10 Pemain Inggris Yang Gagal di Negeri Orang

10 Pemain Inggris Yang Gagal di Negeri Orang
Michael Owen (c) AFP

Bola.net - Bola.net - Inggris banyak menelurkan pemain sepakbola yang berkualitas. Meski banyak yang berkiprah di luar negeri, namun yang bisa sukses jumlahnya hanya sedikit.

Bayangan kegagalan selalu menghantui pesepakbola asal Inggris yang mengadu nasib di negeri orang. Perbedaan gaya permainan dianggap menjadi biang kegagalan mereka.

Berikut ini 10 pemain top Inggris yang gagal bersinar di luar negeri.

1 dari 10 halaman

Micah Richards (Fiorentina)

Micah Richards (Fiorentina)

Setelah tak masuk dalam rencana Manchester City, Micah Richards memutuskan hijrah ke Italia. Ia digaet Fiorentina dengan status pinjaman pada September 2014.

Karirnya di Serie A tidak berjalan seperti yang diharapkan setelah pelatih Vincenzo Montella beralih ke formasi 3-5-2 yang membuat kesempatan bermain Richards terbatas. Bek kanan berusia 27 tahun itu hanya tampil 19 kali bersama La Viola sebelum kembali ke Premier League pada musim panas 2015.

Pemain Inggris ini akhirnya dilepas secara gratis oleh City dan kemudian mengikat kontrak dengan Aston Villa. Richards dipercaya menjadi kapten Villa musim ini.
2 dari 10 halaman

David Bentley (FC Rostov)

David Bentley (FC Rostov)

David Bentley menjadi orang Inggris pertama yang bermain di Rusia ketika bergabung dengan klub yang relatif tidak dikenal FC Rostov pada bulan September 2012 setelah peluang bermainnya di Tottenham menipis.

Bentley kesulitan menembus tim utama di London sehingga pindah ke Rusia adalah kesempatan untuk memperluas wawasan sepakbolanya dan mendapatkan jatah bermain reguler.

Sayangnya, cedera memaksa masa peminjaman Bentley dipersingkat. Bentley hanya tampil dalam delapan laga sebelum kembali ke Inggris di bulan Desember.
3 dari 10 halaman

Luther Blissett (AC Milan)

Luther Blissett (AC Milan)

Pemain kelahiran Jamaika ini tampil sangat subur bersama Watford. Ia mencetak 27 gol dan menjadi pencetak gol terbanyak di liga pada musim perdananya bermain di kompetisi kasta tertinggi di Inggris.

Hal tersebut membuat raksasa Serie A AC Milan mendatangkan Blissett di tahun 1983. Namun Blissett gagal menunjukkan ketajamannya di Italia dan hanya sanggup mencetak lima gol dalam 30 laga sebelum kembali ke Watford pada musim berikutnya.
4 dari 10 halaman

Ashley Cole (AS Roma)

Ashley Cole (AS Roma)

Setelah bermain di Premier League selama lebih dari satu dekade dengan Arsenal dan Chelsea, Ashley Cole akhirnya bergabung klub Serie A AS Roma pada musim panas 2014.

Cole diharapkan bisa langsung masuk ke tim utama dalam pengalaman pertamanya ke luar negeri, namun langkah itu ternyata menjadi bencana bagi sang pemain. Cole hanya berhasil membuat 16 penampilan selama di ibukota Italia dan kontraknya diputus satu tahun lebih awal.

Cole yang pernah bermain untuk timnas Inggris 107 kali, sudah mengikat kontrak dengan Los Angeles Galaxy menjelang musim baru MLS yang akan dimulai pada awal bulan depan.
5 dari 10 halaman

Michael Owen (Real Madrid)

Michael Owen (Real Madrid)

Michael Owen bergabung dengan raksasa La Liga Real Madrid pada musim panas yang sama dengan pemain Inggris lainnya Jonathan Woodgate. Namun karirnya di Spanyol hanya bertahan selama satu musim.

Owen direkrut Madrid dari Liverpool dengan biaya sebesar 9 juta pounds setelah bersinar bersama Liverpool. Namun Owen lebih sering menjadi penghangat bangku cadangan ketimbang di lapangan.

Meskipun sering mencetak gol dari bangku cadangan, kiprah Owen di Santiago Bernabeu harus berakhir karena dijual ke Newcastle pada tahun 2005. Owen hanya mencetak 17 gol dari 45 penampilan bersama Los Blancos.
6 dari 10 halaman

Paul Gascoigne (Lazio/Gansu Tianma)

Paul Gascoigne (Lazio/Gansu Tianma)

Paul Gascoigne datang ke Lazio dari Tottenham pada tahun 1992 dengan biaya 5,55 juta pounds. Gelandang sangat berbakat ini adalah favorit penggemar tetapi gagal bersinar di Italia selama tiga tahun membela Biancocelester. Gascoigne tak banyak bermain lantaran inkonsistensi dan cedera yang parah sebelum dijual ke Glasgow Rangers pada tahun 1995.

Menjelang akhir karirnya, Gazza mencoba tantangan baru sebagai pemain-pelatih di Tiongkok dengan Gansu Tianma. Setelah mencetak gol dalam debutnya dan membuat beberapa penampilan untuk klub, Gazza harus mengikuti rehabilitasi karena masalah ketergantungan alkohol di Amerika Serikat.
7 dari 10 halaman

Emile Heskey (Newcastle Jets)

Emile Heskey (Newcastle Jets)

Heskey merupakan penyerang yang berbahaya di Inggris. Ia sempat menjadi andalan lini depan sejumlah klub seperti Leicester City, Liverpool, dan timnas Inggris.

Heskey ternyata tak mampu menunjukkan ketajamannya saat bermain di kompetisi Australia bersama Newcastle Jets. Heskey hanya sanggup 10 gol dari 42 pertandingan pada tahun 2012 sampai 2014.
8 dari 10 halaman

Stan Collymore (Real Oviedo)

Stan Collymore (Real Oviedo)

Stan Collymore pernah memecahkan rekor pemain termahal di Inggris pada 1995 ketika dibeli Liverpool dari Nottingham Forest seharga 8,5 juta euro. Setelah mempunyai karir yang sukses di Inggris, Collymore pindah ke Spanyol dengan bergabung Real Oviedo pada tahun 2001.

Collymore membuat debut di La Liga melawan Las Palmas pada Februari 2001. Setelah bermain tiga pertandingan dan tinggal lima pekan di Spanyol, Collymore membuat keputusan mengejutkan pensiun dari sepakbola di usia 31.
9 dari 10 halaman

Jonathan Woodgate (Real Madrid)

Jonathan Woodgate (Real Madrid)

Jonathan Woodgate bergabung dengan Real Madrid pada musim panas tahun 2004. Ia dianggap sebagai salah satu defender paling menjanjikan di Eropa selama bermain bersama Leeds United dan Newcastle.

Setelah tiba di Madrid, Woodgate mengalami cedera panjang yang membuatnya absen selama semusim. Usai sembuh dan menjalani debut, Woodgate tampil buruk dengan mencetak gol bunuh diri dan diusir wasit. Selama tiga musim menjadi pemain Madrid, Woodgate hanya tampil sembilan kali sebelum kembali ke Inggris.
10 dari 10 halaman

Joey Barton (Marseille)

Joey Barton (Marseille)

Joey Barton merupakan pemain yang kerap membuat masalah. Barton sempat dipinjamkan ke Marseille karena terkena skorsing bermain di Inggris usai bentrok dengan pemain Manchester City saat memperkuat QPR.

Namun di negeri orang, gaya Barton pun tak berubah. Ia kerap bertikai dengan pemain lain sehingga sering mendapat hukuman. Barton kembali ke QPR di musim berikutnya setelah tampil 33 laga untuk Marseille.