5 Kunci Roma Merebut Takhta Serie A

5 Kunci Roma Merebut Takhta Serie A
(c) AFP

Bola.net - - Juara bertahan Juventus baru saja ditinggal sang arsitek Antonio Conte, sedangkan Inter Milan, AC Milan maupun rival-rival yang lain sepertinya masih butuh waktu untuk bisa berdiri sejajar. Dengan dasar itulah, Serie A 2014/15 seharusnya bisa menjadi milik AS Roma.

Musim lalu, musim perdana bersama Rudi Garcia, Roma membukukan start impresif walau akhirnya 'hanya' finis sebagai runner-up.

Musim ini, dengan skuat yang diyakini sudah lebih padu plus datangnya sejumlah amunisi baru, Garcia diharapkan mampu membawa Francesco Totti dan kawan-kawan merebut takhta La Vecchia Signora dan meraih Scudetto keempat mereka.

Bagi Garcia, mengulangi prestasi Fabio Capello melesatkan Roma ke puncak kasta tertinggi Italia seperti musim 2000/01 silam bukanlah misi yang mustahil untuk diwujudkan.

Roma sekarang punya segala yang dibutuhkan untuk menjadi penguasa Serie A.

Ada setidaknya lima kunci utama bagi La Maggica untuk mengubah mimpi itu menjadi nyata, dari sekadar kandidat juara menjadi juara yang sebenarnya.

1 dari 5 halaman

Mattia Destro

" title="Mattia Destro" alt="Mattia Destro" width="688" height="430"/>

Musim lalu, Mattia Destro mencetak 13 gol di Serie A. Tak terlalu banyak memang. Namun, kalau melihat jumlah laga yang dilakoninya hanya sebanyak 20, di mana 14 kali dia menjadi starter, kita pasti mau tak mau dibuat berdecak kagum.

Ya, hampir sebagian besar musim lalu dilewatkan Destro akibat cedera. Dia baru bisa tampil memperkuat Roma kala Giallorossi menghadapi Fiorentina pada bulan Desember.

Andai Destro fit sepanjang musim, kisahnya mungkin berbeda.

Itulah yang bisa diharapkan oleh Roma musim ini.

Terlebih lagi, kegagalan masuk skuat Italia untuk Piala Dunia 2014 lalu diyakini bakal membuat Destro tampil lebih buas demi membuktikan kehebatannya.

Itu mungkin saja terealisasi dan Roma lah yang akan diuntungkan. Dia bisa menjadi salah satu senjata mematikan untuk bersaing di kancah domestik maupun Eropa.

Syaratnya, Destro tak boleh lagi absen terlalu lama akibat cedera.
2 dari 5 halaman

Rotasi Pemain

Rotasi Pemain

Musim ini, Roma juga ambil bagian di fase grup kompetisi elit Liga Champions.

Artinya, kedalaman skuat dan rotasi pemain bakal berpengaruh sangat signifikan dalam perjalanan mereka menuju garis finis.

Tim pelatih Roma harus bisa membuat motivasi para pemain muda semacam Adem Ljajic dan Alessandro Florenzi selalu terjaga karena mereka mungkin takkan dimainkan sebagai starter di setiap laga.

Selain itu, penggawa-penggawa senior seperti Leandro Castan, Mehdi Benatia, Daniele De Rossi, Miralem Pjanic, Gervinho dan Il Capitano Francesco Totti juga wajib diperhatikan kondisi fisiknya agar terhindar dari cedera berat.

Jika itu bisa dilakukan, maka Roma pasti memiliki cukup amunisi untuk sistem rotasi guna mengarungi kompetisi sampai akhir.
3 dari 5 halaman

Keutuhan Skuat

" title="Keutuhan Skuat" alt="Keutuhan Skuat" width="688" height="430"/>

Musim lalu, pertahanan Roma merupakan yang terbaik kedua di Serie A setelah Juventus.

Ketangguhan lini belakang itu jugalah salah satu kunci kesuksesan mereka bisa melesat ke papan atas di tengah pesimisme banyak orang.

Dari semua pemain belakang di skuat Roma, ada dua nama yang sukses mencuri perhatian, yakni Leandro Castan dan Mehdi Benatia. Khusus Benatia, Roma wajib mempertahankannya.

Terlebih lagi, bek sentral Maroko itu diincar banyak klub berkat performa impresif di musim perdananya bersama Roma.

Berdasarkan statistik WhoScored, pemain terbaik Roma di Serie A musim lalu bukanlah Francesco Totti yang mengukir delapan gol dan 10 assist. Bukan pula Gervinho atau Kevin Strootman, melainkan Benatia.

Benatia tak hanya tangguh dalam mengawal pertahanan, tapi juga rajin memecah kebuntuan Roma lewat overlap dalam situasi set piece. Lima gol dia sarangkan.

Roma tak butuh tambahan dana. Yang mereka butuhkan adalah keutuhan skuat, terutama di lini belakang yang sudah terbukti kekompakannya.
4 dari 5 halaman

Start Sempurna

Start Sempurna

Sejauh ini, Roma telah mendatangkan sejumlah amunisi baru, termasuk Seydou Keita, Ashley Cole, Antonio Sanabria, Urby Emanuelson dan pemuda senilai €22 juta bernama Juan Iturbe.

Rudi Garcia harus segera memadukan mereka dengan penggawa-penggawa yang sudah ada.

Start sempurna adalah salah satu kunci menuju juara.

Jika muka-muka lama dan baru itu bisa padu 100 persen sebelum musim resmi bergulir, maka besar peluang Roma mengawali perjuangan mereka dengan langkah yang meyakinkan.

Setelah itu, jaga konsintensi sepanjang musim, terutama dalam laga-laga kandang.

Kebetulan, laga perdana Roma nanti adalah menjamu Fiorentina di Olimpico.

Musim lalu, Roma membukukan 15 kemenangan, tiga hasil imbang dan sekali kalah setiap kali berlaga di Olimpico. Musim ini, form tersebut  wajib diperbaiki.
5 dari 5 halaman

Francesco Totti

" title="Francesco Totti" alt="Francesco Totti" width="688" height="430"/>

Selama sang kapten masih ada, ungkapan 'No Totti, No Party' sepertinya bakal terus mengiringi perjalanan Roma.

Tak peduli berapa pun bintang baru yang datang, peran Francesco Totti tetap tak tergantikan.

Sang fantasista memang sudah berusia 37. Namun, dia masih merupakan nyawa Roma, khususnya di lini serang.

Tanpa Totti, Roma bukanlah Roma? Bisa jadi.

Musim lalu, seiring cedera yang menimpa Totti, Giallorossi seolah mengalami degradasi energi sampai-sampai disalip oleh Juventus dalam perburuan takhta.

Musim lalu, Totti merupakan pemuncak daftar top assist Serie A bersama Gervinho dan penyerang Torino Alessio Cerci.

Rasio operan terobosan suksesnya (0,4 per laga) juga yang tertinggi dibandingkan pemain-pemain Serie A lainnya.

Di skuat Roma, tak ada yang bisa menandingi Totti untuk statistik key pass per game (2,5) maupun accurate crosses per game (1).

Totti juga tercatat sebagai pemain Roma yang paling sering dilanggar (51 kali) selain Miralem Pjanic. Itu menunjukkan betapa lawan-lawan Roma dibuat kerepotan oleh gerakan-gerakannya.

Hanya saja, Totti bukan manusia abadi. Fisiknya tak seprima dahulu lagi. Cedera adalah ancaman terbesarnya.

Sama seperti Destro, Roma juga wajib memperhatikan kebugaran Totti dengan seksama. Kehilangan Destro, Roma mungkin sedikit buntu di depan gawang. Namun, kehilangan Totti bisa memicu efek perusak yang lebih besar.

Tanpa Destro, Roma masih berpeluang meraih Scudetto meski dengan perjuangan yang sangat keras. Namun, tanpa Totti, lupakan saja mimpi untuk merajai Italia.