10 Kisah Aneh dan Menggagetkan Seputar Wasit

10 Kisah Aneh dan Menggagetkan Seputar Wasit
Perlengkapan wasit

Bola.net - - Seorang wasit adalah sosok yang paling berkuasa di dalam sebuah pertandingan. Meski terlihat simpel, pekerjaan sebagai wasit tidaklah semudah yang dibayangkan. Mereka adalah sosok yang sangat sering dijadikan kambing hitam atas kekalahan sebuah tim.

Namun begitulah realita yang ada, wasit tidak akan pernah bisa keluar dari yang namanya kontroversi. Kisah-kisah tentang wasit berikut ini bahkan penuh kontroversi, unik dan mengagetkan. Seperti apakah kisah-kisahnya? Temukan dalam rangkuman berikut ini.

1 dari 10 halaman

Wasit Ngambek

Wasit Ngambek

Sebuah kejadian yang sangat unik dan lucu terjadi di Inggris. Kejadian tersebut melibatkan wasit bernama Andy Wain yang jadi pengadil pada laga antara Peterborough North End dan Royal Mail AYL. Saat Royal Mail berhasil mencetak gol yang merubah kedudukan menjadi 2-1 untuk keunggulan mereka, kiper North End melakukan protes keras terhadap wasit.

Saking emosinya, Wain langsung menanggalkan baju, melemparkan peluitnya dan meninggalkan lapangan begitu saja.
2 dari 10 halaman

Anggota Sindikat Pengaturan Skor

Anggota Sindikat Pengaturan Skor

Wasit bernama Robert Hoyzer terpaksa harus mendekam di penjara selama 29 bulan akibat terbukti melakukan pengaturan skor di Jerman. Hoyzer mengakui jika dirinya mengeluarkan beberapa keputusan yang menguntungkan Paderborn, sehingga mereka bisa mengalahkan Hamburg di ajang DFB Pokal.

Setelah kubu Hamburg mengajukan keberatan kepada PSSI-nya Jerman, diketahui bahwa Hoyzer merupakan anggota dari sindikat judi yang bermarkas di Kroasia.
3 dari 10 halaman

Lapangan yang Bersimbah Darah

Lapangan yang Bersimbah Darah

Pada tahun 1999 silam, sebuah kejadian brutal terjadi di sebuah pertandingan antara dua klub Afrika Selatan, yakni Hartbeesfontein Wallabies dan Try Agains. Saat itu sang tuan rumah, Hartbeesfontein Wallabies sedang unggul dengan skor 2-0. Pada babak kedua, pemain Try Agains berhasil mencetak gol untuk memperkecil ketertinggalan. Di luar dugaan suporter tim tuan rumah menggila dan masuk ke dalam lapangan.

Di tengah kericuhan tersebut, kapten Wallabies mendatangi wasit Lebogang Petrus Mokgethi dan mengancamnya dengan sebilah pisau. Tak terima dengan perlakuan tersebut, sang wasit entah bagaimana caranya sudah mempersenjatai diri dengan pistol langsung menembak sang pemain.

Setelah diusut, kemarahan pihak tuan rumah diakibatkan oleh efek perjudian. Sang wasit, Petrus Mokgethi sendiri dinyatakan tidak bersalah karena dianggap melakukan usaha perlindungan diri.
4 dari 10 halaman

Kejahatan Terungkap Setelah Mati

Kejahatan Terungkap Setelah Mati

Kejahatan almarhum wasit bernama Emilio Guruceta Muro baru bisa diungkap setelah 10 tahun meninggal dunia. Diketahui bahwa sang wasit menerima bayaran sebesar satu juta Euro untuk memberikan keputusan-keputusan yang menguntungkan Anderlecht, di laga kontra Nottingham Forrest pada tahun 1984. Pada laga tersebut Anderlecht berhasil keluar sebagai pemenang dengan skor akhir 3-0.
5 dari 10 halaman

Wasit Meneror Pemain Dengan Kapak

Wasit Meneror Pemain Dengan Kapak

Inilah kisah yang bisa dijadikan pelajaran bahwa wasit juga punya perasaan dan bisa marah.

Pada sebuah laga yang mempertemukan Romark FC dan Czech Club di Finchley, London Utara, seorang wasit mengamuk hingga membuat para pemain lari tunggang-langgang. Bagaimana tidak, akibat merasa harga dirinya diinjak-injak akibat diejek, sang wasit meninggalkan lapangan dan lantas kembali dengan membawa kapak.

Salah seorang saksi bahkan berkata "Wasit tersebut gila, ia mengayunkan kapaknya seperti Conan The Barbarian."
6 dari 10 halaman

Wasit Mati Syahid

Wasit Mati Syahid

Meski dilakukan oleh wasit, kejadian ini sepertinya layak dijadikan pelajaran bagi para pejabat korup di negeri ini.

Adalah wasit bernama Alvaro Ortega yang menjadi korban pembunuhan sebuah sindikat perjudian asal Amerika Selatan. Usut punya usut, Ortega dibunuh karena menolak suap agar dirinya kemudian memberikan keputusan-keputusan yang menguntungkan America de Cali pada pertandingan melawan Independiente Medellin.
7 dari 10 halaman

Kartu Merah yang Terlambat

Kartu Merah yang Terlambat

Kisah yang satu ini memang sudah sangat terkenal. Pasalnya, momen unik ini terjadi di ajang sebesar Piala Dunia. Adalah wasit Inggris bernama Graham Poll yang memberikan tiga kartu kuning untuk pemain Kroasia, Josip Simunic.

Umumnya, kartu kuning kedua adalah tanda berakhirnya kiprah sang pemain di laga tersebut. Namun karena salah catat, Poll akhirnya melakukan kesalahan memalukan yang bakal ia kenang di sepanjang hidupnya.
8 dari 10 halaman

Wasit Mulia

Wasit Mulia

Wasit bernama Marc Gevaert memutuskan untuk menghentikan pertandingan antara FC Wijtschate dan Vladslo pada menit 85. Alasannya bisa dibilang sangat mulia.

Saat itu kedudukan sudah mencapai 16-0 untuk FC Wijtschate. Margin gol sebanyak itu pastinya sangat mustahil untuk bisa dikejar atau bahkan diungguli, akibatnya pemain Vladslo bermain cenderung kasar akibat frustasi. Takut pemain Wijtschate mendapat cedera yang sebetulnya bisa dihindari, Gevaert pun segera menghentikan pertandingan.

Selepas laga diketahui juru bicara Vladlo mengamuk dan berkata “Siapa bilang kami tak bisa membalikkan keadaan di beberapa menit sisa pertandingan?”.
9 dari 10 halaman

Wasit dan Cinta Satu Malam

Wasit dan Cinta Satu Malam

Tiga wasit asal Lebanon harus merasakan dinginnya tembok penjara setelah mereka mengaku bersalah menerima gratifikasi seks sebagai imbalan untuk pengaturan skor di Singapura.

Pengadilan Singapura menjatuhkan hukuman penjara tiga bulan untuk asisten wasit Ali Eid, 33 tahun dan Abdallah Taleb, 37 tahun. Sementara hukuman untuk wasit Ali Sabbagh, 34 tahun, masih ditangguhkan karena ia dianggap paling bersalah menghasut kedua koleganya.

Ketiganya ditahan karena menerima suap dalam bentuk layanan seks gratis demi persetujuan mengatur laga AFC Cup antara klub Singapura, Tampines Rovers dan East Bengal dari India pada 3 April 2013 lalu.
10 dari 10 halaman

Wasit Mengkartu Merah Diri Sendiri

Wasit Mengkartu Merah Diri Sendiri

Cedera dalam pertandingan memang bisa menimpa siapa saja. Bukan hanya pemain, wasitpun bisa menjadi korban cedera.

Wasit bernama Lee Probert adalah contoh paling nyata. Dalam sebuah perebutan bola, Probert terjebak dalam pertarungan pemain Fulham, Steve Sidwell dan penggawa Wigan, Ben Watson. Tak sempat menghindari, Probert akhirnya jadi korban benturan keras tersebut.

Merasa tidak bisa lagi menjadi pengadil akibat cedera yang didapatnya, Probert lantas mengeluarkan kartu merah dan mengusir dirinya sendiri.