
Bola.net - - Beberapa musim terakhir ini dunia persepakbolaan cukup dikejutkan dengan fenomena baru. Saat ini sedang musimnya bermunculan pelatih-pelatih muda dengan minim pengalaman yang mampu menyenggol dominasi dari Pelatih yang sudah kenyang dengan pengalaman.
Siapa yang tak kenal dengan ikon fenomena ini yaitu Josep Guardiola. Menggantikan posisi dari Frank Rijkaard sebagai Pelatih Barcelona FC, Guardiola secara mengejutkan langsung membawa Barcelona menjadi kampiun di Eropa di tahun pertamanya. Dan dominasi Barcelona di Eropa pun bertahan hingga waktu yang cukup lama.
Berkaca dari kesuksesan Barcelona dan Josep Guardiola pada saat itu. Banyak klub Eropa langsung bereksperimen untuk mencoba kebijakan tersebut. Memang hasilnya tidak seperti Guardiola bersama Barcelona FC, tetapi para pelatih ini setidaknya mampu mencapai prestasi yang belum pernah diraih oleh Pelatih berpengalaman sekalipun.
Thomas Tuchel (FSV Mainz 05)
Prestasi: -
Thomas Tuchel menerima jabatan sebagai Pelatih Mainz setelah ditinggal oleh Jurgen Kloop yang memutuskan untuk pindah ke Borussia Dortmund pada tahun 2008.
Tuchel mampu menjadi idola baru di klub tersebut setelah mampu membawa Mainz mampu bertahan di Bundesliga. Puncaknya saat musim 2010-2011, Tuchel mampu membawa Mainz bertengger di nomor lima klasemen. Di musim ini prestasi tersebut bisa terulang karena hingga saat artikel ini dibuat Mainz mampu bertengger di posisi nomor lima klasemen Bundesliga.
Vincenzo Montella (Fiorentina)
Prestasi: -
Pria asal Italia ini pada awalnya berkarir sebagai caretaker AS Roma sebelum akhirnya mendapatkan pekerjaan tetap sebagai Pelatih utama di Catania.
Satu tahun bersama Catania, Montella mampu membawa tim tersebut bertahan di Serie A dengan bertengger di peringkat ke sepuluh. Musim berikutnya ia memutuskan untuk melatih Fiorentina, bersama tim asal kota Firenze ini Montella mampu membawa klub tersebut bertengger di posisi empat pada musim lalu dan saat ini, Fiorentina untuk sementara masih berada di nomor yang sama.
Mauricio Pochettino (Southampton)
Prestasi: -
Pochettino mengawali karir kepelatihannya saat menjadi Pelatih dari klub La Liga Espanyol. Berada di posisi terbawah, Pochettino mampu membawa Espanyol bertengger di posisi sepuluh di musim 2008-2009. Prestasi ini terulang di musim berikutnya. Sayang pada tahun 2010, Pocehttino harus dipecata karena berbagai alasan.
Pada musim 2013, ia datang ke Southampton menggantikan peran dari Pelatih sebelumnya Nigel Adkins. Di tangan Pochettino, The Saints mampu menampilkan performa yang terbilang cukup baik, beberapa hasilnya terlihat ketika sempat mengalahkan Liverpool dan Chelsea di Stadion St Mary's.
Roberto Martinez (Everton)
Prestasi:
Wigan
FA Cup (2012)
Pria asal Spanyol tersebut mengawali karir kepelatihannya dari klub Swansea City. Dua tahun kemudian, ia memutuskan untuk mengambil jabatan Pelatih dari Wigan Athletic, beberapa kali menyelamatkan Wigan dari degradasi, di musim terakhirnya bersama Wigan, Roberto Martinez mempersembahkan gelar Piala FA.
Setelah mendapatkan gelar Piala FA dan melepas jabatan Wigan. Martinez langsung mengambil tantangan baru dengan menjadi Pelaih Everton yang menggantikan David Moyes. Saat ini untuk sementara, Everton berada di peringkat ke tujuh klasemen Premier League.
Brendan Rodgers (Liverpool)
Prestasi: -
Pengalaman melatih didapatnya saat menjadi bawahan dari Pelatih Chelsea pada tahun 2004 yaitu Jose Mourinho. Setelah berguru dengan pria asal Portugal tersebut, Rodgers pun memutuskan untuk mengambil pelatih klub-klub kecil terlebih dahulu.
Rodgers pertama kali mencuat setelah berhasil membawa Swansea City promosi ke Premier League pada tahun 2010. Setelah cukup sukses bersama Swansea, ia hengkang ke Liverpool. Bersama Rodgers, saat ini Liverpool mampu menembus posisi empat besar dan berpotensi untuk kembali masuk ke Liga Champions.
Frank De Boer (Ajax Amsterdam)
Prestasi:
Ajax Amsterdam
Eredivise Belanda (2010, 2011, 2012)
Berbekal menjalani karir kepelatihannya bersama tim Ajax junior dan Asisten Manajer Timnas Belanda, secara mengejutkan De Boer langsung bertanggung jawab menjadi pelatih utama Ajax menggantikan Martin Jol pada tahun 2010.
Tak lama dengan di bawah kepelatihannya, Ajax kembali menjadi raja di kompetisi Eredivise Belanda dengan menjuarai kompetisi tersebut tiga kali berturut-turut.
Antonio Conte (Juventus)
Prestasi:
Juventus
Serie A (2011 & 2012)
Suppercopa Italia (2012 & 2013)
Conte yang merupakan salah satu legenda Juventus ini kembali ke klub asal Turin tersebut setelah berhasil membawa Siena ke promosi ke Serie A pada tahun 2010.
Di musim pertamanya pun, Juventus langsung meraih gelar Scudetto dan musim berikutnya prestasi tersebut terulangi kembali. Bahkan di musim ini, Juventus berpeluang besar untuk menjuarai Serie A tiga kali berturut-turut.
Diego Simeone (Atletico Madrid)
Prestasi:
Racing & Estudiantes
Argentina Primera Divison (2006 & 2008)
Atletico Madrid
Copa del Rey (2012)
UEFA Europa League (2011)
UEFA Super Cup (2012)
Pelatih asal Argentina ini menjadi buah bibir di La Liga saat ini karena mampu mendobrak dominasi dari dua rakasasa Spanyol Real Madrid dan Barcelona. Musim ini Atletico pun malah berpeluang untuk menjadi juara La Liga di musim ini.
Pada awalnya Simeone mengawali Pelatih di klub Racing, di klub tersebut Simeone malah berhasil membawa pulang gelar Liga Argentina pada tahun 2006. Dan prestasi ini teruilang di tahun 2008, saat Estudiantes juga merasakan tangan dingin dari Diego Simeone.
Jurgen Klopp (Borussia Dortmund)
Prestasi:
Borussia Dortmund
Bundesliga: 2010 & 2011
DFB Pokal: 2011
DFL Supercup: 2013
UCL Runner Up: 2012.
Penampilan Klopp mencuat saat berhasil membawa Mainz promosi ke Bundesliga pada tahun 2008. Setelah prestasi tersebut, Klopp memutuskan untuk menerima pinangan dari Dortmund.
Bersama Klopp, Dortmund mampu menjadi salah satu kekuatan baru di Bundesliga dan Eropa. Pencapaiannya pun tak bisa dipandang remeh, Liga Champions musim lalu, Dortmund mampu mencapai babak final Liga Champions sebelum akhirnya dikalahkan oleh Bayern Munich.
Josep Guardiola (Bayern Munich)
Prestasi:
Barcelona FC
La Liga: 2008, 2009, 2010
Copa del Rey: 2008, 2011
Supercopa de España: 2009, 2010, 2011
UEFA Champions League: 2008, 2010
UEFA Super Cup: 2009, 2011
FIFA Club World Cup: 2009, 2011
Bayern Munich
UEFA Super Cup: 2013
FIFA Club World Cup: 2013
Seperti yang sudah dijelaskan di depan, Berawal dari menjadi Pelatih Barcelona B, secara mengejutkan ia menggantikan posisi dari Frank Rijkaard.
Tidak hanya prestasi yang dihasilkan bagi Barcelona. Metode kepelatihan dan regenerasi pemain yang merupakan ciri khas dari Guardiola merupakan rahasia sukses Barcelona menjadi kampiun di Eropa di tahun-tahun berikutnya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Eropa UEFA 20 Maret 2014 07:12
Inilah Skuat Fiorentina dan Juventus Untuk Leg Kedua 16 Besar UEL
-
Liga Eropa UEFA 20 Maret 2014 04:03
-
Liga Italia 17 Maret 2014 19:16
-
Liga Italia 17 Maret 2014 19:08
-
Liga Italia 17 Maret 2014 18:24
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 26 Maret 2025 01:05
-
Tim Nasional 26 Maret 2025 00:47
-
Tim Nasional 26 Maret 2025 00:42
-
Asia 26 Maret 2025 00:40
-
Tim Nasional 25 Maret 2025 23:52
-
Tim Nasional 25 Maret 2025 23:47
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratis yang Bisa Diboyong Arsenal di Musi...
- 3 Pemain yang Bisa Dikorbankan MU untuk Dapatkan J...
- AC Milan Incar Pelatih Italia, Ini 7 Kandidatnya
- 8 Manajer yang Belum Pernah Dikalahkan Mikel Artet...
- 7 Manajer yang Berhasil Bangkit dari Keterpurukan
- 5 Mantan Bomber Tajam MU yang Jadi Pelatih, Adakah...
- Paul Pogba Comeback: 5 Klub yang Bisa Jadi Pelabuh...