
Bola.net - Sepak bola Eropa level klub sedang berhenti sejenak. Setelah menjalani semusim yang berat dan intens, klub-klub Eropa boleh mengambil napas untuk mengevaluasi skuad dan mencoba mendatangkan pemain-pemain yang tepat guna memperkuat tim.
Ya, saat ini bursa transfer musim panas sedang berlangsung. Sudah dimulai beberapa pekan lalu, dan bakal berjalan beberapa pekan ke depan. Batas waktunya tergantung letak geografis masing-masing negara. Di Inggris misalnya, punya tenggat pelaporan transfer yang berbeda dengan Spanyol.
Selalu, pada momen bursa transfer seperti ini, istilah 'FFP' paling sering didengar pecinta sepak bola Eropa.
Advertisement
Di Eropa, setiap liga bernaung di bawah komando UEFA sebagai badan tertinggi sepak bola. UEFA menentukan beberapa peraturan umum yang wajib dipenuhi setiap klub, mulai dari Barcelona sampai Nottingham Forrest, semuanya sama di mata hukum.
Salah satu peraturan UEFA yang mengubah wajah sepak bola dunia adalah Financial Fair Play atau yang lebih akrab dikenal FFP. Peraturan ini lahir di era Michael Platini yang menginginkan sepak bola lebih adil.
Sebelumnya, beberapa tahun silam, klub-klub raksasa seperti Real Madrid, Manchester United, dan Barcelona tampak tidak terjangkau oleh yang lain. Mereka bisa membeli pemain mana pun yang mereka mau, dengan harga berapa pun, semahal apa pun.
FFP diciptakan untuk mencegah transfer-transfer liar itu, demi sepak bola yang lebih adil. Mengutip BBC, berikut penjelasan FFP secara lengkap:
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
1. FFP sebenarnya apa sih?
FFP dikenalkan oleh UEFA, dengan maksud mencegah klub-klub yang berada di bawah naungan mereka untuk mengeluarkan uang leih besar daripada pendapatan mereka. Michael Platini menyebutnya dengan istilah 'financial doping' dalam sepak bola.
Platini percaya pembelian besar-besaran oleh beberapa klub bakal mengacaukan keindahan sepak bola dan dia merasa besar utang klub sebenarnya tak mampu dilunasi.
2. Apa yang perlu dilakukan klub untuk memenuhi FFP?
UEFA pertama kali menerapkan FFP pada bulan April berdasarkan laporan keuangan klub di musim 2011/12 dan 2012/13.
Klub hanya boleh mengeluarkan plus 5 juta euro dari total pendapatan mereka di setiap periode penilaian. Biar begitu, pada periode monitoring ini, total kerugian sebesar 45 juta euro masih diperbolehkan asalkan klub berada di bawah pemilik yang mampu menambal kerugian.
Mulai saat ini, penilaian FFP tersebut bakal dilakukan setiap tiga tahun sekali. Pada musim 2014/15 lalu, kerugian masih dibatasi di angka 45 juta euro. Di musim 2015/16, UEFA menghitung tiga musim sebelumnya, tetapi batas rugi menurun jadi 30 juta euro.
Pola ini diulangi pada musim 2016/17 dan 2017/18, dan beberapa tahun ke depan batas rugi akan kembali diperkecil.
3. Apa saja yang dinaungi FFP?
Klub harus mencapai keseimbangan pengeluaran dalam bidang sepak bola - transfer dan beban gaji - dengan pendapatan televisi dan tiket, juga keuntungan yang didapat dari departemen komersial.
Uang yang dikeluarkan untuk mengembangkan stadion, fasilitas latihan, perkembangan usia muda, atau komunitas tidak termasuk dalam ranah FFP.
4. Siapa yang mengawasi?
Peraturan tanpa pengawas tak ada guna. Sebab itu, UEFA membentuk badan bernama Club Financial Control Body (CFCB) yang bertugas mengawasi Club Licensing System dan Financial Fair Play Regulations.
5. Sanksi apa saja yang bisa diterima klub pelanggar?
"Bom atomnya adalah larangan bermain di kompetisi Eropa," ujar Jean-Luc Dehaene, direktur pertama dan pimpinan investigator CFCB, pada 2011 lalu.
CFCB dapat membantu klub dengan menawarkan langkah untuk menemukan kesepakatan penyelesaian masalah, dengan potensi hukuman termasuk peringatan, denda, memotong uang hadiah, larangan transfer, pengurangan poin, larangan mendaftarkan pemain baru, dan pembatasan jumlah pemain yang bisa didaftarkan untuk kompetisi UEFA.
Contoh teranyar: Chelsea dijatuhi hukuman larangan membeli pemain pada dua bursa transfer karena terbukti melanggar regulasi pembelian pemain usia muda.
Baca Juga:
- Arti Penting Juara Liga Champions Bagi Mental Jurgen Klopp
- Henderson Akan Dikenang Sebagai Salah Satu Legenda Liverpool
- Terlalu Sering Juara Liga Champions, Real Madrid Jadi Lupa La Liga
- King Kenny Yakin Robertson Tak Akan Tinggalkan Liverpool Demi Barcelona
- Eks Mitra Kukar: Bersama Sarri, Juventus Siap Juara Liga Champions
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Champions 10 Juni 2019 22:00
-
Liga Champions 10 Juni 2019 17:54
Henderson Akan Dikenang Sebagai Salah Satu Legenda Liverpool
-
Liga Spanyol 10 Juni 2019 08:30
Terlalu Sering Juara Liga Champions, Real Madrid Jadi Lupa La Liga
-
Liga Italia 10 Juni 2019 01:23
Eks Mitra Kukar: Bersama Sarri, Juventus Siap Juara Liga Champions
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 02:10
-
Liga Spanyol 21 Maret 2025 01:47
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 01:42
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 01:35
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 01:25
-
Liga Spanyol 21 Maret 2025 01:18
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...