
Bola.net - Harapan segelintir fans Juventus yang ingin melihat Maurizio Sarri dipecat nampaknya harus disimpan dulu. Sebab, raksasa Italia tersebut belum berencana untuk mengganti pelatihnya dalam waktu dekat.
Sarri berhasil menghadiahi Juventus gelar Scudetto pada musim perdananya. Kendati demikian, suara sumbang yang meminta mantan nahkoda Chelsea tersebut dipecat tengah bergaung keras belakangan ini.
Kritikan muncul setelah Juventus menelan serangkaian hasil buruk dalam beberapa pertandingan terakhir. Termasuk dua kekalahan pada pekan-pekan terakhir Serie A. Ya, Juventus tumbang atas Cagliari dan AS Roma.
Advertisement
Beragam dugaan mengenai masa depan Sarri pun terus bermunculan. Berdasarkan rumor yang beredar, pria berumur 61 tahun itu akan dipecat kalau Juventus sampai tersingkir di tangan Lyon dalam ajang Liga Champions musim ini.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Masa Depan Sarri Sudah Jelas
Direktur Juventus, Fabio Paratici, menegaskan bahwa klub akan bertahan dengan Sarri apapun hasil yang diterima saat bertemu Lyon akhir pekan nanti. Termasuk kalau mereka menerima kekalahan.
Sarri pun meyakini kalau manajemen klub akan melakukan evaluasi yang matang sebelum membuat keputusan. Kalau sampai dirinya dipecat hanya karena satu pertandingan, itu akan menggambarkan bahwa manajemen Juventus masih amatir.
"Saya pikir pertanyaan ini pada dasarnya menyebut direktur kami amatir, yang di mana saya tidak berpikir demikian," ujar Sarri dalam konferensi pers jelang laga kontra Lyon, seperti yang dikutip dari Football Italia.
"Mereka akan membuat evaluasi berdasarkan keseluruhan musim, jadi jika mereka telah memutuskan untuk membawa pelatih anyar, hasil besok tidak akan memengaruhi, apalagi kemenangan," lanjutnya.
Juventus Terbiasa dengan Kemenangan
Sikap pesimis yang menyelimuti Juventus belakangan ini, walaupun berhasil menjuarai Serie A, tidak dirasa aneh oleh Sarri. Sebab ia merasa kalau lingkungan Juventus telah terbiasa dengan kemenangan.
"Juventus adalah klub yang terbiasa meraih kemenangan dan oleh karenanya, orang-orang bisa merasa tak terkesan karena itu," tambahnya.
"Namun menurut saya itu salah, sebab kemenangan harus selalu diperlakukan sebagai momen yang indah serta luar biasa," pungkas mantan pelatih Chelsea tersebut.
Pertandingan melawan Lyon akan diselenggarakan pada hari Sabtu (8/8/2020) nanti, di mana Juventus bakalan bertindak sebagai tuan rumah. Saat ini, mereka sedang tertinggal dengan agregat 0-1.
(Football Italia)
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 6 Agustus 2020 22:12
-
Liga Champions 6 Agustus 2020 16:04
-
Liga Champions 6 Agustus 2020 16:03
-
Liga Champions 6 Agustus 2020 14:30
-
Liga Italia 5 Agustus 2020 23:32
LATEST UPDATE
-
Otomotif 20 Maret 2025 17:51
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 17:01
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 16:44
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 16:12
-
Otomotif 20 Maret 2025 16:03
-
Liga Eropa Lain 20 Maret 2025 16:00
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...