
Bola.net - Bola.net - Sebelum Piala Jenderal Sudirman dihelat, siapa yang pernah memperhitungkan kehadiran tim PS TNI sebagai salah satu kekuatan sepakbola Indonesia. Jangankan memperhitungkan kekuatan mereka, publik mungkin masing asing dengan nama PS TNI. Atau bahkan mungkin tidak menduga jika Tentara Nasional Indonesia (TNI) memiliki tim yang bernama PS TNI.
Namun, catatan gemilang yang ditorehkan oleh Legimin Raharjo dan kolega di pentas Piala Jenderal Sudirman sontak membuat nama mereka melambung tinggi. Kini, jika menyebut nama PS TNI, memori publik langsung tertuju pada sebuah tim yang tak kenal lelah saat bertarung atau tim yang memiliki selebrasi hormat usai mencetak gol
Ya, PS TNI sukses mencuatkan eksistensi mereka dengan prestasi yang mereka raih di Piala Jenderal Sudirman. Tampil di Grup C (Sidoarjo), PS TNI sukses memungkasi perlawanan Pusamania Borneo FC (PBFC), Persela Lamongan, Surabaya United dan Persib Bandung dengan kemenangan. Hal tersebut membuat mereka tampil sebagai jawara grup tanpa tersentuh kekalahan. Hanya kemenangan lewat penalti dari PBFC yang membuat mereka gagal menorehkan hasil sempurna.
Advertisement
Lantas apa yang menjadi kunci kesuksesan PS TNI hingga bisa meraih kesuksesan dan mampu melibas tim-tim kuat di Indonesia? simak selengkapnya.
Embrio PSMS Medan
PS TNI bukanlah tim yang baru satu atau dua minggu di bentuk jelang digelarnya Piala Jenderal Sudirman. Dari materi pemain, sebagian besar dari mereka sudah bersama selama beberapa bulan ke belakang. Hanya saja, sebelumnya mereka mengusung nama PSMS Medan. Tim yang sukses menjuarai Piala Kemederkaan.
Usai menjuarai turnamen besutan Tim Transisi tersebut, PSMS tak lantas membubarkan diri. Mereka terus berlatih dan melakukan laga uji coba. Selain dari komposisi pemain, jejak PSMS Medan pada tim PS TNI juga bisa dilihat dari filosofi permainan mereka. Rap-rap, demikian istilah untuk filosofi bermain khas PSMS yang keras namun tidak kasar. Gaya yang saat ini diadopsi oleh PS TNI.
Jelang bergulirnya Piala Jenderal Sudirman, beberapa pemain baru masuk untuk menambah kekuatan tim. Nama-nama seperti Wawan Febrianto, Dimas Drajad, Manahati Lestusen dll tentu membuat tim PS TNI semakin solid. Mereka melengkapi pemain-pemain yang sebelumnya sudah ada seperti Legimin Raharjo, Aldino Herdianto, dan Guntur Triaji. Selain itu, juga terdapat beberapa anggota TNI aktif yang tergabung dalam tim ini seperti Dhika Bayangkara, Hardiantono, Wiganda Pradika dll.
Daya Juang
Satu hal yang paling menonjol dari permainan PS TNI di Piala Jenderal Sudirman tentu saja daya juang mereka yang luar biasa. Mereka seolah tidak memiliki limit tenaga saat sudah turun laga. Kekuatan kaki untuk berlari dan berduel, kemampuan otak untuk berpikir dan fokus terus terjaga sepanjang 90 menit pertandingan berlangsung.
Pertandingan lawan PBFC adalah bukti nyata dari besarnya daya juang PS TNI. Tertinggal dua gol pada babak pertama, tim asuhan Suharto AD sukses mengejar ketinggalan pada babak kedua. Skor menjadi imbang 2-2 saat Aldino Herdianto mampu membalas dua gol pada babak kedua dan laga berlanjut dengan adu tendangan penalti. Penampilan apik penjaga gawang Dhika Bayangkara memastikan kemenangan tim PS TNI.
Statistik berkata bahwa pada daya juang merupakan faktor penting PS TNI pada laga ini. Sepanjang laga, utamanya babak kedua, pemain PS TNI terus-menerus menggempur pertahanan PBFC. 14 sepakan mereka luncurkan, 10 melebar, dua kali dihalau lawan dan hanya dua yang tepat sasaran. Dua sepakan tepat sasaran itulah yang menjadi gol.
14 tendangan dalam satu pertandingan tentu menjadi bukti bagaimana upaya tanpa lelah yang ditampilkan oleh PS TNI.
Nol Pemain Asing
Setelah Indra Sjafri bersama Bali United di Piala Presiden, kini giliran PS TNI asuhan Suharto AD yang memberikan bukti bahwa dengan pemain lokal prestasi tetap bisa diraih. Betul sekali, 100 persen materi pemain PS TNI yang tampil di Piala Jenderal Sudirman adalah pemain lokal. Tidak ada satu pun pemain asing.
Tak sampai di situ saja, para pemain PS TNI juga memiliki kemampuan yang sangat merata di setiap lini. Penyerang misalnya, duet Tambun Naibaho dan Dimas Drajad memang pilihan utama, namun jangan pernah meremehkan keberadaan Aldino Herdianto.
Setali tiga uang dengan lini tengah. Jika Erwin Ramdani dan Ahmad Nufiandani buntu, pelatih Suharto AD masih memiliki alternatif yang tak kalah garang pada sosok Guntur Triaji dan Wawan Febrianto. Nyaris tidak ada pada kualitas pemain-pemain ini. Hal ini membuat Suharto AD tidak kesulitan untuk meracik strategi dan melakukan rotasi pemain.
Pemain ke-12
Selain lewat selebrasi gol hormat mereka, unsur kebaruan dari PS TNI juga ditampilkan lewat sokongan pendukung mereka. Para pendukung PS TNI memang berbeda, mereka bukanlah kelompok suporter yang layaknya Aremania, Bobotoh atau Jack Mania. Mereka adalah para anggota TNI aktif dari berbagai kesatuan yang memang didatangkan ke stadion untuk memberikan dukungan.
Kendati bukan suporter dalam arti yang sesungguhnya, jangan pernah pertanyakan atau ragukan kualitas dukungan para pendukung PS TNI. Sungguh luar biasa atmosfer yang berhasil diciptakan oleh pemain ke-12 tim PS TNI ini. Mereka tak pernah berhenti berteriak memberikan dukungan. Pulang dengan suara habis adalah tolak ukur keberhasilan dukungan mereka kepada PS TNI.
Hal ini tentu menjadi tenaga ekstra bagi Legimin Raharjo dkk yang bertempur di atas lapangan.
Pangkas Keraguan
Hanya beberapa saat sebelum laga perdana mereka di Piala Jenderal Sudirman dihelat, PS TNI mendapat serangan keras dari Iwan Setiawan yang kala itu masih menjabat sebagai arsitek PBFC. Iwan tanpa tedeng aling-aling menyebut tim PS TNI sebagai tim amatir yang kekuatannya tidak perlu dirisaukan.
Bukannya meruntuhkan mental mereka, hal tersebut justru menjadi cambuk bagi seluruh personel tim PS TNI untuk memberikan bukti bahwa mereka bukan tim sembarangan. Hasilnya, semua peserta di grup c sukses mereka libas.
Sejatinya Iwan tidak sendirian, sebelum PS TNI superior banyak khalayak yang meragukan kemampuan mereka. Bermaterikan pemain PSMS Medan dan pemain muda eks timnas U-23, publik sanksi PS TNI mampu bersaing melawan tim Indonesia Super League yang tentu jauh lebih matang secara materi pemain dan pengalaman.
Namun, sekali lagi PS TNI sukses memangkas semua keraguan publik dengan penampilan apik mereka sepanjang babak grup.
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 17 November 2015 14:31
-
Bola Indonesia 15 November 2015 19:34
-
Bola Indonesia 15 November 2015 17:14
-
Bola Indonesia 16 September 2015 20:52
-
Bola Indonesia 13 September 2015 21:40
LATEST UPDATE
-
Piala Dunia 21 Maret 2025 23:59
-
Asia 21 Maret 2025 23:58
-
Liga Inggris 21 Maret 2025 23:55
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 23:46
-
Liga Inggris 21 Maret 2025 23:21
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 23:04
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...