4 Pemain Yang Juara UCL Secara Beruntun di Dua Klub Berbeda

4 Pemain Yang Juara UCL Secara Beruntun di Dua Klub Berbeda
Gerard Pique (c) Ist

Bola.net - Bola.net - Liga Champions adalah kompetisi antar klub paling bergengsi di dunia sepakbola. Klub-klub Eropa dari berbagai negara saling bertemu untuk dinobatkan sebagai yang terbaik di Eropa.

Pada tahun 1992, Piala Eropa berganti nama menjadi Liga Champions dan juara bertahan saat ini, Real Madrid menjadi satu-satunya klub yang berhasil mempertahankan trofi yang mereka menangkan pada tahun sebelumnya.

Bagi klub dan pemain untuk bisa memenangkan trofi tersebut dalam dua musim berturut-turut cukup sulit, bahkan memenangkannya secara beruntun dengan dua tim berbeda hampir mustahil. Meskipun begitu, ada empat pemain pada era modern Liga Champions yang berhasil melakukan hal tersebut.

Berikut ini empat pemain hebat yang pernah memenangkan Liga Champions dalam dua tahun berturut-turut, dengan dua klub berbeda seperti dilansir Sportskeeda.

1 dari 4 halaman

Marcel Desailly

Marcel Desailly

Marcel Desailly

Marcel Desailly pernah bermain untuk sejumlah tim di empat negara yang berbeda selama 20 tahun karirnya. Setelah melakukan debut untuk klub Prancis Nantes pada tahun 1986, Desailly melanjutkan karirnya bersama Marseille dan bermain bersama pelatih timnas Prancis saat ini Didier Deschamps di sana.

Deschamps dan Desailly membentuk duet tangguh di lini tengah dan membantu klub meraih satu-satunya trofi Liga Champions setelah mengalahkan AC Milan di final.

Setelah itu Marseille kehilangan pemain bintangnya, dan Desailly pindah ke Italia dengan bergabung tim finalis AC Milan.

Desailly menciptakan sejarah bersama Milan, saat raksasa Italia tersebut berhasil mengalahkan Barcelona asuhan Johan Cruyff dari Barcelona di final musim 1993-1994, dan pemain Prancis itu memenangkan trofi Liga Champions keduanya berturut-turut.
2 dari 4 halaman

Paulo Sousa

Paulo Sousa

Paulo Sousa

Gelandang bertahan Portugal, Paulo Sousa, seperti Marcel Desailly, memenangkan kompetisi sepakbola elit Eropa secara beruntun dengan dua klub berbeda. Sousa memulai karir bermainnya di Portugal bersama Benfica dan Sporting Lisbon, di mana ia membuat dampak besar menarik perhatian klub besar Eropa.

Sousa pindah ke Italia untuk bermain dengan raksasa Turin Juventus, di bawah Marcello Lippi pada tahun 1994. Setelah dua tahun di klub dan dengan gelar Serie A pada tahun 1995, Sousa dan Juventus meraih trofi Liga Champions pertama dengan mengalahkan juara bertahan Ajax melalui adu penalti pada 1996.

Sousa meninggalkan Juventus setelah itu dan pindah ke Borussia Dortmund di Jerman, untuk bekerja di bawah Ottmar Hitzfeld. Hitzfeld dan Sousa membimbing tim muda Jerman itu meraih trofi Liga Champions pertama mereka pada 1997, mengalahkan mantan klub pemain asal Portugal itu, Juventus di final.
3 dari 4 halaman

Gerard Pique

Gerard Pique

Gerard Pique

Gerard Pique adalah salah satu bek terbaik di dunia saat ini dan telah memenangkan segalanya baik di level klub maupun internasional. Pique meninggalkan klub masa kecil Barcelona pada usia 16 tahun untuk mengembangkan bakatnya dan bergabung Manchester United untuk menjadi pelapis Rio Ferdinand.

Bersama United, Pique meraih trofi Liga Champions pertamanya pada tahun 2008 dan menjadi pemain cadangan di final melawan Chelsea. Pique, yang ingin bermain lebih rutin, meninggalkan United setelah empat tahun di sana dengan kembali ke Barcelona.

Pada musim pertamanya di Barcelona, di bawah manajer baru Josep Guardiola, Pique kemudian mengalahkan mantan timnya United di final tahun 2009, untuk memenangkan trofi Liga Champions keduanya secara berturut-turut.
4 dari 4 halaman

Samuel Eto'o

Samuel Eto'o

Samuel Eto'o

Barcelona datang ke Camp Nou pada tahun 2004 dan menjadi salah satu dari pemain yang pernah bermain untuk Real Madrid maupun Barcelona. Eto'o kemudian memenangkan Liga Champions pertamanya pada 2006 untuk melengkapi gelar La Liga yang sudah didapatnya. Pada tahun 2009, tahun terakhirnya di Barcelona, gol Eto'o di final Liga Champions membantu Barcelona meraih gelar Eropa kedua mereka dalam kurun empat tahun.

Pemain Kamerun itu kemudian hijrah ke Inter Milan dengan ditukar Zlatan Ibrahimovic yang menuju Barcelona. Namun, justru Eto'o yang meraih sukses saat Inter asuhan Jose Mourinho mengalahkan Barcelona di semifinal Liga Champions.

Inter akhirnya berhasil meraih trofi Liga Champions pada tahun 2010 setelah mengalahkan Bayern Munchen dan Eto'o menjadi pemain keempat pada era modern yang memenangkan gelar Liga Champions secara beruntun dengan dua tim berbeda.