5 Bintang Premier League Yang Butuh Waktu Sebelum Bersinar

5 Bintang Premier League Yang Butuh Waktu Sebelum Bersinar
David De Gea (c) AFP

Bola.net - Bola.net - Penampilan Vincent Janssen bersama Tottenham musim ini masih belum terlihat memuaskan. Striker asal Belanda itu belum mampu menunjukkan ketajamannya setelah hanya mencetak satu gol di pentas Premier League.

Janssen bergabung dengan Spurs pada musim panas kemarin setelah tampil cukup tajam di AZ Alkmaar dengan koleksi 32 gol di semua ajang kompetisi dan menjadi top skor di Eredivisie dengan 27 gol. Oleh karena itu, banyak yang berekspektasi tinggi setelah Janssen datang ke Premier League.

Pada kenyataannya Janssen masih terlihat kesulitan dengan gaya permainan di Premier League dan membutuhkan waktu untuk beradaptasi di klub barunya. Namun, bukan hanya Janssen saja yang mengalami hal serupa.

Berikut ini lima pemain yang butuh waktu beradaptasi di Premier League sebelum mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya.

1 dari 5 halaman

Roberto Firmino

Roberto Firmino

Klub: Liverpool

Sama seperti Janssen, Firmino datang ke Liverpool dengan reputasi yang bagus. Selama dua musim sebelum Liverpool membayar Hoffenheim sebesar 29 juta pounds untuk memboyongnya, ia mampu mencetak 23 gol dan 21 assist di Bundesliga.

Meskipun begitu, pemain Brasil itu baru mampu mencetak gol pertamanya di Premier League untuk Liverpool pada bulan November. Firmino masih terlihat kesulitan menemukan posisi yang pas untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya.

Firmino akhirnya bisa nyetel dengan permainan The Reds pada tahun baru saat mencetak dua gol lawan Arsenal dan dua gol lagi ke gawang Norwich City sehingga memenangkan Pemain Terbaik Premier League bulan Januari di musim lalu. Sejak itu penampilan Firmino cukup bagus dan kini ia menjadi pemain penting di lini depan skuat asuhan Jurgen Klopp.
2 dari 5 halaman

David de Gea

David de Gea

Klub: Manchester United

Masa sulit De Gea di Old Trafford sudah berlalu. Sekarang sang kiper sering dibicarakan sebagai pemain nomor satu Real Madrid di masa depan. De Gea pindah ke Manchester United dengan biaya yang hampir mencapai 18 juta pounds pada tahun 2011. Namun, pemain Spanyol itu punya banyak masalah gaya hidup.

Eks pelatih kiper MU Eric Steele mengungkapkan: "De Gea tidur dua atau tiga kali sehari. Ia suka makan besar setelah malam larut. Ia terlalu banyak makan tacos." Oleh karena itu, De Gea dipaksa minum minuman berprotein dan berlatih di gym untuk meningkatkan kekuatannya.

Steele bangga dengan perubahannya, sementara Sir Alex Ferguson bisa melihat potensi terbaik De Gea setelah sang pemain jadi sasaran kritik dan cibiran karena sejumlah blunder yang diperbuatnya.
3 dari 5 halaman

Robert Pires

Robert Pires

Klub: Arsenal

Pires datang ke Arsenal pada tahun 2000 sebagai pemenang Piala Dunia dan Euro. Namun, ia sempat mengalami masa sulit di awal kedatangannya dan butuh waktu untuk beradaptasi.

"Ketika saya pertama kali datang, ini terlalu mengandalkan fisik buat saya, sangat sulit," kata Pires. Tak lama setelah itu Pires lantas mampu bersinar bersama Arsenal yang pada musim 2003/04 tidak tersentuh kekalahan dan kemudian menembus final Liga Champions 2006.
4 dari 5 halaman

Erik Lamela

Erik Lamela

Klub: Tottenham

Harga Lamela yang mencapai 30 juta pounds menghasilkan ekspektasi yang besar dan ia menjalani awal yang sulit. Cedera, gaya permainan sepakbola, bahasa dan budaya yang berbeda berkontribusi besar atas masa sulitnya.

Namun, Lamela kemudian menjadi salah satu pemain yang berkembang pesat setelah Mauricio Pochettino ditunjuk menjadi manajer. "Pada awalnya sangat sulit buat saya. Tapi Pochettino meningkatkan semuanya," kata Lamela pada musim kemarin. Pemain Argentina itu sekarang senang dengan kehidupan di London utara dan merasa seperti di rumah di Premier League.
5 dari 5 halaman

Pedro

Pedro

Chelsea

Musim pertama Pedro di Premier League tidak impresif. Penampilannya juga sangat mengecewakan. Pemain Spanyol ini adalah pembelian yang menarik pada Agustus 2015 setelah memenangkan lima gelar La Liga dan tiga Liga Champions bersama Barcelona.

Namun, kehidupan di Inggris sangat berbeda dengan di Spanyol dan hal itu membuat Pedro sangat kesulitan. Premier League sangat menuntut fisik tapi Pedro mengungkapkan pada tahun 2015 bahwa ia perlahan-lahan semakin meningkat.

"Tapi perlahan saya lebih menyatu, beradaptasi dengan rekan setim dan tim, dan itu hal yang paling penting," kata Pedro. Sekarang Pedro adalah pemain kunci di tim yang sepertinya akan memenangkan gelar Premier League.