Profil Singkat Kandidat Peraih Golden Boy Award 2020 (Bagian 1)

Profil Singkat Kandidat Peraih Golden Boy Award 2020 (Bagian 1)
Alphonso Davies (c) Bundesliga

Bola.net - Media top asal Italia, Tuttosport sudah merilis 20 nama pemain muda penuh potensi untuk saling bersaing menyabet gelar penghargaan bergengsi Golden Boy edisi 2020. Penghargaan tersebut diperuntukkan bagi pesepak bola Eropa yang berusia di bawah 21 tahun.

Seperti yang sudah diketahui, bahwa pemenang penghargaan ini didapat dari hasil voting yang dilakukan oleh jurnalis dari media-media yang telah ditentukan.

Nama-nama besar seperti Anthony Martial, Renato Sanches, Kylian Mbappe, Matthijs de Ligt, dan Joao Felix pernah membawa pulang penghargaan Golden Boy dalam lima tahun terakhir.

Di tahun ini pun tak kalah menarik, karena banyak nama-nama baru yang sedang naik daun ikut masuk dalam nominasi tersebut. Lantas, siapa saja mereka?

Simak selengkapnya profil kandidat peraih Golden Boy Award 2020

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.

1 dari 4 halaman

1. Mitchel Bakker (PSG)

1. Mitchel Bakker (PSG)

Pemain anyar PSG, Mitchell Bakker. (c) PSG

Paris Saint-Germain terkenal dengan skuat yang bertabur bintang dan mewah. Namun, ada satu nama pemain muda yang berhasil menarik perhatian orang banyak. Dia adalah bek kiri berusia 20 tahun, Mitchel Bakker.

Sejatinya, Mitchel adalah produk asli akademi Ajax Amsterdam. Namun, pada tahun 2019 ia memutuskan untuk meninggalkan Ajax dan merantau ke Prancis setelah menolak tawaran perpanjangan kontrak dari Ajax.

Keputusan yang dibuat Mitchel tak lepas dari agennya yaitu Mino Raiola. Namun Mitchel sempat diprediksi mampu menembus tim utama PSG, pasalnya posisi bek kiri sudah diisi oleh Juan Bernat dan Layvin Kurzawa.

Berbekal kecepatan serta memiliki kemampuan teknis bagus ketika mengontrol bola, Mitchel perlahan mulai mencuri hati Tuchel. Terbukti di musim ini, pemain berpaspor Belanda tersebut sudah tampil enam kali bersama PSG, empat diantaranya sebagai starting eleven. Selain itu, ia juga sudah membukukan satu assist di Ligue 1 2020/21.

2 dari 4 halaman

2. Eduardo Camavinga (Rennes)

2. Eduardo Camavinga (Rennes)

Gelandang Rennes Eduardo Camavinga. (c) AP Photo

Nama Eduardo Camavinga tentu sudah tidak asing lagi di telinga penggemar sepak bola. Bocah ajaib asal Prancis ini berhasil mencuri perhatian orang banyak setelah performa apiknya bersama Rennes musim lalu.

Camavinga memulai karir sepak bola profesionalnya dengan masuk tim U-19 Rennes terlebih dahulu. Hanya butuh waktu satu tahun, Camavinga langsung promosi ke tim senior Rennes. Menariknya, ia menjalani laga debut di usianya yang baru 16 tahun dan menjadi pemain termuda yang bermain untuk Rennes.

Memiliki kemampuan dribble yang mumpuni, pandai mengatur distribusi bola, dan rajin menyuplai peluang membuat pelatih Rennes, Julian Stephan memberi kepercayaan penuh kepada Camavinga untuk bermain reguler di lini tengah Rennes.

Berkat performanya itu, pemain berusia 17 tahun ini pun dipanggil oleh pelatih timnas Prancis, Didier Deschamps untuk menjadi bagian skuat Les Bleus. Sejauh ini, Camavinga sudah mengantongi dua caps bersama Prancis dan sudah membukukan satu gol.

3 dari 4 halaman

3. Jonathan David (Lille)

3. Jonathan David (Lille)

Bomber Gent, Jonathan David. (c) AP Photo

Kanada bukanlah negara yang populer di kancah sepak bola Internasional. Namun, belakangan ini, tetangga Amerika Serikat tersebut mulai menghasilkan sederet talenta berbakat kelas dunia. Jonathan David menjadi salah satu contoh talenta berbakat yang dimiliki Kanada.

Sejatinya, David adalah seorang gelandang serang dengan daya kreativitas yang tinggi. Namun, kecepatan dan insting golnya yang tajam membuat David terkadang harus di plot sebagai juru gedor utama atau penyerang sayap.

Terbukti musim lalu bersama KAA Gent, David tampil cukup produktif. Ia berhasil membukukan 18 gol dalam 27 penampilan di kasta elite Belgia dan berhasil menyabet gelar top skorer.

Torehan impresifnya itu membuat klub Ligue 1, LOSC Lille rela menggelontorkan dana sebesar 27 juta euro untuk memboyong pemain berusia 20 tahun ini pada bursa transfer musim panas 2020/21.

4 dari 4 halaman

4. Alphonso Davies (Bayern Munchen)

4. Alphonso Davies (Bayern Munchen)

Alphonso Davies (c) Bundesliga

Satu lagi talenta Kanada yang berhasil menjelma sebagai salah satu pesepak bola top Eropa adalah Alphonso Davies. Yap, pemain kelahiran Ghana ini menjadi salah satu pemain kunci Bayern Munchen ketika meraih treble winners musim 2019/20 lalu.

Davies diboyong Munchen dari klub MLS, Vancouver pada tahun 2019 dengan mahar 10 juta euro. Dengan harga yang sangat murah, pemain berusia 19 tahun ini tampil di luar ekspektasi penggemar Munchen.

Terutama ketika dirinya diplot oleh Hansi Flick untuk menggantikan posisi David Alaba yang harus bergeser ke posisi bek tengah. Dengan kecepatan yang ia miliki, Davies mulai menggeser secara permanen bek sayap andalan Munchen tersebut.

Bahkan, Davies sampai mendapat julukan Road Runner oleh rekan setimnya di Munchen berkat kemampuan berlarinya yang mencapai 36,5 kmph. Selain itu, Davies juga mengalami peningkatan nilai pasar yang melejit tajam yang berada di angka 80 juta euro.

Sumber: Transfermarkt

(Bola.net/Hendra Wijaya)