10 Grup Neraka Dalam Sepanjang Sejarah Liga Champions

10 Grup Neraka Dalam Sepanjang Sejarah Liga Champions
Trofi Liga Champions. (c) AP Photo/Jon Super

Bola.net - Drawing Liga Champions untuk musim 2023/2024 akan dilakukan pada Kamis (31/8/2023) malam WIB. Pengundian ini berpeluang menghadirkan grup sulit atau biasa disebut grup neraka.

Sebanyak 32 tim peserta fase grup Liga Champions musim ini sudah ditetapkan. Jumlah tersebut terdiri dari 26 tim yang lolos langsung dan enam sisanya melaju lewat jalur kualifikasi.

32 tim ini dibagi ke dalam empat pot yang kemudian bakal diundi serta disebar ke delapan grup, dengan masing-masing grup berisikan empat tim.

Dalam perjalanan Liga Champions dari tahun ke tahun, ada grup yang berisikan klub-klub raksasa maupun kuda hitam. Dengan demikian, persaingan untuk lolos ke babak selanjutnya sangat ketat.

Berikut ini 10 persaingan dalam fase grup yang pernah terjadi di sepanjang sejarah Liga Champions.

1 dari 10 halaman

1. Goteborg, Barcelona, Manchester United & Galatasary (1994/1995)

1. Goteborg, Barcelona, Manchester United & Galatasary (1994/1995)

Bendera corner dengan logo Manchester United di Old Trafford (c) AP Photo/Rui Vieira

Pada musim 1994/1995, Goteborg mampu membuat kejutan besar. Tim asal Swedia tersebut mampu mengungguli tim raksasa seperti Barcelona dan Manchester United dan Galatasaray.

Goteborg tampil sangat dominan di fase grup. Mereka finis di peringkat pertama dengan sembilan poin setelah menang empat kali, imbang sekali dan kalah sekali.

Barcelona menemani Goteborg lolos ke babak sistem gugur. Sementara Manchester United finis di peringkat ketiga dan Galatasaray menjadi juru kunci.

2 dari 10 halaman

2. Tottenham, Inter Milan, Twente & Werder Bremen (2010/2011)

2. Tottenham, Inter Milan, Twente & Werder Bremen (2010/2011)

Gareth Bale (c) AFP

Musim 2010/2011 menjadi musimnya Gareth Bale di Liga Champions. Bintang asal Wales tersebut mampu menunjukkan performa yang luar biasa saat melawan Inter Milan.

Juara bertahan Inter Milan jelas sangat difavoritkan. Namun Tottenham, dengan bintang-bintang seperti Luka Modric dan Bale, mampu membuat kejutan di kancah Eropa.

Tottenham lolos ke babak 16 besar sebagai juara grup dengan 11 poin dan Inter Milan berada di bawahnya. Sementara Twente dan Werder Bremen masing-masing finis di peringkat ketiga dan keempat.

3 dari 10 halaman

3. Juventus, Galatasaray, Rosenborg & Athletic Bilbao (1998/1999)

3. Juventus, Galatasaray, Rosenborg & Athletic Bilbao (1998/1999)

Allianz Stadium, markas Juventus (c) AP Photo

Grup ini sangat tidak bisa diprediksi. Juventus, yang hanya imbang lima kali dari enam pertandingan grup, secara mengejutkan mampu menjadi sebagai pemimpin grup. Bianconeri memiliki poin yang sama dengan peringkat ke-2 dan ke-3.

Persaingan di grup ini berlangsung sengit. Rosenborg dan Galatasaray sama-sama berada di puncak performa mereka dan mampu memberikan ancaman signifikan bagi tim lain.

Galatasaray finis di urutan kedua dan Rosenborg mengamankan peringkat ketiga. Athletic Bilbao juga tidak bisa dipandang remeh pada grup ini meski berakhir sebagai juru kunci.

4 dari 10 halaman

4. Arsenal, Lokomotiv Moscow, Inter Milan & Dynamo Kyiv (2003/2004)

4. Arsenal, Lokomotiv Moscow, Inter Milan & Dynamo Kyiv (2003/2004)

Thierry Henry (c) AFP

Grup lainnya yang sulit diprediksi adalah Grup B Liga Champions 2003/2004. Arsenal, yang meraih juara Premier League dengan status Invincibles, menghadapi tantangan berat di babak penyisihan grup.

Arsenal harus bersaing dengan Inter Milan dan juga tim underdog seperti Lokomotiv Moscow dan Dynamo Kyiv. Meski sempat dihajar Inter Milan 1-5, The Gunners lolos ke babak berikutnya sebagai pemimpin grup.

Lokomotiv Moscow menjadi tim yang menemani Arsenal melaju ke babak berikutnya. Sementara itu, Inter Milan tersingkir ke Piala UEFA dan Dynamo Kyiv menempati posisi juru kunci.

5 dari 10 halaman

5. Real Madrid, Borussia Monchengladbach, Shakhtar Donetsk & Inter Milan (2020/2021)

5. Real Madrid, Borussia Monchengladbach, Shakhtar Donetsk & Inter Milan (2020/2021)

Bek Inter Milan, Milan Skriniar (kanan), berduel udara dengan pemain Shakhtar Donetsk di matchday 2 Grup D Liga Champions 2021-22 di National Sports Complex Olympiyskiy, Selasa (28/09/2021) malam WIB.

Real Madrid, Borussia Monchengladbach, Shakhtar Donetsk, dan Inter Milan tergabung di grup neraka pada Liga Champions 2020/2021. Nerazzurri yang dilatih Antonio Conte harus puas menjadi juru kunci.

Real Madrid, dengan sejarah panjang di Liga Champions, menghadapi persaingan ketat dari tim seperti Borussia Monchengladbach. Klub Jerman itu memainkan sepak bola yang sangat menyenangkan.

Shakhtar Donetsk juga menjadi tim yang sangat sulit untuk dikalahkan di kandangnya. Namun, Monchengladbach menjadi tim yang menemani Real Madrid lolos ke babak berikutnya.

6 dari 10 halaman

6. Arsenal, Borussia Dortmund, Auxerre & PSV (2002/2003)

6. Arsenal, Borussia Dortmund, Auxerre & PSV (2002/2003)

Arsene Wenger (c) AFP

Arsenal menghadapi grup yang sulit pada Liga Champions 2002/2003. Klub asuhan Arsene Wenger kala itu harus bersaing dengan Borussia Dortmund, Auxerre & PSV Eindhoven.

Borussia Dortmund memiliki talenta-talenta seperti Tomas Rosicky, yang akhirnya berkarir di Arsenal. Sementara Auxerre memiliki pemain-pemain seperti Djibril Cisse yang kemudian memenangkan Liga Champions tiga tahun kemudian bersama Liverpool.

PSV, di bawah bimbingan Guus Hiddink, memiliki perpaduan pemain berpengalaman dan pemain muda. Arsenal dan Borussia Dortmund menjadi dua tim lolos ke babak berikutnya dengan sama-sama mengumpulkan 10 angka.

7 dari 10 halaman

7. Juventus, Newcastle, Dynamo Kyiv & Feyenoord (2002/2003)

7. Juventus, Newcastle, Dynamo Kyiv & Feyenoord (2002/2003)

(c) AP Photo

Newcastle kembali ke Liga Champions musim ini, untuk pertama kalinya dalam dua dekade. Mereka tentu berharap bisa tampil lebih baik daripada perjalanan mereka di musim 2002/2003.

21 tahun yang lalu, Newcastle tergabung satu grup dengan Dynamo Kyiv, Feyenoord dan Juventus. Mereka berhasil melaju ke babak sistem gugur Liga Champions meski menjalani awal yang sulit.

Newcastle menemani pemimpin klasemen Juventus berlaga di babak sistem gugur. Sementara Dynamo Kyiv terlempar ke Piala UEFA dan Feyenoord menjadi juru kunci.

8 dari 10 halaman

8. Liverpool, Atletico Madrid, Porto & AC Milan (2021/2022)

8. Liverpool, Atletico Madrid, Porto & AC Milan (2021/2022)

Skuat Liverpool merayakan gol Roberto Firmino ke gawang FC Porto di matchday 2 Grup B Liga Champions 2021-22 di Estadio Do Dragao, Rabu (29/09/2021) dini hari WIB. (c) AP Photo

Liga Champions musim 2021/2022 memiliki grup neraka. Liverpool, Atletico Madrid, Porto dan AC Milan tergabung dalam satu grup.

Liverpool menunjukkan dominasinya di penyisihan grup Liga Champions musim itu. Tim asuhan Jurgen Klopp menyapu bersih enam kemenangan dan mengoleksi 18 poin.

Atletico Madrid mengakhiri fase grup dengan berada di urutan kedua dan menemani Liverpool ke babak berikutnya. AC Milan gugur sebagai juru kunci karena mungkin lebih fokus mengejar gelar Serie A.

9 dari 10 halaman

9. Barcelona, Tottenham, Inter Milan & PSV - (2018/2019)

9. Barcelona, Tottenham, Inter Milan & PSV - (2018/2019)

Lionel Messi (c) AP Photo

Grup ini merupakan ajang pamer kekuatan elite sepak bola Eropa. Barcelona yang diperkuat Lionel Messi harus bersaing dengan Tottenham, Inter Milan dan juga PSV Eindhoven.

Tottenham dan Barcelona akhirnya lolos ke babak berikutnya. Bahkan Spurs mencapai final kompetisi top Eropa untuk pertama kalinya dalam sejarah klub.

Sayangnya, Tottenham gagal menjadi juara. Tim asuhan Mauricio Pochettino tersebut harus mengakui keunggulan Liverpool di partai puncak.

10 dari 10 halaman

10. Borussia Dortmund, Real Madrid, Manchester City & Ajax (2012/2013)

10. Borussia Dortmund, Real Madrid, Manchester City & Ajax (2012/2013)

Robert Lewandowski (c) AFP

Inilah grup yang cukup seru dalam sejarah Liga Champions. Bahkan Manchester City yang memiliki bintang-bintang seperti Sergio Aguero dan David Silva tak mampu berbuat banyak.

Manchester City finis sebagai juru kunci. Sementara itu, Borussia Dortmund tampil luar biasa dengan menjadi juara grup dan mengungguli Real Madrid.

Ajax mengakhiri babak penyisihan grup dengan berada di peringkat ketiga. Mereka tetap tampil di kompetisi Eropa dengan berlaga di Liga Europa.

Sumber: Give Me Sport