12 Konflik Personal Terpanas di Era Premier League

12 Konflik Personal Terpanas di Era Premier League
Inilah barisan konflik terpanas di era Premier League (c) Bolanet

Bola.net - - Sebagai salah satu kompetisi terbaik di muka bumi, Premier League juga identik dengan intrik dan drama yang mewarnai interaksi sosok-sosok penting di dalamnya. Konflik antar personal tidak hanya terjadi di atas lapangan, tapi juga bisa ditimbulkan oleh peristiwa lain di luar pertandingan seperti misalnya ucapan kepada media.

Alasan di balik konflik tersebut pun bermacam-macam, mulai dari karena rivalitas di papan klasemen, masalah rasial, perselingkuhan, hingga penyebab remeh seperti tak saling menyapa saat dilakukan pergantian pemain.

Berikut Bolanet sajikan sejumlah konflik terpanas yang pernah timbul di sepanjang sejarah Premier League. Beberapa perselisihan ini telah mereda saat ini, namun tak sedikit pula yang masih membara hingga sekarang. Yang manakah konflik paling panas menurut Bolaneters?[initial]

Baca Juga

Para Outfield Veteran Terbaik di Dunia Sepakbola
5 Hal Yang Harus Dilakukan Arsenal Untuk Bertahan di Puncak

1 dari 12 halaman

Kevin Keegan & Alex Ferguson

Kevin Keegan & Alex Ferguson

Persaingan antara Newcastle dan Manchester United di musim 1995-96 merupakan rivalitas gelar paling sengit di era-era awal Premier League. Manajer Kevin Keegan sempat membawa Newcastle unggul 12 angka di atas United, namun akhirnya Alex Ferguson berhasil membawa The Red Devils mencuri gelar di pekan-pekan terakhir

Perseteruan antara keduanya melegenda berkat perkataan emosional yang diberikan Keegan dalam sebuah wawancara televisi. Keegan dengan berapi-api mengatakan "I will love it if we beat them! Love it!" merujuk kepada United dan Ferguson. Momen tersebut dipilih oleh Premier League sebagai Quote of Decade pada tahun 2002 lalu.
2 dari 12 halaman

Andy Cole & Teddy Sheringham

Andy Cole & Teddy Sheringham

Meskipun sempat sukses bahu membahu bersama di Manchester United, ternyata Cole dan Sheringham sampai saat ini tak pernah saling bicara. Penyebabnya cukup sederhana, yaitu Sheringham mengabaikan jabat tangan yang ditawarkan Cole dalam pergantian pemain saat memperkuat Timnas Inggris.

Cole merasa harga dirinya tercoreng akibat tindakan Sheringham tersebut, karena laga spesial itu merupakan debut Cole bagi The Three Lions dan disiarkan langsung ke seantero dunia. Sejak saat itu, keduanya tak pernah saling berinteraksi lagi sampai sekarang.
3 dari 12 halaman

Alex Ferguson & Arsene Wenger

Alex Ferguson & Arsene Wenger

Sebagai dua pelatih yang memiliki masa edar paling lama di Premier League, perselisihan antara Alex Ferguson dan Arsene Wenger merupakan salah satu rivalitas terpanjang di Inggris.

Diawali saat Wenger baru tiba di Arsenal dengan riwayat terakhir kepelatihannya adalah membesut tim Jepang, Nagoya Grampus Eight. Fergie mencibir kemampuan Wenger yang menguasai lima bahasa dan membandingkannya dengan remaja 15 tahun asal Pantai Gading yang memiliki kemampuan serupa.

Wenger lantas mengkritik kebijakan FA yang memberikan jadwal lebih longgar kepada United, yang dibalas Fergie dengan saran agar Wenger sebaiknya bicara soal sepakbola Jepang saja.

Rivalitas keduanya memanjang hingga periode awal 200-an, diwarnai oleh Battle of Old Trafford yang legendaris pada musim 2003/04 yang identik dengan insiden penalti Ruud van Nistelrooy. Selain itu ada juga kasus Pizzagate yang tidak kalah tersohor saat Cesc Fabregas melemparkan potongan pizza kepada Fergie, semusim sesudahnya. Dalam periode itu, Fergie dan Wenger tak menyia nyiakan setiap kesempatan untuk bertukar psywar.

Perseteruan keduanya mulai mendingin sejak tahun 2008 saat dalam kesempatan terpisah Wenger dan Fergie menyatakan bahwa hubungan mereka kini telah jauh lebih baik. Hingga Fergie pensiun akhir musim lalu, tak ada lagi perselisihan besar yang melibatkan keduanya.
4 dari 12 halaman

Craig Bellamy & Alan Shearer

Craig Bellamy & Alan Shearer

Sempat menjalin kolaborasi yang sukses di Newcastle United, hubungan Craig Bellamy dan Alan Shearer berakhir dengan permusuhan akibat konflik yang dimulai dari sebuah pesan singkat.

Usai laga yang berakhir kekalahan dari Manchester United di semifinal Piala FA, Shearer mengeluhkan performa pertahanan Newcastle yang dianggapnya terlalu longgar. Bellamy, yang saat itu tengah dipinjamkan ke Celtic, merasa 'gatal' melihat wawancara tersebut dan mengirimkan pesan singkat kepada Shearer yang berisi caci maki dan mengkritik permainan striker gaek tersebut dalam laga lawan United.

Tak lama kemudian, Shearer membalas pesan belami dengan tantangan berkelahi jika Bellamy kembali ke Newcastle. Rencana duel tersebut urung terlaksana karena Bellamy tak pernah benar-benar kembali ke St James Park. Setelah menyelesaikan masa peminjaman dari Skotlandia, Bellamy dilepas ke Blackburn Rovers.
5 dari 12 halaman

John Terry & Wayne Bridge

John Terry & Wayne Bridge

Wayne Bridge baru saja putus hubungan dengan model kelahiran Prancis, Vanessa Perroncel, saat kabar adanya hubungan gelap antara Perroncel dan John Terry terkuak. Hal tersebut membuat media Inggris gempar dan juga merusak hubungan baik dua pesepakbola yang sempat bermain bersama di Chelsea ini.

Bridge menolak melakukan jabat tangan saat bertemu Terry dalam laga antara Manchester City melawan Chelsea pada tahun 2010 silam. Tak lama kemudian, Bridge memutuskan pensiun dari tim nasional Inggris karena tak mau lagi berada satu tim dengan Terry
6 dari 12 halaman

Robbie Keane & Alf Inge Haaland

Robbie Keane & Alf Inge Haaland

Dalam Derby Manchester di tahun 2001, gelandang Manchester United, Roy Keane melakukan pelanggaran brutal kepada penggawa Manchester City, Alf Inge Haaland lima menit jelang laga usai. Keane tampak tidak menyesali usai melakukan aksi tersebut dan terlihat sudah siap menerima kartu merah.

Dalam autobiografinya, Keane mengaku bahwa ia memang sengaja ingin mencederai Haaland. Penyebabnya adalah Keane menyimpan dendam karena Haaland pernah menuduhnya berpura-pura mengalami cedera saat keduanya bertanding pada tahun 1997. Padahal saat itu Keane mengalami cedera ACL dan harus absen selama hampir setahun setelahnya.

FA sendiri tak tinggal diam dengan pengakuan Keane tersebut den memberinya skorsing lima laga dan sanksi sebesar 150 ribu Pounds. Meski demikian, pria kelahiran Irlandia ini menyatakan tak pernah menyesali perbuatannya dan menganggap Haaland memang pantas menerima tendangan tersebut.
7 dari 12 halaman

Arsene Wenger & Jose Mourinho

Arsene Wenger & Jose Mourinho

Hadirnya Jose Mourinho di Premier League pada tahun 2004 memantik terjadinya peta perubahan konflik antar manajer. Sebagai sosok yang vokal dan tak takut mengeluarkan pernyataan kontroversial, tak butuh waktu lama bagi Mourinho untuk mencari lawan baru di Inggris.

Salah satunya adalah perselisihan Mourinho dengan manajer Arsenal, Arsene Wenger. Selain didasari perseteruan sengit antara dua klub yang memang merupakan rival sekota, perilaku Mourinho juga beberapa kali membuat Wenger hilang kesabaran.

Penyebab permusuhan yang paling terkenal adalah skandal upaya pencurian bek Kiri Ashley Cole pada Januari 2005. Mourinho secara ilegal mengadakan pertemuan untuk membahas soal transfer dengan Cole dan agennya di sebuah hotel di London. FA pada akhirnya menghukum Mourinho sebesar 75 ribu Pounds akibat tindakannya tersebut.

Selain itu, Mourinho juga pernah melabeli Wenger sebagai Voyeur karena menganggap Wenger selalu ingin tahu urusan orang lain. Ucapan tersebut sempat membuat Wenger marah besar dan bahkan sempat berniat memperkarakan Mourinho ke meja hukum atas ucapannya tersebut. Namun pada akhirnya hal tersebut urung dilakukan.

Hubungan antara Wenger dan Mourinho membaik sejak pelatih asal Portugal tersebut meninggalkan Inggris di tahun 2008. Saat keduanya kembali bertemu di kompetisi yang sama musim ini, baik Wenger maupun Mourinho menegaskan bahwa tak ada lagi masalah antara keduanya.
8 dari 12 halaman

Jose Mourinho & Rafael Benitez

Jose Mourinho & Rafael Benitez

Musuh besar Mourinho lainnya selain Wenger adalah Rafael Benitez. Sama-sama datang di musim panas 2004, perseteruan pertama Benitez dan Mourinho diawali dengan perebutan hak kepemilikan kapten Liverpool, Steven Gerrard.

Hubungan keduanya semakin meruncing usai Liverpool berhasil mengandaskan Chelsea di semifinal Liga Champions 2005 berkat gol kontroversial Luis Garcia. Benitez juga kerap kali menyindir pasukan Mourinho sebagai klub yang hanya mengandalkan uang dan bahkan mencibir hal-hal kecil seperti penggunaan bendera plastik oleh fans di Stamford Bridge.

Kedua manajer tak pernah berjabat tangan dalam beberapa kesempatan saat keduanya masih sama-sama berkarir di Inggris. Hubungan keduanya tak membaik walaupun setelah itu mereka tak pernah berada di kompetisi yang sama lagi.

Mourinho dan Benitez masih kerap saling sindir sampai sekarang, salah satu topik yang paling sering menjadi bahan cibiran antara mereka adalah perbandingan era kepelatihan keduanya di Internazionale dan juga Chelsea.
9 dari 12 halaman

Roy Keane & Patrick Vieira

Roy Keane & Patrick Vieira

Perseteruan sengit antara Arsenal dan Manchester United di awal era 2000-an turut menyeret dua kapten mereka, Patrick Vieira dan Roy Keane, dalam perselisihan yang cukup sengit. Apalagi keduanya dikenal sebagai gelandang jangkar dengan tipe permainan keras dan memiliki tempramen yang meledak-ledak.

Salah satu insiden yang paling dikenang antara keduanya adalah saat Keane dan Vieira terlibat cekcok di terowongan ruang ganti Highbury pada tahun 2005. Insiden tersebut diawali oleh teguran Vieira terhadap Gary Neville yang pernah melakukan pelanggaran keras terhadap Jose Antonio Reyes di pertemuan sebelumnya.

Dalam insiden tersebut, Keane berteriak kepada wasit Graham Poll untuk menyuruh Vieira menutup mulutnya. Usai laga yang berkesudahan 4-2 bagi kemenangan United, Keane kembali menyindir keputusan Vieira yang lebih memilih bermain untuk Prancis ketimbang Senegal. Vieira balas menyindir Keane atas keputusannya menarik diri dari skuat Irlandia di Piala Dunia 2002.

Usai sama-sama pensiun, Vieira dan Keane memperbaiki hubungan mereka. Kini keduanya telah melupakan perselisihan masa lalu dan bahkan sempat menjadi komentator televisi bersama dalam beberapa kesempatan.
10 dari 12 halaman

Peter Schmeichel & Ian Wright

Peter Schmeichel & Ian Wright

Jauh sebelum Vieira dan Keane berselisih dalam membela panji Arsenal dan United, ada perselisihan serupa di tahun-tahun awal Premier League yang melibatkan kiper MU, Peter Schmeichel, dan striker Arsenal, Ian Wright.

Dalam pertemuan kedua tim pada November 1996, Schmeichel dan Wight terlibat sebuah benturan keras. Usai benturan tersebut, Wright melaporkan bahwa kiper asal Denmark itu mengatakan hinaan rasial kepadanya. Pihak kepolisian sampai turun tangan untuk menyelidiki dugaan tersebut, namun pada akhirnya dihentikan karena tidak cukup bukti.

Saat keduanya kembali bertemu tiga bulan kemudian, Wright yang nampaknya masih menyimpan dendam melakukan tackling dua kaki kepada Schmeichel dalam sebuath perebutan bola. Hal ini sempat menimbulkan kericuhan di atas lapangan antara kedua tim.

Perseteruan keduanya memudar seiring bertambahnya waktu dan keduanya malah menjadi sahabat akrab sejak sama-sama direkrut sebagai komentator bagi BBC untuk Piala Dunia 2002.
11 dari 12 halaman

Patrice Evra & Luis Suarez

Patrice Evra & Luis Suarez

Perselisihan antara Patrice Evra dan Luis Suarez diawali pada 15 Oktober 2011. Dalam laga antara Liverpool dan Manchester United yang berkesudahan imbang 1-1, Evra melaporkan Suarez yang dianggapnya mengucapkan beberapa ucapan rasial sepanjang laga.

Suarez sendiri membantah klaim tersebut, namun pada akhirnya FA menjatuhkan sanksi sebesar 40 ribu Pounds dan skorsing delapan laga kepada Suarez.

Saat kedua klub bertemu pada 11 Februari 2012, lagi-lagi terjadi insiden kontroversial saat Suarez dianggap menghindari jabat tangan dengan Evra. Usai laga, Evra membalas tindakan terssebut dengan melakukan selebrasi kemenangan yang impulsif tepat di depan Suarez yang tengah berjalan ke ruang ganti.

Meskipun perseteruan antara keduanya sudah mendingin dan tak ada lagi insiden penolakan jabat tangan, namun akhir musim lalu Evta lagi-lagi menyindir Suarez dengan gestur menggigit potongan tiruan tangan saat merayakan gelar juara United. Sikap tersebut merupakan ledekan terhadap insiden gigitan Suarez terhadap bek Chelsea, Branislav Ivanovic, beberapa bulan sebelumnya.
12 dari 12 halaman

John Terry & Anton Ferdinand

John Terry & Anton Ferdinand

Bek QPR, Anton Ferdinand, melaporkan kapten Chelsea, John Terry atas tuduhan pelecehan rasial saat kedua klub bertemu pada 23 Oktober 2011. Segera skandal ini menjadi salah satu kasus terbesar yang pernah mengguncang sepakbola Inggris.

Status ban kapten Terry dari Timnas Inggris dicopot akibat terlibat kasus ini. Selain itu, masalah rasial ini juga menimbulkan efek berantai yang turut menyeret kakak Anton, Rio Ferdinand dan juga rekan satu tim Terry, Ashley Cole.

Rio menjuluki Cole sebagai 'choc ice' karena melakukan pembelaan terhadap Terry, padahal Cole sendiri juga seorang mixed rice. Rio didenda 45 ribu Pounds akibat perkataan tersebut.

Kasus ini juga kabarnya yang membuat hubungan antara Rio dan Terry, yang notabene merupakan dua bek tengah terbaik Inggris dalam beberapa tahun terakhir, ikut memburuk. Untuk menghindari konflik antara keduanya, Inggris tak pernah lagi memanggil Rio dan Terry bersamaan dalam satu kesempatan.

Terry sendiri pada akhirnya disanksi larangan bermain empat laga dan juga denda 220 ribu Pounds. Anton yang merasa bahwa hukuman tersebut terlalu ringan, menolak untuk menjabat tangan Terry saat keduanya kembali bertemu di musim 2012-13.