Lihat Chelsea Juara Liga Champions, Perasaan Frank Lampard Jadi Campur Aduk

Lihat Chelsea Juara Liga Champions, Perasaan Frank Lampard Jadi Campur Aduk
Manajer Chelsea, Frank Lampard (c) AP Photo

Bola.net - Sebagian dari keberhasilan Chelsea menjuarai Liga Champions di musim 2020/21 tak bisa lepas dari andil mantan pelatihnya, Frank Lampard. Sedihnya, ia tidak bisa turut serta merayakan kesuksesan klub berjuluk the Blues tersebut.

Chelsea masih ditukangi Lampard ketika musim 2020/21 resmi bergulir sampai pertengahan jalan. Pada bulan Januari 2021, klub memecatnya dan membawa Thomas Tuchel ke Stamford Bridge sebagai penggantinya.

Keputusan memecat Lampard bukannya tanpa alasan. Ketika dipegang oleh pria berusia 42 tahun tersebut, Chelsea tengah meraih hasil-hasil yang kurang memuaskan. Butuh pelatih baru untuk membawa mereka kembali ke jalur kemenangan.

Pada akhirnya, keputusan Chelsea memecat Lampard dan menunjuk Tuchel sebagai pelatih baru terbukti tepat. Tuchel membantu the Blues melewati Atletico Madrid, FC Porto, dan Real Madrid sebelum merengkuh trofi di akhir musim.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.

1 dari 2 halaman

Perasaan Lampard Campur Aduk

Semua pujian mengalir deras ke Tuchel. Mantan pelatih PSG tersebut diagung-agungkan sebagai sosok kunci keberhasilan Chelsea menjuarai Liga Champions. Namun hanya sedikit yang ingat akan jasa Lampard.

Ketika Thiago Silva dkk merayakan kesuksesannya di Estadio Do Dragao, Lampard hanya bisa duduk di sofa empuknya sembari menyaksikan selebrasi dari layar kaca. Lampard berkata jujur kalau momen itu membuat hatinya tercampur aduk.

"Ya, anda bekerja untuk menuju ke sesuatu yang anda ingin bisa berada di sana, anda ingin menjadi pelatih di sana," ungkap Lampard saat ditanya apakah hatinya campur aduk melihat Chelsea juara kepada BBC.

"Saya tak pernah mencoba mengklaim itu. Saya adalah bagian awal pondasinya, secara potensial, tetapi Thomas melakukan pekerjaan yang fantastis dengan membawa mereka ke sana," lanjutnya.

2 dari 2 halaman

Bisa Sedikit Berbangga

Tuchel datang ketika bursa transfer musim panas sudah hampir ditutup. Waktu yang tersedia untuk memboyong pemain baru sangat sedikit. Pada akhirnya, ia harus menggunakan pemain peninggalan Lampard.

Setidaknya, fakta itu bisa mengurangi kesedihan Lampard. Pemain seperti Mason Mount dan Reece James yang tampil gemilang dalam laga final adalah hasil didikannya. Lalu, Thiago Silva dan Ben Chilwell merupakan rekrutannya.

"Bisa melihat Mount dan Reece tampil pada level itu, orang-pemain seperti [Edouard] Mendy, Chilwell, dan Thiago yang datang pada waktu saya di sana, membuat saya bisa cukup berbangga hati," tambah Lampard.

"Lagi-lagi, itu adalah sebuah pencapaian yang hebat dari mereka dan dikelola dengan sangat baik," pungkas mantan pelatih Derby County tersebut.

(BBC Sport)