
Bola.net - - Salah satu hal paling menggembirakan bagi seorang suporter sepak bola adalah melihat sosok pemain legenda yang sudah pensiun kembali ke lapangan hijau dengan status sebagai pelatih atau manajer. Namun sering kali para manajer yang dulunya merupakan pemain hebat justru gagal total saat menekuni pekerjaan sebagai manajer.
Lantas siapa sajakah mantan pemain top yang menjadi flop saat menjabat sebagai manajer sebuah tim?
1 dari 10 halaman
Alan Shearer
Pada akhirnya Newcastle harus terdegradasi usai kalah dengan skor 1-0 di partai pamungkas kontra Aston Villa. Dari delapan laga tersisa tersebut, Shearer hanya mampu meraih 5 poin saja. Kegagalan Shearer sekaligus menandai penurunan kasta Newcastle setelah 16 tahun terakhir selalu berlaga di kasta tertinggi.
2 dari 10 halaman
Gianfranco Zola
Sempat menjalani debut yang baik usai mengambil alih posisi Alan Curbishley sebagai manajer West Ham pada tahun 2008, Zola justru langsung dipecat di akhir musim depan. Alasannya, The Hammers hanya bisa dibawanya finish 5 poin di atas jurang degradasi pada musim 2009/10.
3 dari 10 halaman
Edgar Davids
4 dari 10 halaman
Paolo Di Canio
Di Canio mengawali karirnya sebagai manajer pada bulan Mei 2011 saat diminta menukangi Swindown Town yang bermain di League Two. Awal karirnya sebagai pelatih memang cukup menjanjikan dengan berhasil membawa Swindown Town promosi ke League One. Setelah mengundurkan diri sebagai manajer Swindown Town pada januari 2013 akibat masalah financial klub, tepatnya 31 Maret 2013 Di Canio didapuk menggantikan Martin O'Neill sebagai manajer Sunderland.
Awal karirnya bersama Sunderland berjalan cukup baik dengan sukses menjaga klub yang bermarkas di Stadium of Light itu bertahan di Premier League. Di musim 2013/14, Di Canio membeli 14 bemain baru. Bukannya meraih hasil positif, Di Canio hanya mampu membawa pasukannya meraih 1 poin dari 5 laga awal. Hasilnya ia dipecat setelah hanya menjalani total 13 laga bersama Sunderland.
5 dari 10 halaman
Graeme Souness
Di Liverpool Souness berhasil membawa klub menjuarai FA Cup pada tahun 1992. Namun secara keseluruhan, tiga tahun masa kepemimpinannya sangat mengecewakan. Hal yang sama masih mengikuti Souness ketika dirinya menjadi manajer Galatasaray, Southampton, Torino dan Benfica.
Ia sempat memulai kembali karir manajerialnya dengan apik bersama Blackburn Rovers di tahun 2000. Selain berhasil membawa Blackburn promosi ke Premier League di musim dbutnya, Souness juga berhasil menjuarai Piala Liga di tahun 2002.
Karir manajerial Souness kembali anjlok saat menukangi Newcastle di tahun 2004. Saat ini dirinya sudah tidak melatih lagi dan lebih banyak berkontribusi sebagai komentator.
6 dari 10 halaman
Marco Van Basten
Karir manajerial Van Basten dimulai bersama tim junior Ajax sebelum didapuk menjadi pelatih kepala Timnas Belanda di tahun 2004. Memimpin Die Oranje di Piala Dunia 2006, Belanda hanya mampu melaju hingga babak 16 besar. Tak jauh berbeda dengan kiprahnya di Euro 2008. Setelah menjalani babak kualifikasi dengan sangat meyakinkan, Van Basten hanya bisa membantu Belanda melaju hingga babak perempat final.
Yang terbaru, Van Basten memutuskan mundur dari jabatannya sebagai manajer AZ Alkmaar setelah jatuh sakit akibat terlalu stres memikirkan pekerjaannya.
7 dari 10 halaman
Tony Adams
Selepas pensiun sebagai pemain, Adams mencoba peruntungannya sebagai manajer dengan menukangi Wycombe Wanderers. Tepat di musim perdananya tersebut, Wycombe Wanderers justru terdegradasi ke League Two. Pada Oktober 2008 Adams diangkat menjadi manajer Portsmouth menyusul hengkangnya Harry Redknapp. Di sana Adams hanya bertahan sebanyak 16 pertandingan dan hanya mampu meraih 10 poin saja. Keterpurukan karirnya sebagai manajer kembali berlanjut saat dirinya menukangi klub asal Azerbaijan, Gabala FC yang mana ia hanya bertahan selama semusim.
8 dari 10 halaman
Paul Gascoigne
9 dari 10 halaman
Roy Keane
Di luar keberhasilan menjuarai Divisi Championship bersama Sunderland di musim 2006/07 karir manajerial Keane tidak terlalu mentereng. Kabarnya para pemainnya di Sunderland tidak menyukai gaya kepelatihan Keane yang sangat kasar. Bahkan disebutkan jika para pemain Sunderland sangat bersyukur saat Keane menyatakan mundur dari klub pada tahun 2008.
Pada April 2009 Keane diangkat menjadi manajer Ipswich Town. Awal musim Keane bersama klub barunya berjalan cukup buruk. Ipswich menjalani 14 laga perdana tanpa meraih satu kemenangan pun. Pada Januari tahun 2011 Keane dipecat oleh jajaran direksi klub. Saat ini ia tercatat sebagai asisten dari Paul Lambert di Aston Villa.
10 dari 10 halaman
Diego Maradona
Namun karir manajerial Maradona yang paling terkenal adalah saat menukangi Timnas Argentina Pada babak klualifikasi menuju Piala Dunia 2010, Argentina harus tertatih-tatih dan lolos dengan susah payah. Puncaknya adalah kekalahan 4-0 atas Jerman di babak perempat final. Sesampainya di tanah kelahiran Argentina, bukannya mendapat sambutan, Maradona justru mendapati dirinya dipecat.
Advertisement
Berita Terkait
-
Editorial 25 September 2014 11:10
Tanpa Mou, Wenger, dan Guardiola, Inilah 5 Manajer Tersukses di Dunia
-
Editorial 25 Juli 2014 16:17
-
Editorial 22 Juli 2014 10:18
-
Editorial 4 Juli 2013 18:46
-
Bola Indonesia 10 Mei 2012 19:00
LATEST UPDATE
-
Piala Eropa 22 Maret 2025 07:15
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 06:43
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 06:40
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 06:27
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 05:57
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 05:50
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...