5 Kasus Mata-Mata di Sepakbola

5 Kasus Mata-Mata di Sepakbola

Bola.net - - Sepakbola dan kegiatan mematai-matai atau kerap disebut dengan istilah spying memang jika dilihat sepintas tidak ada hubungannya. Namun ternyata, tindakan semacam itu tak jarang terjadi di balik hingar-bingar kompetisi sepakbola Eropa maupun kompetisi lain di seluruh dunia.

Tujuannya bisa beragam, mulai dari mendapatkan pemain bintang yang menjadi incaran, jadi yang pertama memberitakan sesuatu secara akurat, atau bahkan yang paling ekstrim, mengetahui strategi lawan terlebih dahulu untuk meraih kemenangan.

Lantas seberapa sering mata-mata atau spy berkeliaran di sepakbola? Sepanjang 5 tahun belakangan, Bolanet menghitung setidaknya ada 5 kasus di dalam dunia sepakbola yang melibatkan unsur mata-mata.

Tidak percaya? Mari kita simak satu persatu.

1 dari 5 halaman

Fabio Capello

Fabio Capello

Pelatih yang pernah menukangi tim nasional Inggris ini ternyata pernah dituduh oleh media lokal menjadi mata-mata bagi tim nasional Italia. Kala itu Don Fabio disebut membantu Gli Azzurri meramu taktik mereka saat menghadapi Inggris di perempat final Euro 2012..

Fabio Capello memang sudah tidak menangani Inggris saat Euro 2012, jabatannya sudah diserahkan oleh FA pada Roy Hodgson. Namun rumor yang beredar menyebut Capello membuka semua rahasia tim nasional Inggris yang ia tahu pada pelatih Italia, Cesare Prandelli.

Entah benar atau tidak, yang jelas saat itu tim nasional Italia secara hebat mampu mengalahkan Inggris hingga akhirnya menembus babak final.
2 dari 5 halaman

Barcelona

Barcelona

Klub yang acapkali menampilkan sepakbola sempurna di atas lapangan ini ternyata juga pernah tersandung kasus mata-mata.

Pada tahun 2008 hingga 2010, klub disebut menggunakan jasa dari agensi detektif swasta untuk mengawasi gerak-gerik dari beberapa pemain bintang yang mereka miliki. Bahkan dana tak kurang dari empat juta dollar dihabiskan hanya untuk mendapatkan laporan terperinci mengenai kegiatan para pemain secara detail di luar sepakbola.

Laporan dari El Confidencial menyebutkan bahwa agensi detektif yang disewa oleh Barcelona sempat membuntuti bek Gerard Pique dan Shakira pada tahun 2010. Selain itu, mantan bintang mereka, Ronaldinho dan Samuel Eto'o juga dikabarkan pernah jadi korban sistem mata-mata internal yang diterapkan di rezim Juan Laporta ini.
3 dari 5 halaman

Pelatih Genoa

Pelatih Genoa

Luca De Pra, pelatih tim muda Genoa, mengenakan perlengkapan militer lengkap ketika ia mencoba mematai-matai aktifitas latihan dari tim sekotanya, Sampdoria.

Namun sayang, aksi De Pra yang dilakukan dua bulan lalu itu ternyata gagal akibat penyamarannya diketahui oleh sejumlah fans Sampdoria, yang juga ikut menonton latihan tim kesayangannya.

Pernyataan resmi dari Sampdoria sedikit banyak menggambarkan aksi De Pra saat itu.

"Seperti seorang Rambo, ia bersembunyi di antar semak-semak yang ada di bukit. Luca De Pra, pelatih kiper Genoa, tidak mampu melawan sistem pengawasan yang dimiliki oleh Sampdoria."

Aksi De Pra ini ia lakukan jelang duel antara kedua tim di Serie A dan berdasarkan pada idenya sendiri. Namun kenyataannya, meski tanpa bantuan De Pra, Alberto Gilardino dkk tetap mampu menang dengan skor 3-0.
4 dari 5 halaman

Swedia

Swedia

Ola Billger, seorang wartawan dari sebuah koran lokal Swedia, Svenska Dagbladet, mendapatkan bocoran taktik dari tim nasional Inggris yang akan digunakan untuk menghadapi tim nasional Swedia pada tahun 2012 di partai ujicoba yang diadakan di Kiev.

Bagaimana cara Billger mendapatkan informasi rahasia itu? Disebutkan ia mencuri dengar pembicaraan pelatih Inggris yang sedang memberikan briefing pada para pemainnya. Secara 'kebetulan' Billger berada di hotel yang sama di Kiev dengan para penggawa Three Lions lainnya.

Ketika disodori informasi tentang siapa yang akan me-marking Ibrahimovic, Elmander, dan Olsson, asistem manajer tim nasional Swedia hanya menjawab singkat, "Itu bagus, terima kasih"

Entah ada hubungannya atau tidak, kala itu Swedia akhirnya menang dengan skor 4-2.
5 dari 5 halaman

Guardiola

Guardiola

Pelatih yang pernah menukangi Barcelona ini marah besar ketika mengetahui bahwa taktik dan formasi yang ia gunakan saat melawan Borussia Dortmund di duel Der Klassiker, sudah bocor sebelumnya ke Bild.

Baik formasi maupun deskripsi taktik yang ada di media olahraga Jerman itu benar-benar sama persis dengan yang diterapkan oleh Josep Guardiola di atas lapangan.

"Saya tidak peduli siapa yang menyebarkannya, saya ingin dia keluar. Kepalanya akan saya penggal. Ia tidak akan pernah bermain untuk saya lagi," begitulah reaksi murka Guardiola soal kebocoran taktik di Munich.

Presiden klub, Karl-Heinz Rummenige, juga mengakui adanya kehadiran mata-mata di dalam klub, meski ia tidak ingin mengungkap namanya ke publik.

"Sudah jelas kami tidak membutuhkan NSA untuk mengetahui siapa dalangnya. Namun saya sarankan dia untuk berhenti melakukannya atau akan mengalami masalah serius, tak hanya dengan Guardiola, namun juga klub secara keseluruhan," tuturnya pada Sky.