Termasuk Manchester United dan Chapecoense, Ini Lima Tim yang Menjadi Korban Kecelakaan Penerbangan

Termasuk Manchester United dan Chapecoense, Ini Lima Tim yang Menjadi Korban Kecelakaan Penerbangan
Peringatan tragedi kecelakaan pesawat Chapecoense (c) AP Photo

Bola.net - Awan duka bergelayut di kancah sepak bola pada Selasa, 29 November 2016. Hari itu, klub asal Brasil, Chapecoense, mengalami tragedi.

Hampir semua penggawa klub tersebut tewas menyusul kecelakaan pesawat sewaan yang membawa mereka menuju kota Medellin. Pesawat dari maskapai LaMia asal Bolivia yang membawa rombongan klub tersebut menabrak tebing di pegunungan Cerro Gordo dekat La Union, Atioquia, Kolombia.

Chapecoense sendiri rencananya menuju Medellin untuk menghadapi Atletico Nacional, dalam final Coppa Sudamericana. Laga final ini rencananya akan dihelat pada Rabu, 30 November 2016.

Laga final ini pun akhirnya dibatalkan. Atletico Nacional meminta kepada penyelenggara agar gelar juara diserahkan kepada Chapecoense.

Tragedi yang merenggut jiwa 71 orang, termasuk 19 penggawa Chapecoense tersebut bukan satu-satunya tragedi penerbangan yang sempat terjadi kepada klub sepak bola. Ada sejumlah kecelakaan lain yang juga sempat terjadi sebelumnya.

Apa saja tragedi yang sempat terjadi? Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.

1 dari 4 halaman

Timnas Zambia

27 April 1993 merupakan hari yang tak akan dilupakan para pencinta dan pelaku sepak bola Zambia. Saat itulah, 18 penggawa Timnas Zambia tewas akibat kecelakaan pesawat yang mengangkut mereka menuju Senegal.

Pesawat Angkatan Udara Zambia yang membawa rombongan ini jatuh ke laut di wilayah Gabon.

Waktu itu, para penggawa Timnas Zambia sedang dalam perjalanan menuju Senegal untuk melakoni Kualifikasi Piala Dunia 1994.

Berdasar investigasi, kecelakaan ini tak lepas dari kesalahan pilot dalam mengantisipasi kerusakan yang terjadi di mesin kiri pesawat DHC-5 Bufallo tersebut. Alih-alih mematikan mesin kiri yang bermasalah, pilot justru mematikan mesin kanan yang baik-baik saja. Walhasil, pesawat kehilangan daya sama sekali dan langsung terjun bebas ke laut.

2 dari 4 halaman

Alianza Lima Peru

Alianza Lima adalah klub yang juga sempat merasakan duka mendalam akibat menjadi korban kecelakaan penerbangan. Klub asal Peru ini harus kehilangan 16 orang penggawanya pada 8 Desember 1987.

Pada tanggal tersebut, pesawat Fokker 27 milik Angkatan Laut Peru yang membawa rombongan tim ini jatuh di dekat Bandara Callao, di Lima, Peru. Pesawat ini membawa rombongan Alianza pulang setelah bertanding lawan Deportivo Pucallpa.

Angkatan Laut Peru menutup diri dan ogah memberikan keterangan apa pun terkait kecelakaan ini. Mereka pun menghalangi upaya investigasi yang dilakukan pihak-pihak lain.

3 dari 4 halaman

Manchester United

Tragedi Munich 1958 kerap disebut sebagai tragedi aviasi terbesar yang menimpa klub sepak bola. Tragedi ini terjadi di Munich, Jerman, 6 Februari 1958.

Kecelakaan yang menimpa Manchester United ini terjadi pada perjalanan mereka pulang dari lawatan ke kandang Red Star Beograd pada Perempat Final Piala Champion.

Dari Yugoslavia ke Inggris, pesawat BAE Airspeed AS.57 Ambassador yang membawa rombongan Setan Merah mengisi bahan bakar terlebih dahulu di Munich.

Setelah dua kali gagal lepas landas, pesawat mengalami celaka pada kesempatan ketiga. Gagal mencapai ketinggian ideal, pesawat kehilangan kendali, menukik dan jatuh di dekat landasan pacu.

Akibat kecelakaan ini, Manchester United harus kehilangan sejumlah pemain mereka. Kapten United, Roger Byrne, dan gelandang andalan mereka Duncan Edwards, termasuk menjadi korban jiwa dalam insiden ini.

United sendiri akhirnya bisa bangkit dari tragedi ini. Sepuluh tahun berselang, dipimpin salah seorang penyintas tragedi tersebut, Sir Matt Busby, Setan Merah sukses memenangi Piala Champion.

4 dari 4 halaman

Torino

Jika United berhasil bangkit dari tragedi yang menimpa mereka, tak demikian halnya dengan Torino. Klub satu kota Juventus ini tak pernah kembali ke masa kejayaan mereka usai mengalami tragedi Superga, yang terjadi pada 4 Mei 1949.

Sebelum tragedi ini, Torino merupakan klub papan atas Liga Italia. Saking hebatnya, klub ini dijuluki Il Grande Torino.

Kejadian naas ini terjadi pada perjalanan pulang rombongan Torino dari lawatan mereka ke Lisbon, Portugal. Mereka melawat ke Portugal dalam rangka beruji coba dengan Benfica.

Ketika hendak mendarat, pilot Pierluigi Meroni mengabarkan bahwa mereka menghadapi cuaca buruk dan jarak pandang terbatas. Sekitar 20 menit dari kontak tersebut, pesawat hilang kontak. Pesawat ternyata jatuh setalah sayap kiri belakang mereka menabrak bagian belakang gereja yang berada di puncak bukit Superga.

Akibat kecelakaan ini, seluruh penumpang pesawat dan kru tewas.

Tak hanya Torino yang berduka akibat meninggalnya sejumlah penggawa Torino ini. Timnas Italia pun menyesap duka yang sama. Pasalnya, tujuh dari penggawa Torino yang menjadi korban Tragedi Superga ini merupakan tulang punggung Timnas Italia. Salah satu dari tujuh penggawa ini adalah Valentino Mazzola.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)