
Bola.net - Kegemilangan Angel Di Maria bersama PSG mungkin membuat fans Manchester United bertanya-tanya: Mengapa dulu bisa gagal total ya?
Senin (24/8/2020) dini hari WIB tadi, Di Maria sudah mencoba bermain sebaik mungkin untuk membantu PSG menghadapi Bayern Munchen di final Liga Champions. Pada akkhirnya PSG takluk 0-1 dan harus gigit jari menyaksikan trofi impian mereka tak terjangkau di depan mata.
Meski begitu, permainan Di Maria sebenarnya terbilang apik. Dia jadi salah satu inisiator serangan, bekerja sama dengan pemain-pemain top sekelas Neymar dan Kylian Mbappe.
Advertisement
Di Maria bergabung dengan PSG pada tahun 2015 lalu, meninggalkan MU dengan kenangan buruk. Sejak saat itu dia terus tampil apik, tidak seperti performa buruknya saat masih berkostum Setan Merah.
Pertanyaannya, mengapa performa Di Maria begitu kontras? Apa yang terjadi? Scroll ke bawah ya, Bolaneters!
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Di Maria sang peladen
Kontras performa Di Maria ini pun memancing komentar mantan pemain MU, Rio Ferdinand. Menurutnya, kegagalan Di Maria di MU bukan sepenuhnya kesalahannya, juga bukan sepenuhnya kesalahan MU.
Lewat pengamatannya, Ferdinand tahu bahwa Di Maria adalah pemain dengan gaya bermain khas, yang ada di lapangan untuk jadi peladen.
"Dia membawa elemen partner. Saya kira selalu ada pemain yang ingin jadi bintang utama, ingin jadi pemain utama," buka Ferdinand kepada BT Sport.
"Namun, saya kira dia lebih senang bermain sebagai peladen, menjadi partner para bintang. Dia pernah melakukannya di Real Madrid bersama Ronaldo, di Argentina bersama Messi, dan sekarang di PSG bersama Mbappe dan Neymar."
Gagal di MU
Singkatnya, Di Maria terbiasa jadi partner pemain bintang dalam tim, dia tidak terbiasa jadi bintang utama. Masalahnya, dahulu MU pernah memintanya jadi bintang utama tersebut.
"Lihat saja statistik itu, dia mencetak assists terbanyak sejak tahun 2-15 lalu, saya kira dia hanya kalah dari Messi di antara lima liga top Eropa. Itu membuktikan dia pemain fantastis," lanjut Ferdinand.
"Sayangnya dia gagal di MU, dan saya kira saat itu dia diminta jadi sumber kreativitas utama, diminta jadi pemain utama, dan itu tidak cocok untuknya," tutupnya.
Sumber: BT Sport
Baca ini juga ya!
- Gemilang di Final, Ini Sederet Angka yang Buktikan Thiago Sempurna untuk Liverpool
- Rusuh, Paris Membara Usai PSG Kalah di Final Liga Champions
- Manuel Neuer, Kapten Treble Bayern Munchen
- Top Skor Liga Champions: Lewandowski Masih Tertinggal Jauh dari Cristiano Ronaldo
- Tuh Kan! PSG Gagal Juara, Kutukan Mantan Pemain Real Madrid Terbukti dan Berlanjut
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Champions 23 Agustus 2020 22:55
Deco: Lewandowski Memang Hebat, tapi Neymar Selevel dengan Messi dan Ronaldo
-
Liga Champions 23 Agustus 2020 22:00
Jadwal Live Streaming Final Liga Champions PSG vs Bayern Munchen di Vidio.com
-
Liga Champions 23 Agustus 2020 20:51
-
Liga Champions 23 Agustus 2020 19:55
-
Liga Champions 23 Agustus 2020 19:19
5 Alasan Bayern Munchen Bakal Pecundangi PSG di Final Liga Champions
LATEST UPDATE
-
Otomotif 21 Maret 2025 17:32
-
Bola Indonesia 21 Maret 2025 16:47
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 16:39
-
Liga Inggris 21 Maret 2025 16:30
-
Otomotif 21 Maret 2025 16:27
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 16:23
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...