Runner Up Tak Ada Artinya Untuk Liverpool

Runner Up Tak Ada Artinya Untuk Liverpool
Jurgen Klopp (c) AFP

Bola.net - - Liverpool hanya berhasil menjadi runner up Liga Champions musim ini setelah takluk 1-3 dari Real Madrid di partai final akhir pekan lalu. Perjalanan Liverpool yang fantastis musim ini kembali gagal diakhiri dengan trofi yang mereka dambakan.

Memang benar bahwa mereka sudah tampil sangat baik dan melampaui ekspektasi banyak pihak. Tapi posisi dua tetaplah tidak akan diingat, sebab bagaimanapun yang diingat sejarah adalah sang juara.

Menukil fourfourtwo, bek Liverpool, Andy Robertson menyebutkan bagaimana dia menyesali kegagalan tersebut. Dia yang dinilai tampil baik di laga itu bahkan rela menukarnya dengan permainan buruk asalkan Liverpool juara.

Menurutnya skuat Liverpool pada pertandingan itu gagal memenuhi standar penampilan yang biasanya mereka mainkan. Sebab bagaimanapun peluang kedua tim adalah 50:50

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.

1 dari 2 halaman


Memilih Tampil Buruk

Banyak pihak yang memuji penampilan Robertson di laga itu, khususnya saat dia menggagalkan peluang Cristiano Ronaldo yang hanya tinggal berhadapan dengan kiper.

Walau demikian, Robertson menilai posisi dua tiada artinya dan sama saja dengan gugur sejak fase grup. Sebab yang terpenting tetaplah trofi, bukan soal bermain baik atau buruk.

"Memang merupakan sebuah pencapaian karena berhasil mencapai final tapi terbaik kedua sama saja dengan terakhir menurut kamus saya. Itulah saya," tegasnya.

"Saya lebih memilih bermain buruk dan kami menang. Saya lebih suka jika 10 pemain lain bermain sangat baik dan saya tidak tapi kami pulang ke rumah bersama trofi."
2 dari 2 halaman

(c) AFP Kekecewaan

Lebih lanjut, Robertson jujur menyebut bahwa seluruh skuat Liverpool sangat kecewa dengan kegagalan itu. Sebab timnya sudah melewati perjalanan yang menakjubkan sampai di final tapi gagal menunjukkan penampilan terbaik.

"Ada banyak rasa hancur di ruang ganti. Kami semua sangat kecewa. Kami sudah melewati perjalanan bagus tapi kami gagal memainkan permainan terbaik," sambung Robertson.

"Percayalah, seluruh pemain patah hati. Itu adalah peluang 50:50 dan malangnya kami gagal mewujudkannya." [initial]