5 Hal Yang Bisa Dipelajari Dari Kemenangan Roma Atas Barcelona

5 Hal Yang Bisa Dipelajari Dari Kemenangan Roma Atas Barcelona
AS Roma. (c) AFP

Bola.net - Bola.net - AS Roma mencetak salah satu comeback terbesar Liga Champions untuk menyingkirkan dari kompetisi musim ini.

Barca mengunjungi Roma dengan keunggulan 4-1 di leg pertama babak perempat final. Namun, mereka justru membuangnya saat raksasa Serie A itu menang 3-0 di Olimpico dan membuat mereka melaju ke semifinal.

Barca tidak dalam kondisi terbaiknya tetapi Roma tampil luar biasa. Tim asuhan Eusebio Di Francesco itu menunjukkan semangat pantang menyerah untuk lolos ke babak berikutnya.

Berikut ini adalah lima hal yang bisa pelajari dari pertandingan antara AS Roma melawan Barcelona tersebut, seperti dilansir Squawka.

1 dari 5 halaman

De Rossi Belum Habis

De Rossi Belum Habis

De Rossi Belum Habis

Setelah musim ini, kontrak De Rossi dengan klub masa kecilnya hanya tinggal menyisakan satu tahun lagi. Dia mungkin sudah tidak lagi menjadi gelandang dinamis yang dicintai semua orang cintai, tetapi masih ada perlawanan di dalam dirinya dan itu terbukti dalam perjuangan Roma.

De Rossi, yang berusia 35 tahun pada bulan Juli, menjadi pemain kunci dalam aksi di Olimpico.

Umpan De Rossi yang membuat Dzeko membawa Roma unggul cepat pada babak pertama. hanya Alessandro Florenzi (3) yang menciptakan lebih banyak peluang daripada dia (2) di semua pertandingan.

Dia juga mengkonversi tendangan penalti menit ke-58 (setelah Gerard Pique yang menjatuhkan Dzeko) sehingga membuat Giallorossi punya semangat untuk bangkit kembali dan mencapai semifinal Piala Eropa pertama sejak 1984.
2 dari 5 halaman

Barca Kembali Kesulitan di Laga Tandang

Barca Kembali Kesulitan di Laga Tandang

Barca Terus Kesulitan di Laga Tandang

Mungkin saja karena jersey warna biru langit mereka tapi Barcelona kembali meraih hasil buruk dalam pertandingan tandang di Liga Champions.

Bermain di Roma tidak pernah mudah mengingat tim asuhan Eusebio Di Francesco kini telah mencatatkan lima clean sheet di Liga Champions, tetapi Messi tidak bisa menembus pertahanan Roma.

Barcelona tersingkir dalam sembian Liga Champions terakhir (vs Liverpool, Man Utd, Inter Milan, Chelsea, Bayern Munchen, Juventus, As Roma, dan Atletico dua kali) karena Messi tidak bisa mencetak gol.
3 dari 5 halaman

Pertahanan Barcelona

Pertahanan Barcelona

Pertahanan Barcelona

Salah satu aspek paling mengesankan dari pertandingan Barcelona musim ini adalah pertahanan mereka. Jelang pertandingan leg kedua perempat final di Olimpico, raksasa Catalan hanya kemasukan tiga gol di Liga Champions.

Dalam enam pertandingan babak penyisihan grup mereka, yang juga menampilkan runner-up Juventus musim lalu, hanya bek Olympiacos Dimitris Nikolaou yang bisa menjebol gawang Barcelona. Bintang Chelsea Willian bergabung dengan remaja Yunani tersebut dan Edin Dzeko adalah pemain ketiga.

Striker Bosnia berusia 32 tahun itu menggandakan koleksi golnya melawan Barca, ketika dia membawa Roma unggul setelah pertandingan berjalan enam menit, sebelum De Rossi mencatatkan gol kelima yang bersarang di gawang Barcelona. Ini pertama kalinya mereka kebobolan lebih dari satu gol dalam satu pertandingan.

Di Francesco bisa bangga dengan para pemainnya, mereka terus bertarung dan Kostas Manolas mencetak gol ketiga sehingga menjadi malam yang menyedihkan untuk raksasa Spanyol tersebut.
4 dari 5 halaman

Pasangan Centurion

Pasangan Centurion

Pasangan Centurion

Lionel Messi dan Andres Iniesta, yang menjadi pilar utama dalam periode kesuksesan Barcelona belakangan ini, membuat sejarah ketika mereka menjadi rekan satu tim pertama yang memainkan 100 pertandingan Liga Champions bersama-sama.



Pertandingan di stadion Olimpico Roma, di mana keduanya memainkan peran penting saat Barca memenangkan Piala Eropa keempat mereka atas Manchester United di tahun 2009, adalah penampilan Liga Champions ke-130 dari Iniesta dan ke-125 dari Messi. Ini akan menjadi pertandingan terakhir mereka untuk musim ini dan mungkin dalam karir Iniesta.
5 dari 5 halaman

Tak Lagi Kejar Sejarah

Tak Lagi Kejar Sejarah

Tak Lagi Kejar Sejarah

Barcelona tentu saja sedang dalam perjalanan untuk meraih treble ketiga dalam sejarah mereka, setelah sebelumnya pernah terjadi di musim debut Josep Guardiola (2008/09) dan Luis Enrique (2014/15). Hanya lima klub lainnya yang mampu meraih prestasi ini tetapi mereka - Celtic, Ajax, PSV, Man Utd, dan Inter Milan - hanya meraihnya satu kali.

Tetapi Barcelona sudah tidak mungkin lagi mengejar treble pada musim ini sehingga mereka hanya bisa menargetkan gelar ganda dalam ajang domestik.

Justru Roma yang membuat sejarah, dan mereka layak mendapatkannya.