5 Alasan Luka Jovic Harus Tetap Bertahan di Real Madrid

5 Alasan Luka Jovic Harus Tetap Bertahan di Real Madrid
Ekspresi Luka Jovic usai mencetak gol pertamanya untuk Real Madrid menghadapi Leganes (c) AP Photo

Bola.net - Luka Jovic kerap mendapat kritik setelah pindah ke Real Madrid. Namun, sang pemain masih tetap mendapat pembelaan dari Zinedine Zidane.

Pemain Serbia itu direkrut Los Blancos dari Eintracht Frankfurt pada musim panas. Bahkan, Madrid harus mengeluarkan 60 juta euro untuk sang pemain.

Dengan biaya transfer sebesar itu, Jovic diharapkan bisa menyumbang banyak gol untuk Madrid. Namun, pemain berusia 22 tahun itu belum mampu melakukannya.

Tidak sedikit media Spanyol yang menuntut Jovic agar tampil lebih baik lagi. Namun, Zidane tidak pernah meragukan kemampuan sang pemain.

Ada laporan yang mengatakan kalau Madrid ingin melepas Jovic di bursa transfer. Namun, akan lebih baik jika Los Blancos tetap memberi kesempatan kepada Jovic.

Berikut ini lima alasan Jovic harus tetap bertahan di Madrid seperti dilansir Ronaldo.com.

1 dari 5 halaman

Usia

Usia

Striker Real Madrid Luka Jovic. (c) AP Photo

Di usianya yang baru 21 tahun, Luka Jovic memiliki masa depan yang cerah. Ia tidak perlu mendengarkan kritik apa pun.

Jovic adalah striker yang sangat berbakat. Ia memiliki potensi untuk menjadi salah satu yang terbaik di dunia.

Florentino Perez mendatangkan Jovic untuk menjadi striker masa depan Los Blancos. Tidak ada yang memperkirakan Jovic langsung menjadi striker top pada tahun pertamanya.

Jovic membutuhkan beberapa tahun ke depan untuk menjadi pemain kunci Los Blancos. Kesabaran adalah kunci.

2 dari 5 halaman

Kemampuan Mencetak Gol

Kemampuan Mencetak Gol

Penyerang Real Madrid, Luka Jovic (c) AP Photo

Jovic mampu mencetak 27 gol di semua kompetisi untuk Eintracht Frankfurt musim lalu. Karena itulah, Real Madrid mengontraknya.

Tidak banyak striker yang mempunyai kemampuan seperti Jovic sebagai penyerang. Dia adalah penyerang yang berbahaya.

Striker kelas dunia harus bisa menghubungkan bola pada sentuhan pertama dan mengirimkannya ke bagian belakang gawang.

Jovic melakukan ini secara rutin di Eintracht Frankfurt. Real Madrid bahkan tidak memiliki striker yang melakukan pekerjaan spesifik ini, Karim Benzema sangat berbeda.

3 dari 5 halaman

Pengganti Karim Benzema yang Sempurna

Pengganti Karim Benzema yang Sempurna

Striker Real Madrid Karim Benzema (c) AP Photo

Banyak yang percaya Luka Jovic akan bermain di sebelah Karim Benzema.

Striker Serbia itu bisa tampil di dalam kotak penalti dan memberi pemain Prancis itu lebih banyak kebebasan untuk bermain di pinggiran.

Tetapi yang lebih penting, Jovic adalah striker berbakat yang seharusnya bisa menggantikan Benzema pada saat dia pensiun.

Benzema masih bisa bermain beberapa tahun lagi. Itu merupakan waktu sempurna bagi Jovic untuk mendapatkan kepercayaan yang ia butuhkan.

4 dari 5 halaman

Masih Terlalu Cepat untuk Tinggalkan Madrid

Masih Terlalu Cepat untuk Tinggalkan Madrid

Luka Jovic berpose dengan presiden Real Madrid, Florentino Perez. (c) AP Photo

Jovic banyak mendapatkan kritik atas penampilannya pada musim ini, terutama dari media.

Para penggemar melontarkan kritik kepada Jovic karena sang pemain masih belum sesuai harapan. Namun, Jovic memang belum mendapat kesempatan yang cukup selama berseragam Los Blancos.

Madrid harus memberinya kesempatan, setidaknya memberinya waktu untuk beradaptasi dengan liga yang baru.

Jovic harus mengabaikan semua energi negatif dan tetap fokus pada perkembangannya. Jovic pasti akan punya kesempatan untuk bersinar.

5 dari 5 halaman

Harganya

Harganya

Ekspresi Luka Jovic usai mencetak gol pertamanya untuk Real Madrid menghadapi Leganes (c) AP Photo

Transfer Luka Jovic memakan biaya lebih dari 60 juta euro. Itu bisa dibilang harga yang cukup mahal untuk pemain.

Jovic baru mencetak satu gol untuk Los Blancos sejauh ini. Namun, Madrid tidak perlu melepasnya setelah satu musim.

Sang striker juga tidak perlu meninggalkan klub dengan status pinjaman. Jovic terlalu mahal untuk itu.

Sebaliknya, Jovic harus fokus pada peningkatan performanya dan belajar lebih banyak dari rekan satu timnya.

Sumber: Ronaldo.com