5 Faktor Yang Bisa Tentukan Derby Manchester

Bola.net - Bola.net - Manchester City hanya tinggal selangkah lagi menjadi juara Premier League. Mereka hanya butuh satu kemenangan lagi agar bisa keluar sebagai juara pada musim ini.

City berpotensi mewujudkannya saat menjamu sang rival, Manchester United pada Sabtu (7/4) akhir pekan ini. Hanya kemenangan di Etihad Stadium yang akan memastikan gelar juara menjadi milik tim asuhan Josep Guardiola.

Sementara itu, Manchester United, tentu akan melakukan segala cara untuk menunda pesta juara tersebut. Jose Mourinho tentu tidak ingin sang rival sekota mengangkat trofi juara tepat di depan mukanya.

Oleh karena itu, pertandingan derby Manchester pada akhir pekan ini tentu saja akan berjalan dengan ketat. Berikut ini lima hal yang bisa jadi faktor penentu dalam laga tersebut seperti dilansir Sportskeeda.

Pep Guardiola vs Jose Mourinho

Pep Guardiola vs Jose Mourinho

Dua filosofi sepakbola akan kembali bertemu saat dua manajer besar memimpin timnya masing-masing. Rivalitas antara Guardiola dan Mourinho bermula saat mereka di Spanyol ketika menangani Barcelona dan Real Madrid. Guardiola mampu mengalahkan Real Madrid asuhan Mourinho beberapa kali dan yang paling mencolok tentu saja dengan skor 5-0 di Camp Nou.

Guna meningkatkan reputasinya, Guardiola kemudian mengikuti pria Portugal itu ke Premier League. Saat mereka berdua bertemu, taktik defensif Mourinho bersama United dan gaya permainan penguasaan bola ala Guardiola akan kembali diuji di Manchester.

Pada bulan Desember lalu, The Independent berani membuat klaim kalau rivalitas Mourinho-Guardiola akan berjalan satu sisi dengan Guardiola yang akan menjadi pemenangnya. Mourinho harus siap menebus kesalahannya karena performa buruk melawan City sebelumnya. Pertemuan kedua manajer ini sama menariknya seperti Derby Manchester.

Keuntungan Kandang

Keuntungan Kandang

Dengan kemungkinan mengangkat trofi Premier League ketika rival sekota mereka tidak bisa berbuat apa-apa selain memuji bakat mereka, Manchester City punya harapan dan ambisi untuk mengunci gelar liga di depan pendukungnya sendiri. Dukungan kuat di Etihad pernah membakar semangat para pemain City saat menjuarai liga melawan QPR beberapa tahun lalu dan pertandingan itu sarat dengan emosi.

Selain itu, derby seperti Derby Manchester lebih dari sekadar menampilkan bakat olahraga. Ketika dua tim sekota saling bentrok dan semua dukungan menggema di seluruh stadion, para pemain akan dipenuhi dengan tekad yang kuat untuk memenangkan pertandingan.

Secara statistik, Manchester City adalah tim yang sangat kuat di kandang. The Citizens mengumpulkan 43 poin di kandang sepanjang musim ini dan hanya imbang satu kali dari 15 pertandingan di Etihad. United yang berada di posisi kedua memiliki catatan yang kurang mengesankan ketika jauh dari Old Trafford. Setan Merah hanya mampu meraih delapan kemenangan dari 15 pertandingan dan mencetak 25 gol.

Bermain di kandang menjadi keuntungan tersendiri buat City saat menghadapi United.

De Gea vs Ederson

De Gea vs Ederson

Pemain Spanyol dan Brasil itu mendapat pengakuan sebagai salah satu kiper terbaik di sepakbola saat ini. Namun, kiper nomor satu United tersebut lebih unggul dalam penyelamatan heroik, tapi Ederson lebih baik dari De Gea dalam distribusi bola dan memimpin serangan dari belakang.

Dengan 15 clean sheet di liga musim ini, Ederson membuntuti De Gea yang telah mengemas 16. Namun, City kebobolan dua gol lebih sedikit daripada rival lokal mereka sepanjang musim ini di liga. Kedua kiper akan diuji kemampuan terbaik mereka. Serangan sporadis City dan kehebatan United dalam serangan balik pasti akan merepotkan pemain di bawah mistar gawang.

Seperti halnya semua tim yang mengikuti filosofi Johan Cruyff, distribusi bola Ederson akan sangat instrumental bagi Pep Guardiola untuk menghancurkan pertahanan Jose Mourinho.

Performa

Performa

Performa dan mentalitas memainkan peran penting dalam memberikan hasil bagi tim mana pun di seluruh dunia. Duo Manchester adalah dua klub paling berpengaruh di dunia sepakbola, dan hasil yang sedikit mengecewakan akan mengundang banyak kritik.

Secara matematis, Pep Guardiola lebih unggul dari Jose Mourinho musim ini. Di atas kertas, kedua tim menunjukkan performa yang hampir sama dalam beberapa pertandingan terakhir di semua ajang kompetisi. Namun, City masih belum tersingkir di Eropa sehingga membuat mereka lebih difavoritkan.

Dalam sepuluh pertandingan terakhir, United mencetak 16 gol sedangkan City mengemas 22 gol pada periode waktu yang sama. Di sisi lain, United kebobolan tujuh gol sementara City hanya kemasukan lima gol.

Dengan mempertimbangkan level lawan, City mampu mengalahkan tim-tim seperti Chelsea, FC Basel, Leicester City, dan Arsenal (dua kali) dalam beberapa pertandingan terakhir mereka. United, di sisi lain, mengalahkan Chelsea dan Liverpool tetapi menyerah kepada Sevilla di Liga Champions.

Jadwal

Jadwal

Saat mengikuti kompetisi, kelelahan memainkan peran penting dalam menentukan hasil pertandingan. Di luar jeda internasional, para pemain di seluruh Eropa pasti akan merasakan kelelahan. Disaat City masih bertarung di Liga Champions dan Premier League, United hanya berurusan dengan pertandingan domestik hingga akhir musim.

Di atas kertas, Manchester City menghadapi ujian berat yang berpotensi memutuskan bagaimana akhir musim mereka. Menghadapi tiga tim dalam rentang waktu sepuluh hari pasti akan membuat pasukan Guardiola membutuhkan kemampuan terbaik mereka. United, di sisi lain, memiliki waktu istirahat yang lebih banyak, sesuatu yang sangat langka di bulan April.

Sebelum berhadapan dengan United pada akhir pekan ini, City akan menantang tuan rumah Liverpool dalam ajang Liga Champions. Hasil positif di Anfield bisa jadi modal berharga untuk menjalani laga derby Manchester.