Kala Roma Bangkit Dari Kematian Untuk Menjatuhkan Barcelona

Kala Roma Bangkit Dari Kematian Untuk Menjatuhkan Barcelona
Edin Dzeko (c) AFP

Bola.net - - AS Roma akan bertandang ke Anfield untuk menghadapi Liverpool pada leg pertama babak semifinal Liga Champions tengah pekan mendatang. Roma sampai di babak ini setelah di fase sebelumnya menampilkan salah satu aksi comeback terbaik sepanjang sejarah untuk menjatuhkan .

Kala itu, Roma tumbang 1-4 di Camp Nou pada leg pertama. Mungkin tak ada yang mengira kalau Roma mampu bangkit untuk membalikkan keadaan.

Namun Roma ternyata mampu melakukannya. Di Stadio Olimpico, dengan dukungan penuh para Romanisti, Edin Dzeko membuka skor ketika laga baru berjalan enam menit. Roma kemudian mendapatkan hadiah penalti ketika Dzeko dijatuhkan Gerard Pique di kotak terlarang pada menit 57. Kapten Daniele De Rossi maju sebagai algojo dan mengubah skor jadi 2-0. Di menit 82, meneruskan crossing Cengiz Under, Kostas Manolas menyarangkan bola dengan sundulan.

Olimpico bergemuruh, dan Roma akhirnya menang 3-0. Roma lolos dengan keunggulan gol tandang dalam agregat 4-4.

"Bahkan sejak fase grup pun, tak ada yang menjagokan kami lolos, karena kami berada satu grup dengan Atletico Madrid yang mencapai semifinal setiap tahun, juga Chelsea yang merupakan salah satu tim besar," kata Dzeko kepada The Telegraph.

"Kami bukan favorit untuk lolos dari fase grup, tapi kami melakukannya. Di perempat final, seperti biasa, orang-orang bertanya tentang siapa yang tak ingin kita lawan. Saya bilang, saya tak mau bertemu Barcelona atau Manchester City. Lalu kami dapat Barcelona."

Setelah kalah 1-4 di Camp Nou, Roma dinilai sudah habis. Lagipula, lawan mereka adalah Barcelona, salah satu kandidat juara.

Namun Roma menyiapkan skenario berbeda. Dzeko, yang memberi Roma satu gol tandang di Camp Nou, mencetak gol pembukan di Olimpico. De Rossi dan Manolas, yang masing-masing mencetak satu gol bunuh diri di leg pertama, menebusnya dengan gol-gol penentu kelolosan.

"Kami mungkin tanpa sadar berpikir kalau sudah mati, kami sudah tersingkir. Kami berkata, tak ada beban setelah kalah 1-4 di Barcelona."

"Kami jelas punya kualitas untuk mengalahkan tim manapun. Namun setelah kalah 1-4, tak ada yang percaya kami bisa comeback. Ternyata stadion penuh. Para tifosi kami hadir di sana, dan kami perlu menjawabnya. Setelah mencetak gol di menit-menit awal, semuanya berubah. Itu memberi kami energi untuk mencetak tiga gol tersebut."

"Gol tandangnya juga krusial. Saat skor 3-1 di Barcelona, saya bilang kalau 3-1 bukan hasil yang buruk. Kami bisa mencoba mencetak tiga gol di kandang sendiri. Saat kebobolan gol keempat, kami tahu ini akan sulit, karena kita bicara tentang Barcelona."

"Namun pada leg kedua kami menampilkan salah satu permainan terbaik dalam sejarah yang pernah disaksikan para tifosi Roma."

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.