
Bola.net - Gelandang Atletico Madrid Saul Niguez mengungkapkan bahwa Liverpool tumbang karena keagresifan mereka sendiri, yang akhirnya menciptakan celah di lini belakang.
Liverpool berjumpa Atletico di babak 16 besar Liga Champions. Di leg pertama di Wanda Metropolitano, Los Rojiblancos berhasil menang 1-0.
Di leg kedua di Anfield, Liverpool bertekad menggilas Atletico, seperti yang mereka lakukan pada Barcelona pada musim sebelumnya. Pasukan Jurgen Klopp pada tampil agresif dan mendominasi penguasaan bola dan jalannya laga.
Advertisement
Liverpool akhirnya bisa mencetak gol pertama via Georginio Wijnaldum. Karena agregat sama kuat 1-1. laga dilanjutkan ke babak tambahan.
Roberto Firmino kemudian berhasil membuat Liverpool unggul pada menit ke-94. Namun Marcos Llorente, yang masuk sebagai pemain pengganti, berhasil mencetak satu gol balasan pada menit ke-97.
Liverpool makin bernafsu untuk menuntaskan laga dan bermain lebih agresif. Sayangnya mereka malah kebobolan lagi melalui gol kedua Llorente dan Alvaro Morata.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Celah di Belakang
Saul Niguez mengakui bahwa Atletico Madrid tampil tertekan di pertandingan tersebut. Ia juga mengatakan Liverpool pasti akan bisa mencetak banyak gol jika bukan karena kesigapan Jan Oblak.
Akan tetapi, Atletico kemudian bisa menang karena mereka bisa dengan jeli memanfaatkan agresivitas Liverpool. Mereka mampu mengidentifikasi celah di lini belakang yang rentan untuk dihajar dengan serangan balik.
"Memang benar mereka memiliki banyak peluang dan Jan luar biasa seperti biasanya, dan memang benar bahwa pada awalnya kami tidak memiliki peluang sebanyak yang kami inginkan," ujar Saul pada situs resmi Atletico.
“Tetapi ketika mereka mencetak gol pertama mereka, kami melihat bahwa mereka benar-benar mendatangi kami dan meninggalkan ruang di belakang, yang bisa kami serang," terangnya.
Kontribusi Llorente dan Morata
Di laga tersebut, Diego Simeone memainkan Diego Costa dan Joao Felix sebagai starter. Mereka kemudian digantikan oleh Marcos Llorente dan Alvaro Morata.
Pergantian ini terbukti jitu karena mereka sama-sama mencetak gol. Saul Niguez pun puas dengan kontribusi yang diberikan oleh keduanya, serta memuji kedalaman skuatnya.
“Marcos Llorente, pahlawan hari itu bersama Jan, datang dengan kaki segar dan mampu membantu Morata, yang juga segar, dan seluruh tim. Kami membutuhkan mereka untuk melukai Liverpool saat serangan balik," ujarnya.
“Saya pikir itu berbicara banyak tentang tim, karena bukan hanya para starter yang membuat perbedaan, itu juga para pemain yang datang dari bangku cadangan," ujarnya.
"Kami memikirkan grup, bukan tentang diri kami sendiri, yang mungkin membedakan kami," pungkas Saul.
(atleticomadrid.com)
Baca Juga:
- Momen Nostalgia: Mengenang Perjalanan Real Madrid Meraih 'La Decima' di Liga Champions
- Meski Sulit, Thomas Partey Ngotot Pindah ke Arsenal
- Di Mata Saul, Liverpool Bukan Lawan Paling Berat yang Pernah Dihadapi Atletico Madrid
- 5 Fakta Unik Antoine Griezmann: Tentang Pavel Nedved hingga Timnas Portugal
- Arsenal Batal, Thomas Partey ditawarkan ke Liverpool
- Menebak Langkah Edinson Cavani: Tolak MU, Atletico, dan Inter Milan untuk Bertahan di PSG?
- Kala Nama Klub-klub Rival Sekota di Eropa Digabungkan, Garing Atau Kocak Nih?
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 12 Mei 2020 16:44
-
Piala Dunia 12 Mei 2020 15:58
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 19:19
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 19:08
-
Otomotif 20 Maret 2025 18:59
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 18:41
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 18:40
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 18:38
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...