Tak Ada Pemain Liverpool yang Menyemangati Karius, Hanya Gareth Bale

Tak Ada Pemain Liverpool yang Menyemangati Karius, Hanya Gareth Bale
Loris Karius. (c) AFP

Bola.net - - Legenda Liverpool, Mark Lawrenson merasa tidak senang dengan sikap pemain Liverpool lainnya yang mengabaikan Loris Karius seusai laga final Liga Champions kontra Real Madrid (1-3) akhir pekan lalu. Menurutnya hal itu menambah luka Karius.

Betapa tidak, Karius membuat dua blunder fatal yang berujung pada gol pertama dan ketiga Madrid. Kiper muda berdarah Jerman ini membuat kesalahan antisipasi yang langsung dihukum oleh Karim Benzema dan Gareth Bale.

Gareth Bale mencoba menenangkan Loris Karius.Gareth Bale mencoba menenangkan Loris Karius.

Nahasnya, begitu peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan ditiup, tidak terlihat pemain Liverpool lainnya yang menenangkan Karius yang kala itu tertunduk lesu di muka gawangnya.

Justru beberapa pemain Madrid, termasuk Bale yang mendekati Karius, memeluk dan menenangkan pesepak bola berusia 24 tahun itu. Hal inilah yang membuat Lawrenson berang.

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.

1 dari 2 halaman


Justru Pemain Madrid yang Menenangkan

"Apa yang tidak saya mengerti adalah ketika pertandingan selesai, tidak ada pemain Liverpool mendekatinya. Dia membutuhkan salah satu rekan setimnya untuk memberikan pelukan," ujar Lawrenson di tribalfootball.

"Saya berpikir, 'berikan dia pelukan, bantu dia'. Rasanya menyakitkan melihat Karius di akhir laga."

"Orang pertama dari Liverpool yang mendekatinya adalah staf pelatih dan saat itu dua atau tiga pemain Real Madrid sudah menenangkan dia," sambungnya.
2 dari 2 halaman


Kesalahan Pemain Senior

Lebih lanjut, Lawrenson menilai bahwa seharusnya hal itu adalah salah satu tugas pemain senior di Liverpool. Yakni untuk merangkul rekan setimnya yang sedang terpuruk.

"Pada saat itu, khususnya salah satu pemain senior, harusnya mendekati dia. Bisakah anda bayangkan bagaimana perasaan dia?"

"Seseorang seharusnya berkata kepadanya: 'Apa pun yang terjadi sudah terjadi, ayolah, anda salah satu dari kami'."

"Menurut saya itu sedikit aneh tapi saya duga setiap pemain sedang berurusan dengan emosinya sendiri." [initial]