Liverpool vs Barca: Ketika Kekhawatiran Luis Suarez Terbukti

Liverpool vs Barca: Ketika Kekhawatiran Luis Suarez Terbukti
Selebrasi Divock Origi usai bobol gawang Barcelona. (c) AP Photo

Bola.net - - Liverpool sukses membuat kejutan ketika menghadapi Barcelona. Tampil di leg kedua semifinal Liga Champions dengan keharusan menang besar, The Reds mampu membalikkan prediksi dan kemudian melenggang ke final Liga Champions.

Bermain di Anfield, Rabu (8/5/2019) dini hari tadi WIB, Liverpool memang dituntut untuk meraih kemenangan besar dengan margin lebih dari tiga gol. Pasalnya, di leg pertama semifinal di Camp Nou mereka kalah telak tiga gol tanpa balas.

Liverpool sendiri diragukan banyak pihak dapat membalikkan skor itu. Selain karena sejarah mereka ketika tertinggal 0-3 di partai tandang di kompetisi Eropa, Liverpool juga tak bisa diperkuat dua pemain terbaik mereka, Mohamed Salah dan Roberto Firmino karena cedera.

Jelang pertandingan, penyerang Barcelona Luis Suarez menegaskan bahwa mereka tak bisa meremehkan Liverpool yang tak diperkuat Salah. Dan kekhawatiran penyerang asal Uruguay itu terbukti. Kok bisa? Simak artikel selengkapnya di bawah ini ya Bolaneters!.

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.

1 dari 2 halaman

Liverpool Punya Origi

Ya, jelang pertandingan leg kedua Liverpool mendapatkan kabar buruk dengan cederanya Mo Salah. Penyerang asal Mesir tersebut divonis tak bisa bermain lantaran mengalami cedera saat melawan Newcastle akhir pekan lalu di lanjutan Premier League.

Sebelum pertandingan, Luis Suarez mengingatkan timnya bahwa kehilangan Salah bukan jadi masalah bagi The Reds karena mereka masih punya pemain yang bisa membawa mimpi buruk. Pemain itu adalah Divock Origi.

"Dia [Salah] merupakan pemain yang sangat penting, dia masuk dalam tiga besar pemain terbaik dunia dalam dua musim belakangan," ujar Suarez seperti dikutip Goal International jelang pertandingan.

"Mereka sangat kehilangan, akan tetapi mereka masih memiliki pemain seperti Divock Origi, Xherdan Shaqiri, Daniel Sturridge yang bisa bermain. Mereka adalah pemain berkualitas," imbuhnya.

2 dari 2 halaman

Kekhawatiran Jadi Kenyataan

Peringatan yang dikirim Luis Suarez itu pun menjadi bukti di pertandingan sebenarnya. Origi dipercaya Jurgen Klopp menjadi ujung tombak serangan The Reds bersama dengan Sadio Mane.

Seakan membenarkan pernyataan dari Luis Suarez itu, Origi menampilkan performa yang brilian sepanjang 90 menit. Baru berjalan tujuh menit pertandingan, Origi memberikan 'pemanasan' bagi Barca lewat golnya memanfaatkan bola rebound dari tendangan Jordan Henderson dan membawa tuan rumah unggul 1-0. Skor itu bertahan hingga babak pertama usai.

Di babak kedua, Liverpool semakin bersemangat memberikan tekanan ke pertahanan Barcelona. Dua gol dalam waktu dua menit yang dicetak oleh Georginio Wijnaldum menit 54 dan 56 semakin membenamkan Blaugrana. Puncaknya adalah ketika Origi memastikan kemenangan The Reds lewat gol keduanya pada menit ke-79 atau gol keempat Liverpool pada laga itu sekaligus memastikan tiket ke final Liga Champions.

Kekhawatiran itu pun menjadi kenyataan. Origi yang sebelum pertandingan disebut Luis Suarez bisa menjadi kabar buruk bagi pertahanan Barcelona, membuktikan bahwa ia adalah memang kabar buruk.

Setelah pertandingan, Origi pun memiliki catatan yang bersejarah. Menurut BBC, Divock Origi mencetak gol pertamanya di Liga Champions, dan menjadi pemain ke-50 yang berhasil menyumbangkan gol untuk Liverpool di kompetisi tersebut (kecuali gol bunuh diri).

Selamat Liverpool!.