
Bola.net - - Meski kadang sering dianggap sebagai jabatan tak penting, tetapi pemain dengan ban kapten seringkali membuktikan bisa membawa perbedaan di lapangan. Dengan karakter yang kuat, kapten tim mempunyai kemampuan untuk menjaga moral rekan-rekannya hingga wasit meniup peluit panjang.
Kapten yang hebat tidak perlu menjadi pemain terhebat dalam tim, tetapi perlu karakter kuat yang bisa menjaga moral bertanding rekan satu timnya, hingga mengantarkan ke tangga juara. Kapten tim yang hebat dikenal karena semangatnya yang tak pernah padam, loyalitas, komitmen di atas lapangan hingga memberikan inspirasi dan panutan bagi rekan timnya yang lain.
20 Nama kapten berikut adalah simbol dari karakter-karakter kuat di atas hingga berhasil membawa timnya meraih banyak gelar. Berikut daftarnya seperti dilansir bleacherreport. [initial]
Roy Keane
Tak segan pasang badan membela rekan satu timnya, tak pernah ragu untuk menghadang lawan, Keane bagaikan karang di lini tengah United. Memimpin United, Keane berhasil mendatangkan 4 trofi Premier League, termasuk saat United meraih treble winners di musim 1998/99, dengan mengangkat Trofi Liga Champions untuk pertama kalinya selama 31 tahun.
Paolo Maldini
Ketika Baresi memutuskan untuk gantung sepatu, hanya ada satu pilihan untuk menjadi penerusnya, yakni Paolo Maldini.
Maldini sudah berusia 29 tahun saat Baresi memutuskan untuk pensiun di tahun 1997. Tetapi nyatanya Maldini mampu bertahan di atas lapangan selama lebih dari 12 tahun, dengan total berlaga sebanyak 902 kali. Banyak gelar menghampiri semasa Maldini menjadi kapten, rasa hormat yang luar biasa dari rekan satu timnya membuatnya mendapat julukan Il Capitano.
Billy McNeill
Sukses menjuarai Liga Champions bersamaan dengan keberhasilan merengkuh 9 gelar Liga Skotlandia secara beruntun yang rekornya bertahan hingga saat ini. Sepanjang karirnya, McNeill juga hanya membela Glasgow Celtic yang membawanya menjadi pemain legendaris yang pernah mengenakan seragam hijau-putih.
Franz Beckenbauer
Semasa aktif bermain, Beckenbauer berada di depan barisan pertahanan lawan. Tak hanya aktif bertahan, ia juga turut membantu penyerangan dengan menggiring bola ke area lawan.
Beckenbauer menjadi kapten di era keemasan Bayern Munich. Klub Bavaria tersebut di dengan Kaiser tangguh di belakang dan Gerd Muller subur di depan berhasil menghadirkan tiga gelar Budnesliga dan Trofi Liga Champions dari tahun 1974 hingga 1976.
Emlyn Hughes
Hughes pertama kali mengenakan ban kapten Liverpool di tahun 1973 dan langsung memimpin tim meraih gelar Liga Inggris. Dua trofi Liga Champions kemudian mengikuti di tahun 1977 dan 1978, ditambah kemudian dengan tiga trofi Liga Inggris. Setelah 12 tahun memimpin The Reds, Hughes akhirnya pergi dengan meninggalkan kisah legendarisnya.
Franco Baresi
Baresi mendapat kehormatan untuk menjadi kapten dari tim superstar Milan yang saat itu diperkuat oleh Maldini, Ruud Gullit, Frank Rijkaard, Roberto Donadoni dan Marco van Basten. Kumpulan pemain bintang ini yang membawa kesuksesan bersama Milan dengan meraih 6 trofi Serie A dan tiga gelar Liga Champions saat Baresi mengenakan ban kapten.
Baresi menghabiskan seluruh karirnya bersama Milan dan dikenal sebagai salah satu yang terbaik, dan juga pemain paling loyal dalam sejarah Milan.
Tony Adams
Adams menjadi pemain kunci di era sebelum dan era kedatangan Wenger. Hanya bermain untuk Arsenal di sepanjang karirnya, total Adams sudah bermain sebanyak 672 laga selama 19 tahun berseragam The Gunners. Adams sudah mengenakan ban kapten selama 14 tahun dan di periode itu sudah berhasil memenangkan 4 trofi Liga Inggris untuk mencatatkan namanya sebagai salah satu legenda Arsenal.
Didier Deschamps
Meski kehebatannya lebih dikenal sebagai kapten Prancis yang berhasil menggondol gelar di tahun 1998 dan 2000, namun sebenarnya karir Deschamps sudah cemerlang saat menjadi Kapten Marseille. Di tahun 1993, ia berhasil membawa Marseille merebut trofi Liga Champions yang menjadikannya kapten termuda yang pernah memenangkan Liga Champions.
Deschamps berhasil membuktikan dirinya tak hanya sekedar tukang angkut air belaka. Tetapi juga salah satu gelandang perusak paling efektif di lapangan.
Johan Cruyff
Ajax menjadi tempat lahirnya total football yang membuat Cruyff dan pemain Belanda lainnya menjadi ditakuti. Dengan menggunakan filosofi semua pemain bisa menempati posisi mana pun, serta semua pemain terlibat bertahan dan menyerang, Cruyff membuat tren baru dalam sepakbola. Hasilnya, Ajax berhasil menggondol tiga gelar Liga Champions antara tahun 1971 dan 1973. Sementara Cruyff disebut sebagai pemimpin total football yang mampu mengubah Ajax dan sepakbola dunia.
Carles Puyol
Tetapi semua keraguan dijawab Puyol dengan gemilang. Puyol yang sepanjang karirnya hanya membela Barca ini memegang peran penting dalam kesuksesan tim asal Catalan ini. Kontribusi Puyol sama besarnya dengan Xavi, Lionel Messi dan pemain bintang barca lainnya. Hasilnya, Blaugrana diantarkan Puyol meraih 6 gelar La Liga dan tiga Trofi Liga Champions.
Miguel Munoz
Munoz memimpin Los Blancos meraih kejayaan di Liga Champions pada tahun 1957 dab 1958. Setelah pensiun dirinya tak berhenti menuai sukses sebagai nahkoda di Santiago Bernabeu. Total legenda Madrid ini sudah mengangkat trofi Liga Champions sebanyak 5 kali sebagai pemain dan pelatih, selain 13 gelar La Liga yang mengantarkan Madrid sebagai salah satu tim terbaik dunia.
Bobby Charlton
Setelah selamat dari tragedi Munich yang merenggut banyak nyawa talenta pemain muda di tahun 1958, Charlton berhasil membuktikan diri 10 tahun berselang. Saat itu ia memimpin pasukan Matt Busby menjadi klub Inggris pertama yang mampu meraih trofi Liga Champions dengan mengalahkan Benfica lewat skor telak 4-1. Charlton sendiri mencetak dua gol untuk memberikan gelar pertama kepada Manchester United dalam rentang waktu 17 tahun karirnya atau 758 laga.
Oliver Kahn
Dengan warna rambut blonde menyala, fans bisa dengan mudah mengenali kehadiran Khan di lapangan, sementara penampilan apik di bawah mistar membuat lawan kesulitan untuk menjebol gawangnya.
Giuseppe Furino
Furino menjadi bintang Juve selama 15 musim beruntun, 10 musim di antaranya ia menyandang ban kapten. Dengan 8 trofi Sucdetto membuat dirinya berhasil menyamai legenda Inter Giovanni Ferrari, sebagai pemain paling sukses di pentas sepakbola Serie A. Meski bermain bersama dengan nama besar lainnya seperti Dino Zoff dan Marco Tardelli, tetap hanya ada satu yang menyandang ban kapten bersama Nyonya Tua saat itu.
Josep Samitier
Samitier memimpin Barcelona meraih trofi La Liga pertamanya di tahun 1929 dan juga membantu Barca meraih 12 trofi lainnya di 13 tahun pengabdiannya, termasuk 5 trofi Copa del Rey. Meski di penghujung karir ia terlibat bentrok dengan staff kepelatihan Barca serta memilih membelot ke Real Madrid, tetapi hal itu tak membuat namanya luntur dari Camp Nou.
Danny Blanchflower
Di tahun 1961, Blanchflower berhasil memimpin Spurs meraih promosi ke First Division dan meraih trofi Piala FA, sesuatu yang sulit dilakukan oleh banyak tim pada saat itu. Sementara di tahun 1963, status kuda hitam Tottenham semakin kuat setelah Blanchflower memimpin Spurs menjadi tim pertama Inggris yang menjuarai kejuaraan UEFA, European Cup Winners. Itu juga yang membawa nama Blanchflower sebagai kapten terbaik Spurs sepanjang sejarah.
Fernando Hierro
Hierro yang lahir di Malaga ini adalah pemain kunci Madrid dengan memenangkan tiga gelar Liga Champions dan mengangkat trofi La Liga sebanyak 5 kali. Dipaksa keluar di tahun 2003, setelah berseteru dengan Presiden Florentino Perez, tak lantas menyurutkan pamor Hierro di Santiago Bernabeu. Madridista tetap menempatkan namanya di daftar pemain Madrid legendaris.
Francesco Totti
Sebagai one man club, Totti mengawali debutnya lebih dari 20 tahun lalu, di bulan Maret 1993. Sejak saat itu, Totti sudah tampil lebih dari 700 kali dan dalam 14 tahun terakhir menyandang ban kapten untuk klub idola masa kecilnya.
Bukan tak banyak klub yang menginginkan Totti, tetapi Il Capitano tetap memilih bertahan di Roma. Sepanjang karirnya hanya 1 gelar Scudetto yang berhasil dicicipinya. Meski Roma sudah 6 kali finis sebagai runner up Serie A, namun tak ada niatan bagi Totti untuk hengkang dari Stadion Olimpico.
Raul
Meski banyak pemain bintang keluar masuk Los Blancos, Raul tetap menjadi salah satu andalan. Selama 16 tahun bermain di skuat utama Madrid, Raul tak kurang sudah bermain di 15 pelatih berbeda. Total sudah 323 gol dicetak Raul di 741 laga yang mengantarkan namanya dalam daftar pencetak gol terbanyak Real Madrid sepanjang masa.
Pele
Bersama dengan Pele sebagai kapten, Santos berhasil menggondol 6 trofi Serie A Brasil dalam kurun waktu 8 tahun. Selain itu Pele juga mengantarkan Santos meraih dua trofi Copa Libertadores dan dua Intercontinental Cups di tahun 1962 dan 1963 dengan mengalahkan Benfica dan Milan.
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 14 November 2013 06:40
-
Editorial 13 November 2013 08:48
-
Liga Inggris 8 November 2013 20:50
-
Bolatainment 31 Oktober 2013 02:17
-
Liga Inggris 25 Oktober 2013 15:27
LATEST UPDATE
-
Amerika Latin 21 Maret 2025 03:00
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 02:10
-
Liga Spanyol 21 Maret 2025 01:47
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 01:42
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 01:35
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 01:25
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...