Presiden Atletico Kecam Man City: Taktik Defensif, Dasar Prasejarah!

Presiden Atletico Kecam Man City: Taktik Defensif, Dasar Prasejarah!
Aksi Stefan Savic berduel dengan Phil Foden pada laga leg kedua perempat final Liga Champions 2021/2022 antara Atletico Madrid vs Man City (c) AP Photo

Bola.net - Presiden Atletico Madrid, Enrique Cerezo, menyerang balik Josep Guardiola. Dia menuding bahwa Manchester City juga bermain sangat defensif hanya demi mengalahkan Atletico.

Kamis (14/4/2022), Man City harus menderita selama lebih dari 90 menit untuk menahan imbang Atletico dengan skor 0-0 di Wanda Metropolitano, duel leg kedua perempat final Liga Champions 2021/22.

Sepekan sebelumnya, di Etihad Stadium, Man City hanya bisa menang 1-0 lewat gol tunggal Kevin De Bruyne. Secara agregat, Man City hanya menang 1-0.

Nah, konflik dimulai dari komentar Guardiola yang menuding Atletico menggunakan taktik prasejarah di Etihad, yaitu bermain sangat defensif.

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.

1 dari 2 halaman

Balasan presiden Atletico

Sejak awal duel Man City vs Atletico sudah mencuri perhatian lebih karena kontrasnya gaya main kedua tim. Man City dikenal dengan permainan ofensif dan dominasi bola, Atletico dikenal defensif dan unggul dalam serangan balik.

Meski begitu, komentar Guardiola yang menyebut sepak bola Atletico sebagai prasejarah sepertinya membuat tim Spanyol itu kesal.

"Kami adalah tim dengan status tinggi, jadi siapa pun bisa menyerang kami. Namun, pada akhirnya telah terbukti bahwa setiap tim memiliki prasejarah-nya masing-masing," ujar presiden Atletico, Cerezo.

"Kami memainkan pertandingan apik, main menyerang, Kemarin justru Man City yang memainkan taktik prasejarah, bertahan dan memasang tembok pertahanan di depan gawang mereka."

2 dari 2 halaman

Atletico tidak beruntung

Intinya, Atletico tidak terima dituding sebagai tim dengan taktik prasejarah kalau pada akhirnya Man City juga menerapkan gaya bermain yang tidak jauh berbeda demi lolos ke babak semifinal.

"Semua orang sudah melihatnya. Man City adalah tim yang sangat defensif. Di babak kedua, mereka hanya melepas satu tembakan tepat sasaran," sambung Cerezo.

"Ini membuktikan bahwa setiap tim memiliki taktik prasejarah-nya sendiri. Dalam pertandingan ini, andai sedikit beruntung, kami seharusnya bisa ke semifinal."

"Kami hanya tidak beruntung tidak bisa mencetak gol dan mencapai extra time," tutupnya.

Sumber: Marca