
Bola.net - Maurizio Sarri menegaskan bahwa target utama Juventus pada musim ini adalah memenangkan Serie A dan juga Liga Champions. Hanya saja untuk yang terakhir, eks nahkoda Chelsea tersebut sedikit ragu bisa menjuarainya.
Perlu diketahui bahwa Juventus sudah tidak pernah lagi menjuarai ajang bergengsi Eropa tersebut sejak musim 1995/1996 silam. Namun bukan berarti mereka tidak pernah lagi mencapai babak final selepas itu.
Faktanya, Juventus berhasil mencapai final dan berakhir menjadi runner-up sebanyak lima kali. Dua di antaranya dicapai saat klub berjuluk Bianconeri itu masih diasuh oleh pelatih sebelumnya, Massimiliano Allegri.
Advertisement
Beban itu kini pindah ke pundak Sarri. Untungnya Juventus masih bisa berjalan di ajang Liga Champions musim ini. Kini, mereka sudah mencapai babak 16 besar dan akan bertemu Olympique Lyon hari Kamis (27/2/2020) mendatang.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Pesimis di Liga Champions
Fans Juventus sangat berharap kalau tim kesayangannya bisa mengakhiri kutukannya di ajang tersebut. Atau, mungkin, lebih tepatnya mereka sudah mengharapkan hal itu sejak dikalahkan AC Milan pada final musim 2002/03.
Namun pada akhirnya keberuntungan sangatlah dibutuhkan bagi setiap tim yang ingin memenangkan Liga Champions. Itulah mengapa Sarri tidak berani memasang harapan besar kendati mengusung target setinggi mungkin.
"Target kami haruslah Scudetto dan Liga Champions adalah sebuah mimpi. Dalam hidup, terkadang baik untuk mengejar mimpi dan melewatkan target anda," ujar Sarri kepada Sky Sport Italia.
"Masalahnya dengan turnamen itu adalah hanya ada sedikit pertandingan di fase gugur dan setiap laganya bisa menjadi penentuan," lanjutnya.
Butuh Keberuntungan yang Besar
Sarri pun sadar betul kalau dibutuhkan keberuntungan yang tinggi untuk bisa memenangkan Liga Champions. Bahkan tim dengan skuat terbaik pun, kalau tidak beruntung, belum tentu bisa keluar sebagai juaranya.
"Ini adalah kompetisi yang berada dalam jangkauan 10-12 tim, jadi siapapun yang menjuarainya pada akhirnya bukan hanya menjadi terbaik, tapi juga yang paling beruntung," tambahnya.
"Musim lalu Chelsea bermain di Liga Europa dengan 13 kali kemenangan dan dua imbang, namun kami nyaris tersingkir pada satu babak dan harus lolos melalui adu penalti. Jadi kami memilih untuk tidak menang, kendati tak terkalahkan dan memenangkan 13 pertandingan," pungkasnya.
(Football Italia)
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 22 Februari 2020 22:58
-
Liga Italia 22 Februari 2020 11:56
-
Liga Italia 22 Februari 2020 07:22
Jangan Khawatir, Chiellini Pasti Perpanjang Kontrak di Juventus
-
Liga Italia 22 Februari 2020 06:11
Allegri: Cristiano Ronaldo Sudah Punya Segalanya, Tapi Tetap Lapar Prestasi
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 06:43
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 06:40
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 06:27
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 05:57
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 05:50
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 05:23
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...