5 Alasan Perseteruan Barca-Guardiola

5 Alasan Perseteruan Barca-Guardiola

Bola.net - - Topik perseteruan Barcelona FC dengan Josep Guardiola tiba-tiba menyeruak. Guardiola sendiri yang menyatakan sejumlah kekesalannya beberapa hari lalu.

Jika diteliti lebih lanjut, sebenarnya yang berseteru adalah Guardiola melawan para petinggi Barcelona, bukan dengan klubnya. Selama setahun setelah meninggalkan Barca, Guardiola sebenarnya sudah tutup mulut dan tak mau membuka kekesalannya.

Entah mengapa kemudian der trainer Bayern Munich itu kehilangan kesabaran dan mengeluarkan semua pikirannya secara terbuka. Yang jelas, Guardiola sepertinya tak akan pernah kembali ke Barca selama Sandro Rosell dan dewan direksi saat ini masih berkuasa.

Berikut kami sajikan lima alasan kunci hubungan Barca dengan Guardiola bisa renggang.

1 dari 5 halaman

Guardiola Tak Pernah Suka Rosell

Guardiola Tak Pernah Suka Rosell

Guardiola diangkat sebagai pelatih Barca pada era Joan Laporta. Ketika Rosell berkuasa, Guardiola dan sang Presiden tidak bisa mengembangkan hubungan mereka dengan baik.

Mereka menghormati satu sama lain, tetapi juga tidak terlalu menyukai. Guardiola tidak terlalu puas dengan kinerja transfer Barca era Rosell.

Yang paling membuat Guardiola sakit hati adalah ketika ia mundur, Barca langsung mengumumkan Tito Vilanova sebagai penggantinya pada hari yang sama. Hal itu sedikit banyak membuat Guardiola sakit hati.

2 dari 5 halaman

Guardiola Lebih Dekat Kepada Cruyff dan Laporta

Guardiola Lebih Dekat Kepada Cruyff dan Laporta

Sudah bukan rahasia lagi bahwa Rosell dan Joan Laporta adalah musuh bebuyutan di Barca. Ketika keduanya 'berperang' memperebutkan kursi Presiden, Guardiola lebih condong berpihak kepada Laporta.

Selain itu, Johan Cruyff juga sering melayangkan kritik kepada rezim Rosell. Hubungannya dengan Rosell memburuk setelah sang presiden mencopot gelar Presiden kehormatan.

Guardiola sangat menghormati Cruyff. Selain karena Cruyff adalah mantan pelatihnya, ia juga banyak belajar mengenai ilmu kepelatihan dari sang legenda.

3 dari 5 halaman

Hubungan Guardiola dan Vilanova Juga Renggang

Hubungan Guardiola dan Vilanova Juga Renggang

Saat Tito Vilanova sakit dan harus menjalani perawatan, ia memilih berobat ke New York. Dari semua tempat di dunia, Vilanova dan Barca memilih pergi ke kota yang ditinggali Guardiola untuk menyepi.

Dalam satu konferensi pers, Tito mengakui bahwa hubungannya dengan Guardiola sudah tidak seakrab sebelumnya. Ia tak mengatakan secara detail, tetapi hal itu jelas sebuah pertanda.

Meski demikian, Guardiola tetap menyempatkan diri menjenguk mantan asistennya itu ketika di Newa York. Ia sebelumnya juga menyempatkan diri terbang ke Barca begitu tahu Vilanova akan menjalani operasi.

4 dari 5 halaman

Kepentingan Bayern dan Barca

Kepentingan Bayern dan Barca

Barca mulai khawatir akan kinerja Guardiola bersama Bayern Munich. Yang pertama adalah soal transfer Neymar. Guardiola mengakui dirinya pernah mencoba membujuk Neymar ke Bayern meski tahu Barca juga menginginkannya.

Selain itu, Guardiola membawa beberapa sosok dari tim pelatih Barca ke Bayern. Guardiola mungkin tak bermaksud menggembosi Barca, tetapi para petinggi Barca berpikir demikian.

Yang terbaru adalah soal transfer Thiago Alcantara. Guardiola mengakui terang-terangan dirinya menginginkan Thiago di Bayern. Di sisi lain, Barca tengah berusaha mati-matian mempertahankan sang gelandang.

5 dari 5 halaman

Guardiola Mengungkap Permasalahan ke Publik

Guardiola Mengungkap Permasalahan ke Publik

Yang terakhir, dan yang terbaru, Guardiola membuat marah petinggi Barca karena tuduhannya yang telak. Dalam sesi konferensi pers Bayern, Guardiola menyebut para petinggi Barca mencoba memanfaatkan sakitnya Tito Vilanova untuk mengganggu dirinya.

Ia sudah terbang 6000 kilometer lebih dari Barcelona, tapi para petinggi Barca tetap mengganggunya. Guardiola tak terima dituduh oleh Rosell dkk bahwa dirinya tidak menjenguk Vilanova di New York. Ia memang hanya mengunjungi Vilanova sekali, tetapi itu disebabkan karena jadwalnya yang tengah padat.

Tuduhan itu merupakan genderang perang terbuka pertama antara Guardiola melawan petinggi Barca.