20 Kapten Legendaris Sepanjang Masa

20 Kapten Legendaris Sepanjang Masa

Bola.net - - Meski kadang sering dianggap sebagai jabatan tak penting, tetapi pemain dengan ban kapten seringkali membuktikan bisa membawa perbedaan di lapangan. Dengan karakter yang kuat, kapten tim mempunyai kemampuan untuk menjaga moral rekan-rekannya hingga wasit meniup peluit panjang.

Kapten yang hebat tidak perlu menjadi pemain terhebat dalam tim, tetapi perlu karakter kuat yang bisa menjaga moral bertanding rekan satu timnya, hingga mengantarkan ke tangga juara. Kapten tim yang hebat dikenal karena semangatnya yang tak pernah padam, loyalitas, komitmen di atas lapangan hingga memberikan inspirasi dan panutan bagi rekan timnya yang lain.

20 Nama kapten berikut adalah simbol dari karakter-karakter kuat di atas hingga berhasil membawa timnya meraih banyak gelar. Berikut daftarnya seperti dilansir bleacherreport. [initial]

1 dari 20 halaman

Roy Keane

Roy Keane

Duet sosok temperamen, Roy Keane dan Sir Alex Ferguson tak perlu diragukan lagi adalah figur penting bagi kesuksesan Manchester United. Dengan Keane memimpin dari lini tengah United, Setan Merah mampu menyabet banyak gelar hingga penghujung abad ke-21.

Tak segan pasang badan membela rekan satu timnya, tak pernah ragu untuk menghadang lawan, Keane bagaikan karang di lini tengah United. Memimpin United, Keane berhasil mendatangkan 4 trofi Premier League, termasuk saat United meraih treble winners di musim 1998/99, dengan mengangkat Trofi Liga Champions untuk pertama kalinya selama 31 tahun.
2 dari 20 halaman

Paolo Maldini

Paolo Maldini

Maldini adalah panutan bagi kapten sukses lainnya di era sepakbola modern ini. Kokoh di lini belakang, sukses mempersembahkan banyak gelar dan juga loyal dengan hanya membela satu klub, Maldini belajar dari legenda Milan lainnya, Franco Baresi.

Ketika Baresi memutuskan untuk gantung sepatu, hanya ada satu pilihan untuk menjadi penerusnya, yakni Paolo Maldini.

Maldini sudah berusia 29 tahun saat Baresi memutuskan untuk pensiun di tahun 1997. Tetapi nyatanya Maldini mampu bertahan di atas lapangan selama lebih dari 12 tahun, dengan total berlaga sebanyak 902 kali. Banyak gelar menghampiri semasa Maldini menjadi kapten, rasa hormat yang luar biasa dari rekan satu timnya membuatnya mendapat julukan Il Capitano.
3 dari 20 halaman

Billy McNeill

Billy McNeill

Dikenal sebagai sosok bek tanpa kompromi, duet Billy McNeill dan pelatih Jock Stein dikenal sebagai pembunuh para raksasa. Keduanya bahu-membahu membawa Glasgow Celtic membuat kejutan dengan mengalahkan Inter Milan di final Liga Champions di tahun 1967. Menjadikan Celtic tim pertama Britana Raya yang berhasil menjuarai Liga Champions.

Sukses menjuarai Liga Champions bersamaan dengan keberhasilan merengkuh 9 gelar Liga Skotlandia secara beruntun yang rekornya bertahan hingga saat ini. Sepanjang karirnya, McNeill juga hanya membela Glasgow Celtic yang membawanya menjadi pemain legendaris yang pernah mengenakan seragam hijau-putih.
4 dari 20 halaman

Franz Beckenbauer

Franz Beckenbauer

Pemain yang mendapat julukan The Kaiser semasa aktif bermain ini dianggap sebagai bek terbaik sepanjang masa. Malahan berkat Beckenbauer muncul posisi baru yang saat ini lebih dikenal dengan sebutan pemain jangkar.

Semasa aktif bermain, Beckenbauer berada di depan barisan pertahanan lawan. Tak hanya aktif bertahan, ia juga turut membantu penyerangan dengan menggiring bola ke area lawan.

Beckenbauer menjadi kapten di era keemasan Bayern Munich. Klub Bavaria tersebut di dengan Kaiser tangguh di belakang dan Gerd Muller subur di depan berhasil menghadirkan tiga gelar Budnesliga dan Trofi Liga Champions dari tahun 1974 hingga 1976.
5 dari 20 halaman

Emlyn Hughes

Emlyn Hughes

Tangguh dan bertenaga setiap kali merebut bola dari lawan, Emlyn Hughes adalah kapten Liverpool saat The Reds berjaya di tahun 1970an. Ia adalah inspirasi sesungguhnya dari kejayaan Liverpool.

Hughes pertama kali mengenakan ban kapten Liverpool di tahun 1973 dan langsung memimpin tim meraih gelar Liga Inggris. Dua trofi Liga Champions kemudian mengikuti di tahun 1977 dan 1978, ditambah kemudian dengan tiga trofi Liga Inggris. Setelah 12 tahun memimpin The Reds, Hughes akhirnya pergi dengan meninggalkan kisah legendarisnya.
6 dari 20 halaman

Franco Baresi

Franco Baresi

Hanya kehadiran Paolo Maldini yang mampu menutupi kehebatan Franco Baresi sebagai salah satu kapten terhebat di Italia. Meski begitu, Baresi tetap layak menempati jajaran legenda Milan berkat 20 tahun pengabdiannya bersama Rossoneri.

Baresi mendapat kehormatan untuk menjadi kapten dari tim superstar Milan yang saat itu diperkuat oleh Maldini, Ruud Gullit, Frank Rijkaard, Roberto Donadoni dan Marco van Basten. Kumpulan pemain bintang ini yang membawa kesuksesan bersama Milan dengan meraih 6 trofi Serie A dan tiga gelar Liga Champions saat Baresi mengenakan ban kapten.

Baresi menghabiskan seluruh karirnya bersama Milan dan dikenal sebagai salah satu yang terbaik, dan juga pemain paling loyal dalam sejarah Milan.
7 dari 20 halaman

Tony Adams

Tony Adams

Tony Adams tipikal bek Inggris, keras, lugas dan tanpa kompromi menghadang lawan. Tetapi dengan kedatangan Arsene Wenger, ia berubah menjadi sosok pemain kunci kesuksesan Arsenal.

Adams menjadi pemain kunci di era sebelum dan era kedatangan Wenger. Hanya bermain untuk Arsenal di sepanjang karirnya, total Adams sudah bermain sebanyak 672 laga selama 19 tahun berseragam The Gunners. Adams sudah mengenakan ban kapten selama 14 tahun dan di periode itu sudah berhasil memenangkan 4 trofi Liga Inggris untuk mencatatkan namanya sebagai salah satu legenda Arsenal.
8 dari 20 halaman

Didier Deschamps

Didier Deschamps

Disebut sebagai tukang angkut air oleh Eric Cantona, Didier Deschamps merupakan aset untuk tim yang dibelanya. Kualitas organisasi pemain yang baik di lapangan serta memberikan inspirasi kepada rekan timnya, menjadikan Deschamps sebagai kapten fantastis.

Meski kehebatannya lebih dikenal sebagai kapten Prancis yang berhasil menggondol gelar di tahun 1998 dan 2000, namun sebenarnya karir Deschamps sudah cemerlang saat menjadi Kapten Marseille. Di tahun 1993, ia berhasil membawa Marseille merebut trofi Liga Champions yang menjadikannya kapten termuda yang pernah memenangkan Liga Champions.

Deschamps berhasil membuktikan dirinya tak hanya sekedar tukang angkut air belaka. Tetapi juga salah satu gelandang perusak paling efektif di lapangan.
9 dari 20 halaman

Johan Cruyff

Johan Cruyff

Di manapun Johan Cruyff, kesuksesan terbiasa mengekor kepada pemain asal Belanda ini. Cruyff tercatat menjadi kapten Ajax pada awal 1970 dan dianggap sebagai pilar penting kesuksesan Ajax mendapat predikat tim papan atas Eropa.

Ajax menjadi tempat lahirnya total football yang membuat Cruyff dan pemain Belanda lainnya menjadi ditakuti. Dengan menggunakan filosofi semua pemain bisa menempati posisi mana pun, serta semua pemain terlibat bertahan dan menyerang, Cruyff membuat tren baru dalam sepakbola. Hasilnya, Ajax berhasil menggondol tiga gelar Liga Champions antara tahun 1971 dan 1973. Sementara Cruyff disebut sebagai pemimpin total football yang mampu mengubah Ajax dan sepakbola dunia.
10 dari 20 halaman

Carles Puyol

Carles Puyol

Terbilang pendek untuk ukuran bek Eropa, banyak yang meragukan kapabilitas Carles Puyol saat menjadi kapten Barcelona. Terlebih dengan banyaknya bintang di Barca, tak mudah bagi Puyol untuk mendapatkan hormat dan mengatur ego dari rekan timnya.

Tetapi semua keraguan dijawab Puyol dengan gemilang. Puyol yang sepanjang karirnya hanya membela Barca ini memegang peran penting dalam kesuksesan tim asal Catalan ini. Kontribusi Puyol sama besarnya dengan Xavi, Lionel Messi dan pemain bintang barca lainnya. Hasilnya, Blaugrana diantarkan Puyol meraih 6 gelar La Liga dan tiga Trofi Liga Champions.
11 dari 20 halaman

Miguel Munoz

Miguel Munoz

Gelandang pekerja keras ini mencapai puncak ketenaran dalam karirnya ketika Real Madrid memasuki masa keemasan. Kapten yang kemudian juga menjadi pelatih Madrid ini dianggap sebagai pemain paling berpengaruh pada masa keemasan Madrid di tahun 1950 dan 1960. Bahkan dianggap lebih berpengaruh dibandingkan Ferenc Puskas, Alfredo Di Stefano dan Francisco Gento.

Munoz memimpin Los Blancos meraih kejayaan di Liga Champions pada tahun 1957 dab 1958. Setelah pensiun dirinya tak berhenti menuai sukses sebagai nahkoda di Santiago Bernabeu. Total legenda Madrid ini sudah mengangkat trofi Liga Champions sebanyak 5 kali sebagai pemain dan pelatih, selain 13 gelar La Liga yang mengantarkan Madrid sebagai salah satu tim terbaik dunia.

12 dari 20 halaman

Bobby Charlton

Bobby Charlton

Meski banyak pemain legendaris di posisi bek, kiper dan gelandang dalam daftar kali ini, tetapi legenda Manchester United yang satu ini berbeda. Dia adalah pemain yang mampu memberikan inspirasi saat beraksi di atas lapangan.

Setelah selamat dari tragedi Munich yang merenggut banyak nyawa talenta pemain muda di tahun 1958, Charlton berhasil membuktikan diri 10 tahun berselang. Saat itu ia memimpin pasukan Matt Busby menjadi klub Inggris pertama yang mampu meraih trofi Liga Champions dengan mengalahkan Benfica lewat skor telak 4-1. Charlton sendiri mencetak dua gol untuk memberikan gelar pertama kepada Manchester United dalam rentang waktu 17 tahun karirnya atau 758 laga.
13 dari 20 halaman

Oliver Kahn

Oliver Kahn

Mengawal gawang Bayern Munich selama kurang lebih 14 tahun, Oliver Khan, kiper brilian dan suka mengintimidasi lawan ini meninggalkan klub dengan kepercayaan diri tinggi. Khan menjadi kapten Bayern selama 6 tahun dari 2002 hingga 2008, selama menjabat ban kapten, Bayern dipimpinnya meraih 8 gelar Bundesliga.

Dengan warna rambut blonde menyala, fans bisa dengan mudah mengenali kehadiran Khan di lapangan, sementara penampilan apik di bawah mistar membuat lawan kesulitan untuk menjebol gawangnya.
14 dari 20 halaman

Giuseppe Furino

Giuseppe Furino

Giuseppe Furino, mantan gelandang Juventus ini tak lantas dikenal sebagai salah satu bintang hebat yang mengenakan ban kapten seperti Antonio Conte, Alessandro Del Piero dan Roberto Baggio. Namun untuk urusan jumlah Scudetto, tak ada yang bisa menyamain kehebatan Furino.

Furino menjadi bintang Juve selama 15 musim beruntun, 10 musim di antaranya ia menyandang ban kapten. Dengan 8 trofi Sucdetto membuat dirinya berhasil menyamai legenda Inter Giovanni Ferrari, sebagai pemain paling sukses di pentas sepakbola Serie A. Meski bermain bersama dengan nama besar lainnya seperti Dino Zoff dan Marco Tardelli, tetap hanya ada satu yang menyandang ban kapten bersama Nyonya Tua saat itu.

15 dari 20 halaman

Josep Samitier

Josep Samitier

Josep Samitier menjadi hebat bukan karena sudah mencetak 333 gol bersama Barcelona. Tetapi sebagai kapten, ia juga mampu membawa Blaugrana menjadi salah satu klub yang ditakuti di Spanyol dan disegani di Eropa. Semua itu berkat ketajamannya di lini depan serta karakter kuatnya di atas lapangan.

Samitier memimpin Barcelona meraih trofi La Liga pertamanya di tahun 1929 dan juga membantu Barca meraih 12 trofi lainnya di 13 tahun pengabdiannya, termasuk 5 trofi Copa del Rey. Meski di penghujung karir ia terlibat bentrok dengan staff kepelatihan Barca serta memilih membelot ke Real Madrid, tetapi hal itu tak membuat namanya luntur dari Camp Nou.

16 dari 20 halaman

Danny Blanchflower

Danny Blanchflower

Satu hal yang pasti diingat sebagai kapten legendaris adalah jika mampu meraih sesuatu yang dirasakan sebagai hal mustahil bagi banyak orang. Jika melihat hal ini, maka nama mantan gelandang Tottenham dan pemain Irlandia Utara, Danny Blanchflower patut dimasukkan dalam daftar.

Di tahun 1961, Blanchflower berhasil memimpin Spurs meraih promosi ke First Division dan meraih trofi Piala FA, sesuatu yang sulit dilakukan oleh banyak tim pada saat itu. Sementara di tahun 1963, status kuda hitam Tottenham semakin kuat setelah Blanchflower memimpin Spurs menjadi tim pertama Inggris yang menjuarai kejuaraan UEFA, European Cup Winners. Itu juga yang membawa nama Blanchflower sebagai kapten terbaik Spurs sepanjang sejarah.

17 dari 20 halaman

Fernando Hierro

Fernando Hierro

Dalam bahasa Spanyol, Hierro berarti besi, jika dideskripsikan dengan bek Real Madrid ini bisa berarti kuat dan kokoh di lini belakang. Hierro tampil sebagai kapten Los Merengues selama hampir 15 tahun. Sepanjang itu, Hierro mampu menjadi pilihan utama meski banyak pemain bintang keluar dan masuk.

Hierro yang lahir di Malaga ini adalah pemain kunci Madrid dengan memenangkan tiga gelar Liga Champions dan mengangkat trofi La Liga sebanyak 5 kali. Dipaksa keluar di tahun 2003, setelah berseteru dengan Presiden Florentino Perez, tak lantas menyurutkan pamor Hierro di Santiago Bernabeu. Madridista tetap menempatkan namanya di daftar pemain Madrid legendaris.
18 dari 20 halaman

Francesco Totti

Francesco Totti

Menjadi kapten hebat tak hanya tentang meraih trofi. Dalam beberapa kasus, membuktikan loyalitas kepada klub juga bisa bukti sahih karakter kuat seorang kapten. Dalam hal itu, Francesco Totti bisa menjadi panutan.

Sebagai one man club, Totti mengawali debutnya lebih dari 20 tahun lalu, di bulan Maret 1993. Sejak saat itu, Totti sudah tampil lebih dari 700 kali dan dalam 14 tahun terakhir menyandang ban kapten untuk klub idola masa kecilnya.

Bukan tak banyak klub yang menginginkan Totti, tetapi Il Capitano tetap memilih bertahan di Roma. Sepanjang karirnya hanya 1 gelar Scudetto yang berhasil dicicipinya. Meski Roma sudah 6 kali finis sebagai runner up Serie A, namun tak ada niatan bagi Totti untuk hengkang dari Stadion Olimpico.
19 dari 20 halaman

Raul

Raul

Raul mampu memenuhi ekspektasi ketika dipercaya menggantikan peran Fernando Hierro sebagai kapten Real Madrid. Selama 6 tahun menyandang ban kapten, Real Madrid terus menunjukkan kemajuan.

Meski banyak pemain bintang keluar masuk Los Blancos, Raul tetap menjadi salah satu andalan. Selama 16 tahun bermain di skuat utama Madrid, Raul tak kurang sudah bermain di 15 pelatih berbeda. Total sudah 323 gol dicetak Raul di 741 laga yang mengantarkan namanya dalam daftar pencetak gol terbanyak Real Madrid sepanjang masa.
20 dari 20 halaman

Pele

Pele

Skill Pele lebih banyak dikenal dibandingkan kepemimpinannya di atas lapangan. Tetapi sebagai kapten, Pele juga menjadi pusat dari kekuatan Santos di era kejayaan sepanjang tahun 1960an. Saat itu ia sukses memecahkan banyak rekor dan menjadi panutan untuk sepakbola Amerka Selatan yang tak tertandingi hingga saat ini.

Bersama dengan Pele sebagai kapten, Santos berhasil menggondol 6 trofi Serie A Brasil dalam kurun waktu 8 tahun. Selain itu Pele juga mengantarkan Santos meraih dua trofi Copa Libertadores dan dua Intercontinental Cups di tahun 1962 dan 1963 dengan mengalahkan Benfica dan Milan.