
Bola.net - - Mengatakan bahwa dominasi Barcelona FC telah benar-benar runtuh mungkin adalah sebuah kesalahan. Barca masih merupakan salah satu kekuatan terbesar dalam sepakbola.
Tetapi tak bisa dipungkiri bahwa musim ini bukanlah musim yang menyenangkan bagi Blaugrana. Mereka mulai kewalahan menghadapi tim-tim kuat, terutama di pentas Eropa.
Di La Liga, Barca masih mendominasi. Namun posisi aman Barca di puncak klasemen juga terbantu buruknya performa Real Madrid yang banyak kehilangan poin pada paruh pertama musim.
Lima tahun sejak pertama kali memukau dunia dengan gaya tiki-taka mereka, Barca mulai menemukan tandingannya. Musim ini adalah puncaknya. Barca sempat kerepotan menghadapi AC Milan dan sebelum dihajar Bayern Munich.
Berikut adalah 10 masalah yang harus diselesaikan Barca jika ingin setidaknya kembali mendapatkan kekuatan mereka yang mulai luntur.
Rotasi Pemain Yang Buruk
Menjelang akhir musim, Barca mulai terlihat kehabisan bensin. Energi para pemain Barca banyak tersedot untuk mengarungi musim ini.
Barca yang selalu mendominasi penguasaan bola memang menghabiskan lebih sedikit energi dari setiap lawannya dalam setiap pertandingan. Namun Tito Vilanova sangat pelit dalam melakukan rotasi. Pemain penting hanya diganti jika mengalami cedera atau mendapat hukuman.
Hal ini berlangsung sepanjang musim dan efeknya terlihat pada puncak musim seperti sekarang ini. Bukan hanya di level fisik, namun dari sisi mental banyak pemain Barca yang butuh istirahat.
Minimnya rotasi juga membuat beberapa pemain mulai tidak kerasan. David Villa, Alexandre Song dan Alexis Sanchez disebut siap mencari klub baru karena ingin bermain lebih banyak.
Skuad Barca butuh dirotasi. Mereka tak bisa terus memainkan pemain-pemain terbaiknya di tiap pertandingan karena efeknya baru terasa pada akhir musim.
Vilanova Kurang Percaya Pemain Cadangan
Vilanova hanya memasukkan satu pemain cadangan dalam pertandingan melawan Bayern. David Villa dimasukkan untuk menggantikan Pedro Rodriguez ketika pertandingan memasuki menit ke 83. Saat itu Barca sudah tertinggal empat gol.
Keputusan Vilanova itu seakan menjadi gambaran tentang nasib para pemain cadangan Barca musim ini. Hanya jika pemain utama absen saja para pemain cadangan akan punya kesempatan untuk menunjukkan kualitasnya.
Yang paling terlihat adalah minimnya pemain muda yang masuk dalam skuad utama Barca musim ini. Pada era Josep Guardiola, selalu ada satu atau dua pemain muda Barca yang diorbitkan ke tim utama dan mampu tampil dengan baik.
Sudah waktunya Vilanova meniru Guardiola dalam hal memberikan kepercayaan kepada pemain non-utama.
Tim Pelatih yang Kurang Reaktif
Duet Guardiola-Vilanova merupakan kombinasi pelatih dan asisten pelatih paling ideal bagi Barca. Guardiola sangat cepat bereaksi dalam menanggapi sebuah situasi, sementara Vilanova adalah sosok yang bisa memberi ketenangan.
Namun ketika Vilanova diangkat menjadi pelatih utama, sosok Jordi Roura tidak mampu menghadirkan solusi cepat untuk mengimbangi kalemnya Vilanova. Jika Barca menghadapi situasi sulit dalam pertandingan, tak banyak solusi yang bisa dihasilkan oleh tim pelatih Barca saat ini.
Vilanova butuh seorang staf pelatih yang bisa memberikan solusi cerdas dan cepat saat dibutuhkan.
Kesalahan Strategi Transfer
Barca melakukan dua pembelian 'besar' dalam bursa transfer awal musim. Mereka mendatangkan Jordi Alba dan Alex Song untuk memperkuat tim. Hanya Alba yang tampil reguler.
Song disebut sebagai salah satu flop transfer terbesar di Spanyol musim ini. Ia bahkan disebut sudah tak betah lagi di Catalan karena minimnya kesempatan yang didapat. Selain itu, ia juga tidak bisa menunjukkan permainan terbaik saat dimainkan.
Pada jeda transfer Januari lalu, Barca sebenarnya punya kesempatan untuk memperbaiki tim. Mereka sudah diterpa krisis defender akibat cedera beberapa bek namun Barca memilih untuk diam.
Andoni Zubizarreta harus memperbaiki kinerjanya dalam hal pembelian pemain.
Messidependencia
Barca terlalu bergantung kepada Lionel Messi. Hal ini diakui sendiri oleh para pemain Barca. Andres Iniesta adalah sosok yang pertama memperkenalkan istilah Messidependencia itu.
Secara umum, Messi memang sangat bisa diandalkan. Torehan gol dan rekor gol dalam 19 pertandingan beruntun di La Liga bisa menjadi buktinya. Jika belum cukup, maka penampilan Messi melawan PSG di Camp Nou adalah contoh betapa pentingnya sosok Messi bagi Barca.
Masalah akan muncul ketika Messi tak bisa bermain, atau bermain buruk. Messi yang belum sembuh benar dipaksakan bermain dalam beberapa pertandingan Liga Champions. Ketika melawan tim kuat seperti Bayern, Messi tak bisa memberi inspirasi dan Barca harus bertekuk lutut.
Memang sulit, tetapi Barca harus menemukan cara untuk mengurangi ketergantungan mereka terhadap La Pulga.
Membiarkan Kelemahan
Pada awal musim ini, para petinggi Barca menganggap bahwa tim mereka tak perlu perubahan. Hal itu terbukti sebagai sebuah kesalahan besar. Pasalnya, ada beberapa kelemahan yang harus butuh diperbaiki Barca di awal musim.
Musim lalu Guardiola sudah mengidentifikasi beberapa titik lemah Barca, salah satunya adalah Dani Alves. Alves menjadi terlalu senang menyerang dan sering melupakan pertahanan meski dipasang sebagai bek kanan. Guardiola bahkan sempat disebut ingin menjual Alves sebelum mundur pada akhir musim lalu.
Masalah lain ada di sektor pertahanan sentral. Sejak musim lalu Barca sudah membutuhkan sosok bek tengah handal. Mereka sempat disebut akan membeli David Luiz atau Thiago Silva namun tak satu pun bek datang. Hasilnya bisa dilihat sendiri saat ini; pertahanan Barca menjadi titik lemah mereka sepanjang musim.
Para petinggi Barca harus segera merealisasikan rencana mereka dalam menutupi kelemahan tim.
Cedera dan Sakit
Musim ini Barca mendapat banyak serangan berupa absennya sosok-sosok penting. Para pemain belakang bergantian menghuni ruang perawatan dan ketika kembali ke lapangan, mereka sedikit banyak harus melakukan adaptasi lagi.
Pelatih Tito Vilanova juga absen dari tim selama dua bulan untuk menjalani pengobatan kanker kelenjar ludah di New York. Absennya Vilanova diakui para penggawa Barca berdampak cukup besar terhadap penampilan mereka.
Pemain seperti Carles Puyol, Javier Mascherano, Adriano, Cesc Fabregas dan Alexis Sanchez banyak terganggu oleh cedera musim ini.
Eric Abidal yang masih anggota skuad utama Barca juga baru sembuh setelah menjalani operasi cangkok hati. Meski dinyatakan fit pada Desember lalu, Abidal tak banyak mendapat kesempatan bermain.
Barca harus menambah kedalaman timnya, terutama di sektor belakang.
Kurangnya Kebugaran dan Efektivitas
Kelemahan Barca di lini belakang adalah kurang bugarnya para pemain mereka. Pertahanan Barca mulai mudah dibobol, bahkan di La Liga. Di pentas Eropa, saat Barca menghadapi lawan yang lebih kuat, kelemahan ini terekspos tajam.
Untung bagi Barca, lini depan mereka bisa menutupi kelemahan itu. Seringkali Barca bisa menang meski sudah kebobolan karena para penyerang mereka bisa mencetak gol lebih banyak dari lawan.
Seandainya para pemain belakang, termasuk bek sayap, bermain dengan disiplin taktik tinggi, hal ini bisa dihindari. Jika bek tengah bisa bermain lebih efektif, maka Barca sebenarnya bisa menghindari kebobolan banyak gol yang sudah mereka derita musim ini. Secara umum, jika Vilanova bisa meningkatkan efektivitas permainan timnya, Barca tak akan 'kaget' jika menghadapi tim besar.
Barca harus segera menemukan solusi untuk mengurangi frekuensi cedera para beknya. Opsi lain adalah dengan mendatangkan bek baru.
Perubahan Sikap Tim
Barca era Guardiola sangat identik dengan pressure ketat yang mencekik permainan lawan. Mereka memaksa lawan melakukan kesalahan dengan menutup sebagian besar ruang geraknya.
Musim ini Barca terlihat lebih pasif. Tentu mereka masih mengandalkan pressing ketat saat bola dikuasai lawan. Namun sedikit demi sedikit pressing Barca mulai terlihat longgar.
Dalam laga melawan Bayern, para pemain Barca terlihat kalah determinasi dalam adu pressing. Dalam hal pressing, Bayern yang akhirnya justru mampu memanfaatkan situasi ini dengan memakai gaya yang sebelumnya adalah ciri khas Barca.
Barca harus bisa mengembalikan attitude kerja keras dan pressing tinggi mereka jika ingin memainkan tiki-taka secara maksimal.
Masa Depan Pemain
Barca diterpa isu kepergian beberapa pemain pada paruh kedua musim ini. Hal itu sedikit banyak memengaruhi mental para penggawanya.
Yang paling utama adalah penegasan Victor Valdes bahwa dirinya ingin mencari tantangan baru. Valdes merupakan penggawa senior Barca, asli didikan tim dan nyaris tak tergantikan jika sedang fit (kecuali di Copa del Rey).
Lalu pemain-pemain seperti David Villa, Alexis Sanchez dan Alex Song juga disebut akan mencari tempat baru. Barca harus segera memberi ketegasan perihal masa depan para pemainnya jika ingin harmoni dalam tim tidak terusik.
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Champions 25 April 2013 16:16
-
Liga Champions 25 April 2013 13:01
-
Liga Champions 24 April 2013 17:45
-
Liga Champions 24 April 2013 14:45
-
Liga Champions 24 April 2013 14:16
LATEST UPDATE
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 01:42
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 01:35
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 01:25
-
Liga Spanyol 21 Maret 2025 01:18
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 01:15
-
Liga Italia 21 Maret 2025 01:01
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...