Penundaaan Untungkan Galatasaray?

Penundaaan Untungkan Galatasaray?
Galatasaray selalu bernasib baik usai penundaan. (c) AFP
Bola.net - Laga antara Galatasaray dan Juventus di Istanbul dini hari tadi harus ditunda, setelah sebelumnya laga sempat berjalan selama kurang lebih 31 menit. Namun kondisi cuaca dan badai salju yang menerpa lapangan membuat wasit kemudian memutuskan untuk menunda pertandingan, setelah beberapa saat menunggu.

Menariknya, ini bukan kali pertama Galatasaray mengalami penundaan kala bermain di Eropa melawan klub asal Italia. Bahkan jika dilihat lebih cermat, klub yang kini diasuh oleh Roberto Mancini itu sudah dua kali tak merampungkan laga melawan Juventus di ajang kompetisi antar klub di benua biru.

Ditambah lagi, penundaan terbukti selalu menguntungkan Galata. Tercatat, tim tidak pernah mengalami kekalahan usai mereka melanjutkan laga yang hampir dibatalkan atau urung dimainkan, melawan wakil asal Italia.

Lantas apakah hal serupa bakal terjadi saat mereka melanjutkan laga melawan Juventus dini hari nanti? Well, kita tak akan mengetahuinya hingga menit akhir dari laga yang menentukan nasib kedua klub menuju babak 16 besar tersebut.

Sementara itu, mari kita kembali melongok sejarah penundaan yang dialami oleh Galatasaray di beberapa kesempatan silam. [initial] (bola/rer)

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.

1 dari 3 halaman

25 November 1998

25 November 1998

Laga antara Galatasaray sedianya dilaksanakan pada tanggal 25 November 1999. Namun pemain kedua tim yang sudah siap tempur dipaksa untuk menahan ambisi menjegal satu sama lain di babak kualifikasi grup Liga Champions. Penyebabnya, hubungan antara Italia dan Turki yang sedang memanas akibat kasus yang melibatkan Abdullah Ocalan.

Ocalan dituding sebagai pemimpin gerakan separatis dari kelompok Kurdi dan tengah mencari suaka politis di Italia. Situasi menjadi tegang antara kedua negara tatkala Italia menolak permintaan Turki untuk mengekstradisi Ocallan.

Meski sudah mendapatkan jaminan keamanan dari Perdana Mentri Turki kala itu, Mesut Yilmaz, beberapa pemain Juventus mengaku terancam dan enggan untuk berangkat ke markas Galatasaray guna menjalani laga.

Kapten tim Angelo Di Livio menyebut: 'Kami bisa memutuskan untuk tidak pergi ke Istanbul, kami tidak ingin mengambil resiko untuk nyawa kami."

Hal yang senada juga diungkapkan oleh Zinedine Zidane: "Saya tidak takut untuk menyebut bahwa saya takut dan saya amat tidak yakin untuk pergi ke Turki."

UEFA sendiri akhirnya memutuskan laga ditunda hinga 2 Desember. Kala itu Galata mampu menahan imbang Juventus 1-1.
2 dari 3 halaman

25 November 2003

25 November 2003

Juventus kembali gagal melakoni laga tandang melawan Galatasaray. Kali ini tim berjuluk Il Bianconeri itu bermain menyusul kejadian serangan bom yang terjadi di kota Turki. Laporan menyebutkan bahwa ada cukup banyak korban luka-luka dan meninggal akibat kejadian tersebut.

Pernyataan resmi dari UEFA menyebutkan:

"Kami memutuskan untuk menunda laga di kompetisi UEFA di Turki hingga pekan depan, menilik insiden serius yang terjadi."

"Di dalam beberapa hari, kami akan memantau kondisi keamanan di negara yang bersangkutan. Kami akan terus melakukan kontak dengan klub dan asosiasi sepakbola setempat terkait laga lain yang akan digelar di Turki."


UEFA akhirnya memutuskan laga dimainkan di Dortmund, Jerman, tujuh hari kemudian. Galatasaray akhirnya mampu memenangkan pertandingan dengan skor 2-0.
3 dari 3 halaman

11 September 2011

11 September 2011

Sebenarnya laga ini tidak benar-benar ditunda, namun sempat terancam batal dimainkan. Pasalnya, keputusan resmi dari UEFA baru turun beberapa saat menjelang laga dimulai.

Tepat di 11 September 2011 dua pesawat penumpang menghantam menara WTC di New York dan mengakibatkan banyak korban jiwa. Beberapa jam sesudahnya, Lazio dijadwalkan melakoni laga melawan Galatasaray di Istanbul. Banyak yang menyebut bahwa UEFA seharusnya menunda pertandingan ini demi alasan kemananan.

Namun nampaknya UEFA tidak bisa menemukan korelasi antara kejadian terorisme yang terjadi di Amerika Serikat tersebut dengan laga sepakbola di Turki. Badan tertinggi sepakbola Eropa itu akhirnya memutuskan untuk tetap melaksanakan laga sesuai jadwal. Hasilnya, Galatasaray menang 2-0.