10 Laga Terbaik Serie A 2014/15

10 Laga Terbaik Serie A 2014/15
(c) AFP

Bola.net - Bola.net - Musim kemarin, kasta tertinggi Italia diwarnai sederet kejadian menarik, dari kesuksesan Juventus meraih Scudetto beruntun yang keempat, terdegradasinya Parma, performa menawan dua tim asal Genoa, kiprah mengecewakan duo Milan hingga kehebatan dua wakil ibu kota. Tak ketinggalan, tentu saja laga-laga yang mendapatkan perhatian istimewa.

Berikut adalah 10 laga terbaik dari Serie A musim 2014/15 versi Forza Italian Football.

Pesta gol, thriller, kemenangan dan kekalahan mengejutkan sampai derby panas tersaji di dalamnya.

1 dari 10 halaman

Napoli 2-4 Lazio

" title="Napoli 2-4 Lazio" alt="Napoli 2-4 Lazio" width="688" height="430"/>

Tanggal: 31 Mei 2015
Gol: Parolo 33, Candreva 45, Higuain 55, 64, Onazi 85, Klose 90.

Sebuah pertarungan sengit dengan pertaruhan tiket Liga Champions menjadi sajian penutup Serie A 2014/15. Akhirnya pun dramatis dan memuaskan, tapi bukan untuk publik San Paolo.

Napoli menjamu Lazio di giornata pemungkas. Kemenangan bisa membawa Napoli merebut posisi Lazio di peringkat tiga dan lolos ke babak play-off kualifikasi Liga Champions musim depan. Namun, yang terjadi adalah sebaliknya. Lazio yang keluar sebagai pemenang dengan skor 4-2 dalam pertarungan menegangkan yang diwarnai satu kegagalan penalti oleh kubu tuan rumah dan dua buah kartu merah.

Lazio unggul 2-0 di babak pertama melalui Marco Parolo dan Antonio Candreva. Gonzalo Higuain lalu menipiskan selisih skor di menit 55, kemudian Lazio kehilangan Parolo akibat kartu kuning kedua di menit 62. Dua menit berselang, Higuain mencetak gol kedua dan para tifosi Napoli pun bergemuruh menyambutnya.

Hanya sayang, di menit 70, Napoli juga kehilangan satu pemainnya setelah Faouzi Ghoulam menerima kartu kuning kedua dan diusir keluar arena.

Di menit 76, Napoli mendapatkan peluang emas setelah wasit memberikan hadiah penalti untuk mereka. Namun, secara mengejutkan, eksekusi Higuain melenceng dari sasaran. Dia gagal mendapatkan hat-trick dan Napoli tidak jadi membalikkan keadaaan.

Tidak lama setelahnya, Ogenyi Onazi dan striker veteran Miroslav Klose dimasukkan sebagai pemain pengganti. Itu menjadi awal petaka bagi Napoli.

Onazi mengubah skor jadi 3-2 di menit 85 dan Klose memastikan Lazio menang 4-2 dengan golnya di masa injury time.

Lazio memastikan diri finis peringkat tiga, sedangkan Napoli harus merelakan kesempatan tampil di pentas elit Eropa terbang melayang.

2 dari 10 halaman

Juventus 3-2 AS Roma


juve 3 2 roma HOOFOOT.COM HIGHLIGHTS FULL HD <645x430/i>oleh hoofoot" title="Juventus 3-2 AS Roma" alt="Juventus 3-2 AS Roma" width="688" height="430"/>

Tanggal: 5 Oktober 2014
Gol: Tevez 27 (pen) 45 (pen), Totti 32 (pen), Iturbe 44, Bonucci 86.

Ini adalah laga yang memicu paling banyak perdebatan. Wasit Gianluca Rocchi menjadi 'bintang' utamanya.

Di babak pertama saja, Rocchi memberikan tiga hadiah penalti, yakni dua untuk Juventus dan satu untuk Roma. Ketiganya terbilang kontroversial.

Konteks laga ini termasuk vital, cukup menentukan jalannya perburuan takhta Serie A. Hanya sayang, kontroversi lebih mengemuka daripada sepakbolanya sendiri. La Gazzetta dello Sport saja sampai memasang headline berjudul 'Pertunjukan Horor Rocchi' di halaman depannya.

Meski begitu, ada juga sisi indah di tengah segala kontroversi yang ada, yakni gol Juan Iturbe hasil assist fantastis Gervinho serta gol voli bek Leonardo Bonucci yang menentukan kemenangan Juventus di penghujung laga.
3 dari 10 halaman

Parma 4-5 AC Milan


Parma 4-5 Milan | 2014/2015 | Full Highlights... <645x430/i>oleh dm_5161daa2c5edb" title="Parma 4-5 AC Milan" alt="Parma 4-5 AC Milan" width="688" height="430"/>

14 September 2015
Gol: Bonaventura 25, Cassano 27, Honda 37, Menez 45 (pen), Felipe 51, De Jong 68, Lucarelli 73, Menez 79, De Sciglio 89 (OG).

Laga giornata 2 Ini bisa dibilang sebagai laga paling penuh aksi di Serie A 2014/15. Sembilan gol, satu gol indah, satu gol bunuh diri paling mengejutkan serta dua kartu merah tersaji di dalamnya.

Milan unggul 3-1 di babak pertama. Namun, perlawanan Parma belum tuntas. Felipe lantas memperkecil selisih skor di menit 51. Harapan Parma memuncak setelah Daniele Bonera menerima kartu kuning kedua pada menit 58.

Dalam kondisi kalah jumlah pemain, Milan justru menambah gol lewat Nigel De Jong di menit 68 sebelum kapten Parma Alessandro Lucarelli membawa timnya kembali mengejar. Hanya sayang bagi Parma, mereka juga harus kehilangan satu pemainnya setelah sang pencetak gol Felipe menerima kartu kuning kedua di menit 77.

Dua menit berselang, Jeremy Menez menyarangkan sebuah gol back-heel yang sangat brilian.

Ketika Milan mencoba mengamankan keunggulan, Mattia De Sciglio justru mengirim back pass jarak jauh yang gagal dikuasai oleh Diego Lopez dan bola bersarang di gawangnya sendiri. Own goal itu membuat semangat Parma semakin menyala.

Namun, hingga peluit panjang, skor 5-4 untuk kemenangan Milan tidak berubah.
4 dari 10 halaman

AS Roma 2-2 Lazio


ROM2_all <645x430/i>oleh korabia2" title="AS Roma 2-2 Lazio" alt="AS Roma 2-2 Lazio" width="688" height="430"/>

Tanggal: 11 Januari 2015
Gol: Mauri 25, Felipe Anderson 29, Totti 48, 64.

Para pecinta Serie A harus menunggu lebih lama untuk bisa menyaksikan Derby della Capitale pertama di musim 2014/15. Duel ini digelar setelah pergantian tahun.

Namun, penantian itu tidak berakhir mengecewakan. Kita disuguhi sebuah laga sengit dengan empat gol yang tercipta.

Felipe Anderson, yang melejit sebagai salah satu rising star di Italia, merancang sebuah assist brilian untuk gol pembuka Lazio oleh kapten Stefano Mauri di menit 25. Tak lama berselang, wonderkid Brasil itu ganti mengoyak gawang Morgan De Sanctis untuk memberi Aquile keunggulan dua gol hingga jeda.

Namun, di babak kedua, ganti Roma yang merajalela. Il Capitano Francesco Totti menjadi kunci kebangkitan para serigala.

Dua kali dia mencetak gol untuk memastikan laga berkesudahan imbang 2-2. Selebrasi 'selfie' Totti setelah mencetak gol kedua bahkan pantas menjadi salah satu momen paling diingat dari Serie A 2014/15.

Bagi Totti sendiri, brace itu membuatnya jadi pemegang rekor baru pencetak gol terbanyak di Derby della Capitale dengan 11 golnya.

No Totti, No Party.
5 dari 10 halaman

Torino 2-1 Juventus

" title="Torino 2-1 Juventus" alt="Torino 2-1 Juventus" width="688" height="430"/>

Tanggal: 26 April 2015
Gol: Pirlo 35, Darmian 45, Quagliarella 57.

Selama 20 tahun terakhir, Juventus tak sekali pun terkalahkan dalam Derby della Mole melawan Torino sang rival sekota. Namun, streak tersebut putus di laga ini.

Torino menjadi penguasa Turin setelah sekian lama dan mereka mendapatkannya lewat perjuangan keras dan semangat pantang menyerah.

Andrea Pirlo, yang mencetak gol kemenangan Juventus di penghujung laga pada pertemuan sebelumnya, kembali menjadi mimpi buruk bagi Torino. Sang regista membawa Juventus unggul dengan tendangan bebasnya di menit 35.

Kemenangan di laga ini sejatinya merupakan salah satu skenario bagi Juventus untuk mengunci Scudetto Serie A. Namun, Torino punya skrip yang berbeda.

Matteo Darmian menyamakan kedudukan tepat sebelum jeda. Hanya 12 menit setelah restart, eks striker Juventus Fabio Quagliarella membawa Granata berbalik memimpin dan itu bertahan hingga peluit panjang.

Quagliarella sendiri pantas dinobatkan sebagai man of the match berkat satu gol dan satu assist-nya.
6 dari 10 halaman

Hellas Verona 3-3 Cesena

" title="Hellas Verona 3-3 Cesena" alt="Hellas Verona 3-3 Cesena" width="688" height="430"/>

Tanggal: 4 April 2015
Gol: Toni 3, 63, Gomez 30, Carbonero 70, Brienza 77, Succi 81.

Ini bisa dibilang sebagai comeback paling hebat di Serie A 2014/15.

Luca Toni, yang kemudian menjadi Capocannoniere tertua dalam sejarah Serie A, mencetak dua gol, sedangkan Juanito Gomez menyumbang satu.

Keunggulan 3-0 untuk Verona bertahan hingga menit 69 dan mereka sepertinya sudah menatap kemenangan. Namun, Cesena yang butuh tambahan poin untuk menghindari degradasi, tak kehilangan semangat juang.

Cesena berharap keajaiban untuk coba setidaknya menyamakan kedudukan, dan itulah yang mereka dapatkan.

Carlos Carbonero memecah kebuntuan sekaligus membuka jalan untuk comeback Cesena. Disusul gol tendangan bebas Franco Brienza dan pemain pengganti Davide Succi, Cesena sukses menyamakan kedudukan dengan tiga gol dalam kurun waktu 11 menit.

Cesena sendiri akhirnya terdegradasi, tapi laga ini sudah menunjukkan bahwa mereka terlempar dari kasta tertinggi bukan tanpa perjuangan.
7 dari 10 halaman

Lazio 4-0 Fiorentina


Colossus_20150309_1957_all <645x430/i>oleh korabia2" title="Lazio 4-0 Fiorentina" alt="Lazio 4-0 Fiorentina" width="688" height="430"/>

Tanggal: 9 Maret 2015
Gol: Biglia 6, Candreva 65 (pen), Klose 75, 85.

Ini merupakan hasil terbaik dalam rangkaian delapan kemenangan beruntun Lazio antara 15 Februari hingga 12 April 2015.

Lazio menghancurkan Fiorentina, salah satu rival mereka dalam perburuan zona Eropa di Olimpico.

Fiorentina sejatinya diprediksi bakal memberi perlawanan sengit. Pasalnya, La Viola datang mengusung performa top setelah tak terkalahkan dalam 13 laga kompetitifnya. Namun, mereka justru diratakan empat gol tanpa balas.

Gol Lucas Biglia, penalti Antonio Candreva serta brace Miroslav Klose menjadi penentu kemenangan tuan rumah. Jika bukan berkat Neto yang cemerlang meski kebobolan empat, Fiorentina bahkan mungkin sudah terluka jauh lebih parah.
8 dari 10 halaman

Parma 1-0 Juventus

" title="Parma 1-0 Juventus" alt="Parma 1-0 Juventus" width="688" height="430"/>

Tanggal: 11 April 2015
Gol: Mauri 60.

Laga ini jelas tak masuk dalam kategori laga menarik jika dilihat dari segi jumlah gol yang tercipta. Namun, ini tak diragukan lagi adalah salah satu kejutan terbesar dari Serie A 2014/15.

Musim kemarin, Juventus hanya pernah kalah tiga kali di Serie A. Salah satunya didapat ketika melawat ke kandang Parma, yang notabene telah dinyatakan bangkrut dan saat itu telah terdampar di posisi terbawah.

Para pemain Parma belum sekali pun menerima gaji musim ini, tapi itu tak memengaruhi dedikasi dan semangat juang mereka di atas lapangan. Gol tunggal pemain 18 tahun Argentina Jose Mauri menjadi penentu kemenangan mereka atas sang pemimpin klasemen sementara.

Juventus memang ditunggu partai perempat final Liga Champions melawan AS Monaco. Namun, meski bermain tanpa sejumlah pilar utama, Juventus tak mau menjadikannya alasan kekalahan.

Pelatih Juventus Massimiliano Allegri bahkan memuji penampilan Parma.
9 dari 10 halaman

Inter Milan 1-4 Cagliari


Internazionale 1 4 cagliari hoofoot... <645x430/i>oleh hoofoot" title="Inter Milan 1-4 Cagliari" alt="Inter Milan 1-4 Cagliari" width="688" height="430"/>

Tanggal: 28 September 2015
Gol: Sau 10, Osvaldo 18, Ekdal 29, 34, 44.

Babak pertama di Giuseppe Meazza ibarat sebuah film thriller yang menegangkan.

Finishing Marco Sau di menit 10 menjadi sajian pembuka, tapi Daniel Osvaldo bisa menyamakan kedudukan dengan tap-in delapan menit berselang. Hanya saja, Inter harus kehilangan Yuto Nagatomo (kapten mereka di laga ini) setelah mendapatkan dua kartu kuning.

Kondisi itu dimanfaatkan dengan baik oleh tim tamu dan Albin Ekdal melejit berkat hat-trick yang diukirnya dalam kurun waktu 15 menit.

Inter sebenarnya bahkan nyaris dipermalukan lebih jauh, tapi beruntung sang penalty killer Samir Handanovic mementahkan eksekusi 12 pas Andrea Cossu ketika mereka sudah tertinggal 1-3.

Ini menjadi salah satu hari paling kelam bagi Inter. Bagi Cagliari, ini adalah salah satu pemanis yang tak terlupakan dari musim di mana mereka akhirnya terdegradasi ke kasta kedua.
10 dari 10 halaman

Fiorentina 4-3 Palermo

" title="Fiorentina 4-3 Palermo" alt="Fiorentina 4-3 Palermo" width="688" height="430"/>

Tanggal: 11 Januari 2015
Gol: Pasqual 20, Basanta 51, Quaison 59, 61, Cuadrado 64, Joaquin 74, Belotti 81 (pen).

Fiorentina turun di laga ini dengan performa negatif setelah ditekuk tim papan bawah Parma. Di lain pihak, Palermo sedang on-fire dengan rekor klub sembilan laga beruntun tanpa kekalahan.

Manuel Pasqual memberi Fiorentina keunggulan tipis di babak pertama. Setelah jeda, Artemio Franchi seolah menjadi medan perang.

Jose Maria Basanta sempat menggandakan keunggulan Fiorentina dan pasukan Vincenzo Montella sepertinya bakal menang mudah. Namun, masuknya Robin Quaison mengubah jalannya laga. Pemain pengganti Palermo itu mencetak dua gol hanya dalam tiga menit dan mengubah skor jadi imbang 2-2.

Juan Cuadrado kemudian mencetak gol ketiga Fiorentina sebelum Joaquin menyarangkan yang keempat. Hanya saja, Palermo belum selesai. Penalti Andrea Belotti di menit-menit akhir memastikan laga berkesudahan dengan selisih tipis.

Tujuh gol tercipta dan Fiorentina sukses mengamankan tiga angka.