masa transisi. Sama seperti Milan, Fiorentina juga baru saja berganti pelatih dari Vincenzo Montella ke Paulo Sousa.
Skuat Fiorentina juga mengalami cukup banyak perubahan dibandingkan musim sebelumnya. Hasilnya pun tidak mengecewakan.
Dalam turnamen pramusim International Champions Cup 2015 beberapa waktu lalu, Fiorentina sukses menjinakkan raksasa Barcelona 2-1 di Artemio Franchi. Itu adalah sinyal bahwa Fiorentina tak bisa diremehkan oleh tim mana pun, tak terkecuali Milan.
Milan mengincar kemenangan di awal, tapi Fiorentina pasti takkan membiarkannya. Namun, jika bisa melaluinya dengan baik, Rossoneri bisa melaju dengan kondisi moral yang optimal.
Inter Milan - Giornata 3
Derby della Madonnina jilid pertama di Serie A 2015/16 ini akan digelar dengan Inter sebagai tuan rumah. Kedua tim akan turun di laga ini sama-sama mengusung misi pembuktian.
Beberapa musim terakhir, Derby della Madonnina mulai kehilangan pamor. Pasalnya, derby penuh gengsi duo Milan ini tak lebih dari sekadar pertarungan dua tim papan tengah yang mengincar zona Eropa. Derby ini tak lagi menjadi ajang bentrokan dua rival sekota dengan status kandidat peraih Scudetto.
Sama seperti Milan, musim lalu Inter juga gagal finis di zona Eropa. Inter pun telah melakukan perombakan skuat besar-besaran, termasuk menyalip Milan dalam perburuan Geoffrey Kondogbia.
Derby Milan sudah tesaji di pramusim di ajang International Champions Cup. Milan menang 1-0 berkat gol tunggal Pilippe Mexes. Hanya saja, Milan kehilangan Antonio Nocerino yang dikartu merah akibat pelanggaran keras terhadap Kondogbia. Perlu diingat, laga itu cuma bertajuk uji coba pramusim.
Namun, derby tetaplah derby. Atmosfer panas selalu ada. Di laga resmi, giornata 3 nanti, tekanannya pasti lebih besar, terutama karena kedua tim sama-sama berniat membuktikan bahwa mereka pantas kembali ke posisi elit di papan atas Serie A.
Musim lalu, Milan mengalahkan Lazio 3-1 dan Parma 5-4 di dua giornata awal. Milan kemudian ditekuk Juventus 0-1 pada giornata 3. Setelah itu, Milan seperti kehilangan konsistensi.
Musim ini, tantangan berat juga menunggu Milan di giornata 3. Lawannya bukan sang juara bertahan, tapi rival sekota mereka.
Sassuolo - Giornata 9
Lalu, kenapa laga melawan Sassuolo masuk dalam daftar ini? Jawabannya adalah karena rekor buruk Milan melawan mereka. Bagi Milan, i Neroverdi ibarat duri di dalam daging.
Sejak promosi ke Serie A, Sassuolo telah menghadapi Milan empat kali di Serie A. Hasilnya, Sassuolo menang tiga kali. Tiga kemenangan itu pun didapat Sassuolo lewat cara yang mengagumkan.
Pada pertemuan perdana, musim 2013/14 di kandang Sassuolo, Milan sempat unggul 2-0. Namun, pemuda berusia 19 tahun bernama Domenico Berardi menenggelamkan mereka dengan quattrick-nya. Milan dipaksa menyerah 3-4 dan Massimiliano Allegri kehilangan jabatan. Milan membalas 2-1 di San Siro musim itu.
Namun, di Serie A musim lalu, Milan dua kali tunduk di kaki Sassuolo. Milan kalah 1-2 di San Siro 3-2 di kandang Sassuolo, di mana Berardi kembali menjadi mimpi buruk Milan, kali ini dengan tiga golnya.
Musim ini, Milan akan melawan Sassuolo pada giornata 9 di San Siro. Milan tak boleh lupa, Berardi juga masih ada di skuat i Neroverdi dan pastinya sudah lebih matang daripada musim-musim terdahulu.
Bagi Milan, ini lebih ke arah ujian mental. Jika Mihajlovic sanggup membawa Milan mengatasi duri dalam daging ini, terlebih lagi dengan sebuah kemenangan yang meyakinkan, Rossoneri sepertinya bisa diharapkan.
Lazio - Giornata 11
Lazio memang baru saja dikalahkan Juventus di Supercoppa Italiana. Namun, Lazio belum berada dalam kondisi terbaik mereka.
Musim lalu, Lazio finis peringkat tiga dan lolos ke play-off Liga Champions. Lazio juga nyaris menang melawan Juventus di final Coppa Italia setelah sebelumnya menyingkirkan Milan di perempat final dan Napoli di semifinal.
Musim ini, Milan dan Lazio akan bertemu pada giornata 11. Pada titik ini, Milan sudah akan melalui laga melawan sejumlah klub besar, seperti Inter dan Napoli. Namun, ini akan menjadi pertama kalinya bagi Milan menghadapi tim tiga besar dari musim sebelumnya.
Skuat Lazio juga tidak banyak berubah. Lazio pun sedang berusaha keras mempertahankan Lucas Biglia, kapten anyar dan salah satu pemain pilar mereka.
Laga ini digelar di Olimpico, tempat yang tidak ramah bagi tim-tim lawan. Ini akan menjadi ujian berat bagi Milan dan Mihajlovic. Ini bakal menjadi salah satu laga untuk mengukur pantas atau tidaknya Rossoneri finis di tiga besar.
Juventus - Giornata 13
Peraih empat Scudetto beruntun Juventus punya wajah berbeda musim ini. Sang juara bertahan tidak lagi diperkuat Carlos Tevez, Arturo Vidal dan regista Andrea Pirlo. Namun, itu bukan berarti Juventus melemah.
Juventus tetaplah Juventus. Pemain-pemain anyar seperti Mario Mandzukic dan Paulo Dybala sudah mulai 'nyetel' dengan klub barunya. Lazio telah membuktikan itu ketika gol-gol Mandzukic dan Dybala memaksa mereka menyerah di Supercoppa Italiana 2015.
Milan wajib waspada. Laga ini digelar di Juventus Stadium, yang sudah mereka tahu keangkerannya.
Juventus sendiri masih bergerilya di lantai bursa untuk mencari seorang trequartista kelas dunia. Jika bisa mendapatkannya, kekuatan Juventus bakal sempurna. Dalam situasi seperti itu, ancaman bagi Milan jelas bertambah besar.
Juventus selalu mengalahkan Milan dalam enam pertemuan terakhir di semua ajang, baik kandang maupun tandang. Statistik itulah sedikit gambaran betapa beratnya ujian yang akan dihadapi Milan di markas La Vecchia Signora.
Namun, jika bisa melewati ujian ini dengan baik, Milan boleh optimistis mereka bakal kembali ke tempat yang semestinya di papan atas persepakbolaan Italia.
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 9 Agustus 2015 20:37
-
Galeri 9 Agustus 2015 12:51
-
Galeri 9 Agustus 2015 12:40
-
Liga Italia 9 Agustus 2015 08:00
-
Liga Italia 9 Agustus 2015 07:30
LATEST UPDATE
-
Liga Italia 21 Maret 2025 01:01
-
Liga Spanyol 21 Maret 2025 00:52
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 00:41
-
Liga Italia 21 Maret 2025 00:40
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 23:54
-
Liga Inggris 20 Maret 2025 23:49
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...