Tidak Selalu Happy Ending, Begini Nasib Pemain Top yang CLBK dengan Mantan Klubnya

Tidak Selalu Happy Ending, Begini Nasib Pemain Top yang CLBK dengan Mantan Klubnya
Reaksi Cristiano Ronaldo ketika membela Manchester United pada 15 April 2009 melawan Porto di leg kedua perempat final Liga Champions 2009. (c) AP Photo

Bola.net - Baru-baru ini, nama Cristiano Ronaldo membuat geger penggemar sepak bola dunia. Bukan karena prestasi, melainkan keputusannya untuk kembali bermain bersama Manchester United.

Ronaldo yang tiga tahun terakhir membela Juventus memutuskan untuk cabut di musim panas ini. Ia sudah tidak nyaman bermain di skuat si Nyonya Tua dan minta dijual ke Allegri.

Pada awalnya rumor yang beredar mengatakan bahwa Ronaldo akan bergabung dengan Manchester City. Namun di detik-detik terakhir, Manchester United berhasil membajak transfer tersebut.

Para fans MU bersorak gembira atas keberhasilan transfer ini. Maklum, Ronaldo adalah salah satu pemain terbaik dunia dalam satu dekade terakhir, dan mereka berharap kepulangan Ronaldo bisa membantu MU kembali menjadi juara.

Namun pada kenyataannya, tidak semua pemain yang CLBK dengan mantan klubnya berakhir bahagia. Ada beberapa pemain yang justru hanya jadi beban bagi timnya alih-alih berkontribusi bagi timnya tersebut. Yuk intip kisah pemain-pemain top yang CLBK dengan mantan timnya di bawah ini.

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.

1 dari 11 halaman

Fernando Torres

Fernando Torres

Fernando Torres (c) AFP

Striker yang pernah menjuarai Piala Dunia dan Liga Champions tersebut, ternyata pernah balikan bersama mantan timnya, yakni Atletico Madrid. Pemain yang memiliki julukan El Nino tersebut merupakan produk dari Atletico yang diketahui sudah membela Atletico sejak umur 11 tahun.

Sang penyelamat Chelsea untuk lolos final Liga Champions tersebut, pernah mengalami perpindahan di berbagai tim sebelum kembali membela Atletico kembali pada 2015 hingga 2018 silam.

Periode keduanya di Atletico sendiri selama tidak terlalu buruk, ia berhasil membantu timnya menjuarai Liga Eropa musim 2017/18, dan mengantarkan Atletico kembali menantang Real Madrid pada final Liga Champions, 2016 silam. Saat itu selama tiga musim, ia membukukan 36 gol di seluruh kompetisi bersama Atletico saat itu.

2 dari 11 halaman

Didier Drogba

Didier Drogba

Didier Drogba (c) AFP

Di mata fans Chelsea, Didier Drogba adalah striker terhebat klub sepanjang masa. Bagaimana tidak? Sejak bergabung dengan Chelsea di tahun 2004, ia menjadi sosok andalan di lini serang The Blues.

Tidak hanya sekedar menjadi mesin gol, Drogba juga mempersembahkan banyak trofi juara bagi Chelsea. Salah satu trofi terbesar yang pernah diberikan Drogba kepada Chelsea adalah trofi Liga Champions di tahun 2012, di mana trofi itu adalah trofi UCL pertama Chelsea sepanjang sejarah.

Usai menjuarai UCL bersama Chelsea, Drogba memutuskan hengkang ke Galatasaray. Namun ia hanya bertahan dua musim saja bersama jawara Liga Turki itu sebelum kembali ke Stamford Bridge di tahun 2014.

Dalam kepindahannya ia berhasil mempersembahkan satu gelar liga Inggris bagi Chelsea, sehingga kepulangannya menjadi kenangan yang indah di mata fans Chelsea.

3 dari 11 halaman

Paul Pogba

Paul Pogba

Paul Pogba (c) MUFC Official

Paul Pogba merupakan pemain yang dalam daftar ini justru merupakan pemain yang bahagia saat berbaikan dengan sang mantan. Performanya bersama Juventus yang sangat memuncak saat itu, membuat Manchester United memulangkan dirinya pada 2016 silam dengan mahar 106 juta euro.

Bersama Manchester United, Pogba sudah mencetak 38 gol dan 47 assist dari 208 pertandingan yang ia lakoni bersama Setan Merah. Selain itu ia juga membantu United menjuarai Carabao cup pada 2017 silam.

Saat ini Pogba diisukan ingin pindah ke klub lain, tetapi sampai musim depan ia masih akan berseragam Manchester United sampai kontraknya habis. Kedatangan Ronaldo akan menjadi dampak apakah ia akan bertahan dengan kedatangan dirinya, atau ia tetap akan pergi.

4 dari 11 halaman

Robbie Fowler

Robbie Fowler

Robbie Fowler (c) PA

Nama Robbie Fowler dikenal sebagai salah satu striker terbaik didikan akademi Liverpool. Debut di tim utama The Reds pada tahun 1993, Fowler menjadi mesin gol Liverpool di mana ia mengemas 171 gol dari 330 penampilan.

Di tahun 2001, Fowler memutuskan pergi dari klub masa kecilnya itu. Ia memutuskan pindah ke Leeds United, lalu dua tahun berselang ia membela Manchester City.

Pada tahun 2005, ia memutuskan kembali ke Anfield. Selama dua musim bermain di Liverpool, ia hanya mampu mengemas 12 gol dari 39 laga sebelum ia memutuskan hengkang ke Cardiff City.

5 dari 11 halaman

Nemanja Matic

Nemanja Matic

Nemanja Matic (c) AFP

Nemanja Matic merupakan salah satu gelandang yang memiliki karir yang cukup sukses bersama The Blues. Sebelumnya ia pernah dibeli oleh Chelsea pada 2009 silam dengan mahar 1.75 juta euro dari klub Slovakia VSS Kosice.

Namun ia pernah dipinjamkan dan dipermanenkan oleh Benfica dengan harga 5 juta euro kala itu dan pada 2014 silam, Chelsea memutuskan memboyong kembali dirinya dari Benfica dengan harga 25 juta euro, yang sangat jauh dari angka pertama Chelsea pertama kali membeli dirinya.

Kembalinya dengan Chelsea justru meningkatkan puncak karirnya sebagai pemain, Ia berhasil mempersembahkan dua gelar juara Liga Inggris, dan satu gelar FA Cup saat itu. Kini ia sendiri bermain dengan Manchester United. Bersama United ia tidak memiliki karir yang melejit seperti saat membela Chelsea, Seperti Juan Mata, terkadang dirinya hanya menjadi penghangat bangku cadangan, atau bahkan tidak masuk dalam daftar skuad Ole.

6 dari 11 halaman

Mario Gotze

Mario Gotze

Mario Gotze (c) AFP

Mario Gotze pernah terkenal setelah menjadi trio bersama Marco Reus dan Robert Lewandowski saat itu. Namun, ia justru malah membelot ke tim rival, Bayern Munich selama tiga tahun dan memutuskan kembali pada 2016 silam.

Kembalinya dirinya ke Dortmund bukan merupakan pilihan yang bagus untuk gelandang serang ini. Pasalnya di tahun tersebut, Reus sang kapten beberapa kali mengisi posisi gelandang serang dan second striker yang kala itu menjadi duet Aubameyang.

Jika saja Gotze tidak berencana pindah ke tim rival, kemungkinan besar Reus akan menetap pada posisinya saat itu sebagai sayap kiri dan memberikan posisi gelandang tengah pada pemain yang pernah menjadi penyelamat Jerman pada 2014 silam tersebut.

Karirnya bersama Dortmund sejak kepulangannya tidak berlangsung lama, ia sendiri tidak begitu sering dimainkan dan bahkan beberapa kali dicoret dari nama skuad, saat ini Gotze sedang bermain bersama PSV Eindhoven dan mencoba memperbaiki karirnya.

7 dari 11 halaman

Mats Hummels

Mats Hummels

Mats Hummels kembali bermain untuk Borussia Dortmund pada musim 2019/2020, setelah tiga musim membeli Bayern Munchen. (c) Bundesliga

Bek solid milik Dortmund saat itu juga menjadi pemain yang membelot ke tim rival bersama Robert Lewandowski dan Mario Gotze. Mats Hummels memang merupakan didikan dari tim rivalnya Bayern Munich.

Namun bersama Munich karirnya tidak melejit bersama Dortmund, ia harus bersaing dengan Niklas Sule sebagai bek tengah yang mendampingi Boateng. Ia kemudian diselamatkan oleh Dortmund setelah dibeli dengan harga 30 juta euro.

Mats Hummels saat ini masih aktif bermain bersama Dortmund serta menjadi salah satu kapten dari tim tersebut bersama Reus.

8 dari 11 halaman

Sol Campbell

Sol Campbell

Sol Campbell dan Kolo Toure (c) Getty

Di tahun 2001, Arsenal membuat sebuah kejutan. Mereka berhasil membajak bek tangguh milik seteru abadi mereka, Sol Campbell.

Campbell menjadi sosok yang diandalkan di lini pertahanan Arsenal. Ia membantu The Gunners memenangkan dua gelar EPL, termasuk era 'The Invincibles' di tahun 2004 silam.

Campbell memutuskan cabut ke Portsmouth di tahun 2006 untuk mencari tantangan baru. Namun perjalanan karirnya tidak berjalan mulus, sehingga ia kembali ke Arsenal di tahun 2010. Ia sempat bermain sebanyak 14 kali dan mengemas satu gol sebelum pindah ke Newcastle di tahun 2011.

9 dari 11 halaman

Wayne Rooney

Wayne Rooney

Wayne Rooney (c) AFP

Jika Cristiano mendapatkan kepopulerannya berkat Manchester United, maka Wayne Rooney mengawali kepopulerannya bersama Everton. Legenda Manchester United yang merupakan didikan Everton ini juga pernah merasakan atmosfer kembali dengan mantan klubnya pada 2017 silam.

Ia kembali dengan mencetak 11 gol dan tiga assist dari 40 pertandingan bersama Everton. Ia kemudian memilih bermain pada musim selanjutnya di MLS dengan bergabung ke klub D.C United.

Bermain di MLS membuat karirnya cukup naik dengan mencetak 23 gol dan 13 assist dari 48 pertandingan yang ia lakoni di MLS, saat ini Rooney berstatus sebagai manager dari Derby County, yang bermain pada divisi kedua liga Inggris.

10 dari 11 halaman

Gianluigi Buffon

Gianluigi Buffon

Gianluigi Buffon (c) Parma Calcio 1913

Nama selanjutnya datang dari legenda Juventus dan Italia, Gianluigi Buffon. Buffon mengawali karirnya sebagai pesepakbola bersama dengan Parma. Ia sukses membuat Juventus tertarik dengan dirinya dan memutuskan dibeli dengan harga 52 juta euro pada 2001 silam.

Saat ini Buffon merupakan kiper yang aktif bermain bersama tim lamanya, Parma. Ia direkrut oleh Parma dengan status bebas transfer pada Juli lalu. Sampai saat ini meskipun ia sudah berusia 43 tahun, Buffon tetap diwaspadai sebagai pemain yang cukup baik dalam menghadang lawan - lawannya.

Bersama Parma pada era 90an ia pernah membantu menjuarai Super Cup Italia sebelum akhirnya ia didatangkan oleh Juventus kala itu.

11 dari 11 halaman

Zlatan Ibrahimovic

Zlatan Ibrahimovic

Penyerang AC Milan, Zlatan Ibrahimovic (c) AP Photo

Pemain yang terkenal dengan tendangan akrobatiknya ini, pernah membelot ke berbagai tim rival seperti Inter Milan, AC Milan dan Juventus.

Ibrahimovic saat berseragam AC Milan pada 2010 hingga 2012 silam. Ia menjadi salah satu pemain penting kala itu, sebelum akhirnya memutuskan bergabung dengan PSG pada 2012 silam.

Kembalinya membela Rossoneri justru sangat membantu tim tersebut untuk bersaing di Serie A Italia. Meskipun ia kembali di usianya yang sudah tidak muda musim lalu ia sukses membawa AC Milan menduduki posisi kedua klasemen liga Italia setelah beberapa kali Milan kesulitan bertengger pada posisi lima besar klasemen liga Italia.

(Bola.net/Risditya)