Memuji Kejeniusan Graham Potter yang Otak-atik Taktik di Sisi Kiri Chelsea

Memuji Kejeniusan Graham Potter yang Otak-atik Taktik di Sisi Kiri Chelsea
Penyerang sayap Chelsea, Raheem Sterling pengawasan pemain bertahan Salzburg, Bernardo pada pekan ke-2 Grup E Liga Champions 2022/2023, Kamis (15/9/2022) dini hari WIB. (c) AP Photo

Bola.net - Satu hal yang menarik pada laga perdana Graham Potter bersama Chelsea adalah penyesuaian taktiknya di sisi kiri. Raheem Sterling secara mengejutkan dijadikan wing back kiri, meski di saat yang bersamaan ada fullback kiri murni Marc Cucurella.

Chelsea langsung tampil berbeda setelah kepergian Thomas Tuchel. Hal pertama yang terlihat adalah pemilihan formasi dasar versi Potter.

Eks pelatih Brighton itu menerapkan formasi 4-2-3-1, meninggalkan formasi dasar tiga bek yang biasa dipakai oleh Tuchel. Namun di pertandingan, formasi dasar ini jadi tampak seperti tiga bek pula.

Perubahan taktik itu dan penggunaan sistem tiga bek bahkan diakui langsung oleh Potter seusai laga. Ia melihat perlu penyesuaian taktik di sebelah kiri.

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.

1 dari 4 halaman

Tiga Bek

Tiga Bek

Aksi Reece James (kanan) dalam laga Liga Champions 2022/2023 Chelsea vs Salzburg, Kamis (15/9/2022) (c) AP Photo

Potter secara gamblang mengakui bahwa sistem permainan yang dibangunnya adalah tiga bek. Sterling yang awalnya tampak sebagai winger kiri, justru dijadikan wing back kiri. Cucurella dipindahkan jadi bek tengah tepi kiri.

"Sejauh yang saya pahami, kami memakai tiga pemain di belakang. Pemain yang memberikan kami kelebaran adalah Raheem [Sterling] dan Reece [James]," ucap dia dilansir dari Football London.

"Saya melakukan itu karena Salzburg sangat kuat di tengah dengan formasi 4-2-3-1 mereka. Sementara saya ingin menciptakan situasi berbahaya di kedua sisi. Raheem dan Reece memberikan kami situasi tersebut."

2 dari 4 halaman

Fleksibilitas

Fleksibilitas

Penyerang Salzburg Benjamin Sesko menjaga bola dari pengawasan bek kiri Chelsea, Marc Cucurella pada pekan pekan ke-2 Grup E Liga Champions 2022/2023, Kamis (15/9/2022) dini hari WIB. (c) AP Photo

Perubahan formasi tersebut berdampak pada posisi Cucurella di lapangan yang dimainkan seperti bek tengah tepi kiri. Namun, eks pemain Brighton ini justru menghadirkan fleksibilitas peran, seperti yang diakui Potter.

Cucurella sudah terbiasa dimainkan Potter di Brighton sebagai wing back, fullback, dan bek tengah. Ketiga peran ini digabungkan dalam sistem permainan yang ia terapkan.

"Saat saya menempatkan Raheem menjadi wing back, maka saya tidak ingin Raheem terlalu dekat dengan kotak penalti untuk bertahan. Untungnya Marc berhasil mengatasi situasi bertahan dengan sangat baik," kata Potter.

3 dari 4 halaman

Hybrid

Hybrid

Manajer Chelsea Graham Potter setelah laga melawan Salzburg pada pekan ke-2 Grup E Liga Champions 2022/2023, Kamis (15/9/2022) dini hari WIB. (c) AP Photo

Potter menjelaskan walaupun dasar permainannya adalah dengan tiga bek, formasinya terbilang hybrid dengan bisa berubah jadi empat bek saat pertandingan. Kehadiran Cucurella memungkinkan hal itu terjadi.

Ia bisa jadi bek tengah tepi kiri saat bangun serangan. Ia juga bisa berperan sebagai full back kiri saat Sterling terlambat turun. Jika diperlukan, Cucurella juga bisa diandalkan saat Sterling butuh bantuan di sayap.

"Raheem lebih bagus saat menyerang lini belakang lawan. Beda halnya dengan Reece yang jauh lebih seimbang antara menyerang dan bertahan," ungkap dia.

"Kalau perlu sebetulnya kami bisa bertahan dengan empat pemain saja. Cucurella menjaga sisi kiri dengan sangat baik, saya tidak ingat berapa ancaman yang datang dari sisi tersebut."