Menghentikan Musim Sepenuhnya Dianggap Prematur, UEFA Berani Ambil Risiko?

Menghentikan Musim Sepenuhnya Dianggap Prematur, UEFA Berani Ambil Risiko?
UEFA (c) UEFA

Bola.net - UEFA menegaskan bahwa menghentikan musim pada tahap ini bukanlah keputusan ideal di tengah pandemi virus corona. Mereka ingin sepak bola dimainkan kembali setelah krisis ini mereda.

Kamis (2/4/2020) kemarin waktu setempat, Jupiler Pro League, kasta teratas sepak bola Belgia, menjadi liga mayor pertama yang menutup musim 2019/20 ini lebih awal karena Covid-19.

Mereka menegaskan bahwa setiap pertandingan dan torehan poin sejauh ini terhitung valid, serta klasemen sementara saat ini ditetapkan sebagai klasemen akhir musim.

Artinya, pemuncak klasemen sementara saat ini. Club Brugge, bakal segera disahkan jadi juara. Keputusan ini berani dan mungkin ditiru liga-liga lainnya.

Apa kata UEFA? Baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.

1 dari 3 halaman

Masih Percaya

Menutup musim lebih awal memang jadi salah satu opsi yang bisa dipertimbangkan. Namun, UEFA menegaskan bahwa mereka tidak menganjurkan liga-liga lain untuk meniru keputusan liga belgia.

UEFA yakin masih belum waktunya membuat keputusan ekstrem semacam itu. Mereka yakin sepak bola bisa dimainkan lagi beberapa bulan ke depan.

"Kami percaya bahwa sepak bola bisa dimulai kembali beberapa bulan ke depan, tentu dengan kondisi yang akan ditentukan pemerintah, serta meyakini bahwa keputusan mengakhiri musim domestik di tahap ini adalah keputusan prematur dan tidak dibenarkan."

Pernyataan di atas merupakan isi dari surat resmi UEFA, yang ditandatangani oleh Presiden Aleksander Ceferin, Andrea Agnelli, dan Lars-Crhister Olsson.

2 dari 3 halaman

Mengatur Kalender

Alih-alih mengakhiri musim lebih cepat, UEFA meminta liga-liga Eropa untuk bersiap mengatur ulang jadwal pertandingan. Musim ini bisa molor, yang berarti awal musim depan akan terpengaruh.

UEFA pun telah membentuk tim khusus untuk mengatasi masalah tersebut. Mereka akan menemukan solusi terbaik untuk setiap liga.

"Sangat diperlukan adanya manajemen kalender bersama, sebab penutupan musim ini harus dikoordinasikan dengan dimulainya musim baru, yang sebagian besar akan terpengaruh karena jadwal yang molor," lanjut pernyataan tersebut.

"Dengan terus mengamati perkembangan situasi ini, kelompok kerja jadwal pertandingan akan segera menyampaikan pemantauan mereka, idealnya pada pertengahan Mei nanti, tentang rencana apa yang bisa digunakan untuk mengakhiri musim ini tanpa meningalkan siapa pun."

3 dari 3 halaman

Harus di Lapangan

Juga, UEFA ingin penentuan gelar juara hanya dilakukan di lapangan, bukan di atas kertas. Artinya, jika memang musim harus dihentikan, bisa jadi setiap liga terpaksa menutup musim tanpa juara.

"Sangat penting bahwa dalam gangguan seperti epidemi ini, kita tetap bisa menentukan hasil kompetisi di lapangan, sesuai dengan aturan dasar bahwa setiap gelar juara olahraga diberikan berdasarkan hasil akhir," tutup surat tersebut.

Sumber: UEFA