5 Alasan Trofi Liga Champions Akan Jatuh ke Tangan Tim Inggris

5 Alasan Trofi Liga Champions Akan Jatuh ke Tangan Tim Inggris
Jose Mourinho dan Josep Guardiola (c) AFP

Bola.net - Bola.net - Tim Premier League terakhir kali memenangkan Liga Champions pada tahun 2012. Chelsea adalah tim terakhir yang mampu melakukannya setelah menaklukkan Bayern Munchen di final.

Setelah Manchester United meraih Liga Europa pada musim lalu, mungkin era kejayaan tim Premier League di pentas Eropa mulai semakin terbuka. Terlebih Inggris saat ini mengirimkan lima wakilnya di Liga Champions.

Chelsea, Manchester City, Tottenham, Liverpool dan Manchester United bisa dipastikan akan bertarung di babak 16 besar. Dengan demikian, salah satu tim tersebut berpeluang besar memenangkan trofi Liga Champions pada akhir musim.

Berikut ini lima alasa trofi Liga Champions akan jatuh ke tangan tim Inggris pada musim ini seperti dilansir Sportskeeda.

1 dari 5 halaman

Lebih Banyak Wakil

Lebih Banyak Wakil

Lebih Banyak Wakil

Sederhananya, secara matematika tim Inggris punya lebih banyak peluang untuk memenangkan kompetisi. Lima tim dari negara yang sama di babak 16 besar adalah yang pertama di Liga Champions dan karena peraturan UEFA tim yang berasal dari satu negara tidak bisa bertemu sampai perempat final.

Ini bukan pertama kalinya lima tim dari satu negara yang sama berada di babak penyisihan grup. Spanyol menjadi pencetusnya pada musim 2015/16 meski tidak semuanya bisa lolos ke babak sistem gugur.
2 dari 5 halaman

Bisa Bersaing

Bisa Bersaing

Bisa Bersaing

Empat tim Inggris yang lolos merupakan juara di grupnya masing-masing (Liverpool, Manchester City, Manchester United dan Tottenham). Hanya Chelsea yang menjadi runner up dalam grup yang terdiri dari AS Roma dan Atletico Madrid.

Kelima tim tersebut cukup kuat untuk bersaing dengan tim papan atas Eropa dan tidak mengejutkan apabila ada raksasa yang menjadi korban mereka. Spurs mampu mengalahkan Real Madrid di Wembley. Manchester City menghajar Napoli, yang merupakan salah satu kandidat juara Serie A musim ini.

Chelsea menumbangkan Atletico saat berkunjung ke Wanda Metropolitano sementara United tampil solid dalam setiap pertandingan babak penyisihan grup.

Tidak ada tim Eropa lainya ingin menghadapi tim Inggris berdasarkan penampilan mereka dalam babak fase grup.
3 dari 5 halaman

Tim Rival Punya Masalah

Tim Rival Punya Masalah

Tim Rival Punya Masalah

Beberapa tim raksasa Eropa sedang tidak berada dalam kondisi terbaik. Barcelona memiliki masalah cedera, ditambah dengan hengkangnya Neymar yang belum bisa digantikan pemain lainnya.

Real Madrid sedang tidak konsisten, Bayern Munich harus mengandalkan magis mantan pelatih Jupp Heynckes kembali garang sementara Juventus juga harus bersaing ketat mempertahankan Scudetto pada musim ini.

Satu-satunya tim yang bisa jadi penantang kuat tim Inggris adalah PSG. Meskipun begitu, semua tim Inggris harus menyukai lawan yang akan mereka dapatkan di babak 16 besar.
4 dari 5 halaman

Punya Pemain Kelas Dunia

Punya Pemain Kelas Dunia

Punya Pemain Kelas Dunia

Semua lima wakil Inggris diisi oleh superstar yang bisa jadi pembeda dalam pertandingan. Chelsea dan Manchester United keduanya memiliki pertahanan terbaik, sementara pemain seperti Eden Hazard dan Paul Pogba bisa membantu penyerang seperti Alvaro Morata dan Romelu Lukaku.

Manchester City hampir bisa mengalahkan semua tim dan punya skuat yang mahal. Tottenham punya skuat seimbang dengan talenta muda Inggris termasuk Harry Kane dan Dele Alli, yang ingin membuat jejak di panggung Eropa.

Lini belakang Liverpool punya masalah namun dengan pemain seperti Mohamed Salah, Sadio Mae, Roberto Firmino dan Philippe Coutinho bisa dengan mudah melewati banyak lawan.
5 dari 5 halaman

Manajer Yang Handal

Manajer Yang Handal

Manajer Yang Handal

Premier League juga termasuk sebagai kompetisi yang memiliki beberapa manajer terbaik di Eropa saat ini. Jose Mourinho dan Josep Guardiola masing-masing sudah pernah memenangkan Liga Champions beberapa kali.

Jurgen Klopp pernah membawa Borussia Dortmund ke final pada tahun 2013 meski pada akhirnya menjadi runner up.

Antonio Conte tentu saja ingin mencoba membungkam kritik dengan rekornya di Liga Champions. Mauricio Pochettino, meski masih berusia muda, dia telah menunjukkan betapa kayanya ia dalam sisi taktik dalam berbagai situasi yang berbeda.

Dengan manajer hebat seperti itu, tidak menutup kemungkinan tim Inggris akan mengangkat trofi Liga Champions pada akhir musim.