10 Pelatih Jempolan Tanpa Jabatan

10 Pelatih Jempolan Tanpa Jabatan

Bola.net - - Dalam dunia sepak bola profesional, pelatih atau manajer adalah posisi yang sangat rawan. Sukses dipuja, gagal didepak.

Sudah banyak pelatih/manajer jempolan yang kehilangan jabatan. Beberapa ada pula yang mundur secara sukarela.

Sekarang, mereka mungkin sedang menunggu 'panggilan' kerja dari klub atau tim yang serius ingin memakai jasanya.

Siapa saja pelatih top yang saat ini berstatus 'tanpa jabatan' dan di bench mana mereka bakal berlabuh nanti? Berikut 10 di antaranya.

1 dari 10 halaman

Andrea Stramaccioni

Andrea Stramaccioni

Andrea Stramaccioni 'naik kelas' dari pelatih tim primavera menjadi caretaker Inter Milan usai Claudio Ranieri dipecat pada Maret 2012.

Pelatih kelahiran Roma tahun 1976 itu sukses membawa Inter finis peringkat enam di Serie A 2011/12, termasuk mengalahkan AC Milan dalam Derby della Madonnina yang membuat sang rival sekota kehilangan Scudetto pada musim tersebut.

Presiden Massimo Moratti pun memberi Stramaccioni kontrak permanen di Giuseppe Meazza. Pada musim 2012/13, dengan skema tridente, Stramaccioni membawa Inter menang 3-1 di Juventus Stadium dan memutus rekor 49 laga tak terkalahkan La Vecchia Signora di Serie A.

Setelah 14 bulan menangani Inter dan melalui masa-masa sulit yang membuat Nerazzurri hanya finis peringkat 9 sekaligus gagal lolos ke Eropa untuk kali pertama dalam 15 musim, Stramaccioni pun dipecat.

Tujuan potensial: Dari semua tim di Serie A musim ini, ada tiga klub yang pelatihnya sedang dalam sorotan. Delio Rossi di Sampdoria, Vladimir Petkovic di Lazio, dan tak ketinggalan pula Massimiliano Allegri di Milan. Kalau ada dari tiga nama itu yang ternyata diberhentikan di tengah jalan, atau pada akhir musim nanti, Stramaccioni cukup layak untuk dipertimbangkan sebagai pengganti.
2 dari 10 halaman

Roberto Di Matteo

Roberto Di Matteo

Apakah dia master tactician yang punya kapasitas untuk menghadirkan kesuksesan di panggung besar, atau hanya seorang caretaker yang dinaungi keberuntungan semata?

Opini tentang Roberto Di Matteo mungkin terpecah. Namun, masa-masa fenomenal sang pria Italia di Chelsea dengan raihan trofi Piala FA dan Liga Champions selama 11 pekan sejak menjadi pengganti temporer Andre Villas-Boas pada 2012 memang pantas mendapatkan respek spesial.

Hanya saja, owner Chelsea Roman Abramovich punya pandangan berbeda. Enam bulan setelah mengantarkan The Blues jadi raja Eropa di Munich, Di Matteo dipecat. Sampai saat ini, dia masih tanpa klub.

Tujuan potensial: Pelatih muda yang sanggup menghidupkan kembali motivasi sebuah skuat sepertinya bisa jadi pertimbangan utama bagi Fulham andai The Cottagers memutuskan untuk berpisah dengan Martin Jol.
3 dari 10 halaman

Giovanni Trapattoni

Giovanni Trapattoni

Maret tahun depan, Giovanni Trapattoni akan berusia 75. Namun, tak ada indikasi kuat bahwa pelatih berdarah Italia ini bakal segera mengakhiri kariernya usai berpisah dengan timnas Republik Irlandia bulan September lalu.

Tujuh dekade sudah Trapattoni berkecimpung di dunia sepak bola profesional, baik sebagai pemain maupun pelatih. Sepuluh gelar liga dan satu European Cup menghiasi CV mantan arsitek Juventus, Inter, Bayern Munich, Benfica serta Red Bull Salzburg tersebut.

Baru-baru ini, Trapattoni sempat dikaitkan dengan Lazio. Namun, untuk menangani sebuah klub mungkin sudah lewat masanya bagi sang eks allenatore timnas Italia. Pentas internasional adalah target paling rasional.

Tujuan potensial: Il Trap mungkin bakal pasang mata mengikuti jalannya play-off Piala Dunia di zona Afrika pekan ini, di mana kekalahan rawan membuat sejumlah pelatih kehilangan jabatan.
4 dari 10 halaman

Marcelo Bielsa

Marcelo Bielsa

Tak ditawari perpanjangan kontrak oleh Athletic Bilbao, Marcelo Bielsa pun meninggalkan San Mames setelah kontraknya habis pada 30 Juni 2013 lalu. Sampai sekarang, eks pelatih timnas Argentina periode 1998-2004 dan Chile 2007-2011 itu masih tanpa pekerjaan.

Di tangan Bielsa, sebuah tim bisa menampilkan permainan menyerang yang atraktif dan mematikan. Kesuksesan Bilbao lolos ke final Liga Europa 2012 berkat kemenangan agregat 5-3 atas Manchester United di babak 16 besar, 6-4 atas Schalke di perempat final dan 4-3 atas Sporting di semifinal adalah contohnya.

Pada tahun tersebut, Josep Guardiola bahkan pernah menyebut Bielsa "pelatih terbaik di dunia."

Tujuan potensial: Bielsa sepertinya bakal kembali melatih di La Liga, tapi tak tertutup juga kemungkinan dia menangani timnas Chile lagi seandainya mereka gagal total bersama Jorge Sampaoli di Piala Dunia 2014.
5 dari 10 halaman

Paolo Di Canio

Paolo Di Canio

Paolo Di Canio adalah sosok kontroversial, tapi dia punya potensi untuk menjadi pelatih hebat.

Potensi pria Italia itu terlihat ketika masih menangani Swindon Town, yang dibawanya promosi dari League Two ke League One.

Di Canio mungkin terlalu ambisius setelah bergabung dengan Sunderland. Pada bursa musim panas 2013, Di Canio mendatangkan sederet pemain baru, tapi gagal menginspirasi timnya untuk meraih kemenangan. Hanya satu poin dalam lima laga awal Premier League 2013/14, Di Canio pun dipecat.

Total cuma 13 laga dilalui Di Canio bersama Sunderland, yang diwarnai sejumlah momen istimewa seperti selebrasi heboh di St James' Park hingga berselisih dengan para pemainnya.

Tujuan potensial: Kalau ada owner klub yang mengejar target promosi ke kasta tertinggi Inggris dan cukup berani mengambil risiko, maka tak ada salahnya dia mengontrak Di Canio. Dampak instan yang dihasilkannya pada minggu-minggu pertama di Stadium of Light bisa jadi pertimbangan utama.
6 dari 10 halaman

Thorsten Fink

Thorsten Fink

Eks gelandang Bayern Munich ini menemui pukulan berat dalam karier kepelatihannya yang cukup menjanjikan ketika dipecat oleh Hamburg pada September 2013 akibat start buruk di Bundesliga.

Sebelum menangani Hamburg, Thorsten Fink menikmati kesuksesan bersama FC Basel di Swiss. Dalam kurun waktu 2009 sampai 2011, Fink memberi Basel semua gelar domestik yang tersedia. Fink pun dianggap sebagai calon pelatih hebat di masa depan sebelum pindah ke Hamburg.

Sayangnya, Fink harus pergi setelah menjadi sasaran kemarahan para suporter karena hanya bisa memberi empat poin dalam lima laga awal.

Tujuan potensial: Siapa pun pelatih Bundesliga yang dipecat berikutnya, Fink bakal jadi salah satu kandidat kuat untuk menggantikannya.
7 dari 10 halaman

Tony Pulis

Tony Pulis

Topi baseball, teriakan dari tepi lapangan, dan tentu saja strategi long throw tak bisa disaksikan lagi di Premier League setelah Tony Pulis meninggalkan Stoke City pada Mei 2013.

Finis peringkat 13 di Premier League 2012/13, yang membuat para suporter Stoke mengecamnya habis-habisan, menjadi dasar keputusan Pulis.

Dalam beberapa musim terakhir, The Potters selalu termasuk barisan tim yang berjuang menghindari degradasi. Berkat Pulis lah mereka sukses bertahan di kasta tertinggi Inggris selama lima musim.

Tujuan potensial: Klub Championship yang berambisi promosi ke Premier League dan tak ambil pusing bagaimana cara mewujudkannya.
8 dari 10 halaman

Frank Rijkaard

Frank Rijkaard

Frank Rijkaard sekarang menganggur usai dipecat oleh timnas Arab Saudi akibat kegagalan di Gulf Cup of Nations 2013.

Namun, nama Rijkaard masih punya tempat tersendiri di dunia sepak bola. Dialah pelatih yang membawa Barcelona ke level yang benar-benar berbeda beberapa tahun silam. Dengan superstar bernama Ronaldinho dan pemain-pemain hebat lain semacam Deco dan Samuel Eto'o serta sejumlah jebolan La Masia seperti Victor Valdes, Carles Puyol, Xavi dan Andres Iniesta, Rijkaard membawa Blaugrana merengkuh dua trofi La Liga, dua Supercopa de Espana dan menjuarai Liga Champions 2005/06.

Kembalinya Rijkaard ke pentas Eropa bakal disambut baik oleh banyak pihak.

Tujuan potensial: Kontestan Liga Champions yang gagal berprestasi musim ini dan mencari seorang pelatih yang punya pengalaman memenanginya.
9 dari 10 halaman

Lothar Matthaus

Lothar Matthaus

Ketika masih bermain, Lothar Matthaus menikmati sederet kesuksesan bersama Bayern Munich, Inter Milan, New York MetroStars (sekarang New York Red Bulls) hingga tim nasional Jerman. Namun, sebagai pelatih, karier Mathaus belum segemilang sebelumnya.

Matthaus sudah pernah melatih Rapid Vienna, Partizan Belgrade, timnas Hungaria, Atletico Paranaense, Red Bull Salzburg dan Maccabi Netanya sebelum dipecat oleh timnas Bulgaria pada September 2011.

Prestasi terbaik Matthaus adalah ketika meloloskan Partizan ke Liga Champions musim 2003/04.

Matthaus sebenarnya ingin melatih di negara asalnya. Namun akibat ikatannya dengan Bayern, yang dianggap sebagai klub paling dibenci di Jerman karena sudah membuat kompetisi jadi tidak sehat, maka tak ada yang menawarinya pekerjaan.

Tujuan potensial: Klub Bundesliga yang tak mempermasalahkan ikatan eratnya dengan The Bavarians - kalau memang ada.
10 dari 10 halaman

Guus Hiddink

Guus Hiddink

Guus Hiddink adalah pelatih yang berjasa membawa PSV Eindhoven meraih enam gelar Eredivise dan satu European Cup. Dia juga cukup sukses di Real Madrid dan Chelsea.

Di pentas internasional, kehebatan Hiddink terlihat ketika mengantarkan Korea Selatan jadi peringkat empat Piala Dunia 2002 dan meloloskan Rusia ke semifinal Euro 2008.

Jadi, cukup aneh melihat pelatih sekaliber Hiddink berstatus pengangguran usai meninggalkan Anzhi Makhachkala pada 22 Juli 2013 silam.

Tujuan potensial: Hiddink memang gagal comeback ke timnas Australia, tim yang pernah dibawanya ke putaran dua Piala Dunia 2006, karena pihak FFA lebih memilih Ange Postecoglou usai memecat Holger Osieck setelah lolos ke Piala Dunia 2014. Namun, masih terbuka kemungkinan Hiddink memimpin salah satu tim lain di Brasil tahun depan.