5 Catatan DIbalik Kemenangan Arsenal di Derby London

5 Catatan DIbalik Kemenangan Arsenal di Derby London
Arsenal (c) AFP

Bola.net - Bola.net - Sebuah pertandingan panas terjadi pada akhir pekan lalu. Dua tim raksasa Premier League, Arsenal dan Chelsea sama-sama saling beradu taktik di Emirates Stadium pada laga Derby London hari Sabtu (24/9) kemarin.

Pada pertandingan tersebut, pertandingan antara kedua tim ini diprediksi akan berjalan dengan ketat. Akan tetapi pada kenyataannya pihak tuan rumah sukses mempecundangi tim tamu dengan skor telak 3-0.

Kemenangan tersebut merupakan kemenangan yang bersejarah bagi Arsenal, mengingat mereka punya catatan yang cukup buruk saat jumpa dengan kubu The Blues. Namun apa sebenarnya yang menyebabkan tim besutan Antonio Conte tersebut terkapar di London Utara? Berikut Bolanet sajikan 5 Catatan yang bisa dipelajari dari Derby London Jilid Pertama.

1 dari 5 halaman

Krisis Lini Pertahanan Chelsea

Krisis Lini Pertahanan Chelsea

Bertandang ke Emirates Stadium, Chelsea datang dengan skuat yang tidak lengkap terutama di sektor lini belakangnya. Pada posisi bek tengah, Conte tidak bisa memainkan Kurt Zouma dan John Terry karena cedera.

Absennya John Terry nampaknya benar-benar berdampak besar kepada permainan The Blues. David Luiz dan Gary Cahill yang diturunkan Conte di sektor tersebut tampil jauh dari kata memuaskan terutama pada sosok Cahill. Bek veteran The Blues itu melakukan sebuah blunder yang sangat fatal sehingga Chelsea harus tertinggal terlebih dahulu di awal laga.

Krisis lini pertahanan The Blues ini menjadi problem yang harus segera diselesaikan oleh Conte. Pasalnya berkat buruknya performa lini pertahanan mereka, mereka juga menelan kekalahan di pertandingan sebelumnya kontra Liverpool.
2 dari 5 halaman

Kejelian Arsenal Eksploitasi Titik Lemah The Blues

Kejelian Arsenal Eksploitasi Titik Lemah The Blues

Salah satu faktor kemenangan Arsenal pada laga ini adalah keberhasilan mereka menganalisa titik lemah The Blues, yang pada pertandingan ini jatuh pada sosok Cesar Azpilicueta.

Terlepas dari blunder konyol yang dilakukan oleh Gary Cahill pada laga ini maka predikat pemain terburuk di kubu The Blues jatuh pada sosok Azpilicueta. Hal ini terlihat dari gol kedua dan gol ketiga The Gunners pada laga ini.

Pada gol Theo Walcott, Azpilicueta terlambat untuk mundur sehingga ia berhasil dilewati oleh Hector Bellerin yang memberikan umpan mudah kepada Walcott untuk diselesaikan. Kejadian serupa juga terjadi di gol Mesut Ozil. Azpilicueta yang maju terlalu ke depan gagal kembali setelah Arsenal melakukan skema Counter Attack.

Ada ruang kosong di sektor kiri pertahanan Chelsea yang sukses dieksploitasi oleh Alexis Sanchez sehingga ia bisa melepaskan umpan lambung yang dieksekusi dengan cantik oleh Mesut Ozil.
3 dari 5 halaman

Tiga Gelandang Chelsea Minim Kontribusi

Tiga Gelandang Chelsea Minim Kontribusi

Pada pertandingan ini, Antonio Conte memutuskan memainkan skema tiga gelandang, di mana ia menurunkan Cesc Fabregas yang baru-baru ini tampil cemerlang bersama dengan Nemanja Matic dan N'Golo Kante.

Publik sepakbola tentu tahu betapa bagusnya kualitas ketiga gelandang ini, di mana mereka sukses menunjukkan kualitas mereka di awal-awal musim kompetisi berlangsung. Akan tetapi entah apa yang terjadi namun ketiga pemain ini tidak berkutik saat berhadapan dengan The Gunners.

Pada laga ini Kante dimainkan sebagai gelandang bertahan, namun ia terlihat kesulitan melawan para gelandang serang Arsenal yang memiliki kecepatan dan kreatifitas. Salah satu blunder yang dilakukan Conte pada laga ini adalah membiarkan Nemanja Matic yang memiliki posisi asli sebagai gelandang bertahan bermain lebih kedepan. Matic sendiri terlihat tidak menguasai peran barunya sehingga ia tidak berkontribusi maksimal pada laga tersebut.

Namun buruknya performa Kante dan Matic tidak seburuk permainan yang ditunjukkan Cesc Fabregas. Dipercaya tampil sebagai starter, Fabregas benar-benar minim kontribusi pada laga itu. Ia juga sering kehilangan bola sehingga Conte memutuskan untuk menggantinya di awal babak kedua dengan Marcos Alonso.
4 dari 5 halaman

Courtois Kehilangan Kelasnya

Courtois Kehilangan Kelasnya

Kekalahan Chelsea atas Arsenal bisa dikatakan akibat dari buruknya performa lini pertahanan The Blues sepanjang pertandingan. Namun kubu Chelsea sejatinya bisa tidak menelan kekalahan sebesar 3-0 andai saja Courtois lebih sigap dan cekatan dalam mengatasi peluang The Gunners.

Untuk gol pertama mungkin Courtois tidak bisa disalahkan karena itu merupakan tanggung jawab dari blunder konyol Garry Cahil. Namun untuk gol kedua dan ketiga seharusnya Kiper Timnas Belgia itu bisa melakukan usaha yang lebih.

Pada gol kedua misalnya, jika ia memutuskan bergerak lebih cepat saat Bellerin melepaskan umpan datar maka ia berpeluang besar bisa mematahkan umpan tersebut ketimbang menunggunya. Pada gol ketiga, Courtois malah mati langkah saat Ozil melepaskan tembakannya, di mana ia seharusnya bisa menunjukkan penampilan yang lebih baik sebagai kiper yang menyingkirkan Petr Cech di bawah mistar gawang The Blues.
5 dari 5 halaman

Magis Alexis Sanchez

Magis Alexis Sanchez

Banyak orang bertanya-tanya mengapa Arsene Wenger memainkan Alexis Sanchez sebagai striker pada pertandingan tersebut. Pelatih asal Prancis itu sejatinya punya opsi pada diri Alex Iwobi atau Lucas Perez yang bisa dimainkan sebagai penyerang tengah. Namun semua keraguan itu hilang setelah Pemain Timnas Chile itu menunjukkan performa yang mengagumkan di atas lapangan.

Gol Pertama The Gunners pada laga tersebut lahir berkat dedikasi Sanchez yang terus menghantui Gary Cahill sehingga ia melakukan blunder. Kesempatan emas itu dimanfaatkan dengan sempurna oleh sang pemain karena ia sukses menaklukkan Thibaut Courtois dan menghasilkan gol pertama bagi Arsenal.

Sepanjang pertandingan Sanchez juga kerap merepotkan lini pertahanan The Gunners. Kerja samanya dengan Mesut Ozil menghasilkan gol ketiga Arsenal ke gawang Chelsea. Secara umum ia menjadi pemain terbaik Arsenal pada pertandingan ini.